Jung Chaera
Setelah Woohyun pergi untuk berganti pakaian dan membersihkan diri, aku kembali ke ruang tamu untuk memeriksa keadaan Wonwoo dan Mingyu. Mungkin saja mereka telah selesai bermain game.
"Eoh? Kemana Wonwoo?" Tanyaku saat hanya mendapati Mingyu disana.
"Dia pergi sebentar. Katanya ingin membeli cemilan lagi" balas Mingyu tanpa beralih menatapku.
"Oh begitu. Ya sudah, setelah dia datang ayo kita makan malam dulu sebelum pulang. Woohyun oppa membeli banyak sekali makanan, sayang jika tidak dihabiskan" jelasku
"Sayang jika tidak dihabiskan atau kau memang kelaparan karena tak kami hiraukan, hm?" Mingyu menggoda lagi
"Sialan! Akan ku matikan tv ini jika kau menggodaku sekali lagi" ancamku
"Eeyyy... sudah seperti rumah sendiri ya?" Sindirnya
"Mingyu!"
Laki-laki itu tertawa karena berhasil membalikan perkataanku tadi. Ia memang sangat tau bagaimana cara membuatku murka.
"Ayo kita makan malam" ajak Woohyun oppa setelah keluar dari kamarnya.
"Tunggu sebentar oppa. Wonwoo sedang membeli cemilan"
Woohyun kemudian terlihat bingung.
"Membeli cemilan bagaimana? Baru saja dia meneleponku katanya akan pulang terlambat" jelasnya"Memangnya dia pergi kemana oppa?" Tanyaku
"Ke tempat kekasihnya, Areum. Katanya ibu Areum sakit dan meminta bantuan Wonwoo untuk membelikannya bubur"
Aku terdiam. Memilih untuk tak bertanya lebih jauh karena akan lebih terasa menyakitkan nantinya.
Lee Areum. Bagaimana aku bisa lupa jika Wonwoo sudah memiliki kekasih secantik Areum.
"Ya sudahlah biarkan saja dia, aku mau makan malam bersama adik perempuanku saja" ucapnya sembari merangkulku dan menuntunku ke meja makan.
"Hyung, aku tidak diajak? Kejamnya"
"Kau harus jadi perempuan dulu baru akan aku ajak makan malam"
"Woohyun oppa~ jangan tinggalkan aku" balas Mingyu dengan nada yang dibuat-buat
"Aishh... kau terdengar menjijikan"
Dan setelah itu keduanya tertawa bersama. Terlebih lagi ketika Mingyu menirukan gaya perempuan berjalan dan mengibaskan rambutnya. Itu terlihat lucu, memang. Tapi pikiranku saat itu tertuju pada Wonwoo.
"Ayo kita makan, habiskan saja. Biarkan Wonwoo kelaparan karena melewatkan makanan selezat ini" ujar Woohyun.
"Wahhh banyak sekali. Hyung yakin membeli ini untuk porsi dua orang?"
Woohyun mengangguk kemudian mulai meletakan beberapa lauk di atas mangkuk nasiku.
"Kau harus makan lebih banyak ya, adikku"
Hal tersebut menyadarkanku dari lamunanku. Kemudian ku arahkan pandanganku ke arah Woohyun dan tersenyum ke arahnya.
"Terimakasih, oppa" balasku
"Hyung! Aku juga mau!" Sungut Mingyu
"Kau ambil saja sendiri!"
"Hyung harus bersikap adil dong! Aku kan juga adik hyung!"
"Tidak. Adikku hanya Wonwoo dan Chaera saja."
"Hyungg~"
"Jangan ber-aegyo seperti itu. Tidak cocok untukmu"
"Woohyun hyung yang tampan"
"Tidak akan mempan"
Dan masih banyak hal-hal kecil yang kami bicarakan di atas meja makan. Untuk sejenak, mereka dapat mengalihkan pikiranku dari Wonwoo. Aku bersyukur untuk itu.
Setelah makan malam selesai, aku membantu Woohyun untuk mencuci piring bekas makan malam tadi.
"Kau begitu menyukai Wonwoo ya?"
Aku hampir saja menjatuhkan piring yang ku pegang begitu mendengar pertanyaan Woohyun.
"Hm... i-iya. Sebagai teman. Aku hanya khawatir." balasku canggung
Woohyun tersenyum kemudian mengangguk paham. Tidak ada pertanyaan mengejutkan semacam tadi lagi.
Ku pikir ia akan menginterogasiku dan mengorek informasi pribadiku, tapi ternyata tidak. Beruntungnya ia menghargaiku dan tidak menanyakan perasaanku lebih jauh.
"Kalau begitu kami pul- astaga, Mingyu!"
Aku langsung menghampiri Mingyu yang nampak tertidur pulas di sofa ruang tamu.
"Gyu-ya! Bangun! Jangan membuatku malu. Heh! Ayo bangun!"
Anehnya ia tidak bangun-bangun meskipun aku menggoncang tubuhnya dengan sangat keras.
Dan Woohyun hanya tertawa sembari menggelengkan kepalanya heran.
"Ya sudah, biarkan saja dia menginap disini. Kau, biar aku yang antar pulang" ujar Woohyun
"Terimakasih banyak, oppa."
Sesaat setelahnya, Woohyun benar-benar mengantarku pulang dengan mobilnya.
Persetan dengan Mingyu yang dengan teganya meninggalkanku terlelap. Dia memang manusia jelmaan kerbau. Tapi cukup wajar dia terlelap, mengingat sekarang sudah pukul 11 malam. Mungkin saja anak itu tidak biasa tidur larut.
Selama perjalanan pulang, aku hanya menatap ke luar jendela. Meskipun aku mengenal Woohyun, tapi masih ada rasa canggung bila hanya ditinggal berduaan dengannya.
Musik yang menemani perjalanan kami membawaku pada rasa kantuk yang membuatku menguap.
"Jika kau mengantuk, tidur saja dulu. Nanti akan aku bangunkan ketika sudah sampai" ujarnya
"Tidak apa oppa, aku akan menahannya. Rasanya sangat lancang jika aku tidur sedangkan oppa yang jelas-jelas lebih lelah justru harus menyetir"
"Tidak apa, tidurlah" balasnya
Aku menggelengkan kepala pelan sembari mati-matian menahan kantuk. Tapi semakin aku berusaha, semakin aku tak kuasa menahan rasa kantukku. Dan pada akhirnya aku tertidur di dalam mobil Woohyun.
Aku tak ingat apapun lagi karena aku pikir aku sudah tertidur sangat lelap.
Hingga keesokan paginya aku terbangun di ranjang kamarku, masih dengan pakaian yang kemarin ku pakai.
"Eh? Apa Woohyun oppa tidak membangunkanku?" Tanyaku pada diriku sendiri.
Tak lama setelah itu, ibuku datang berniat membangunkanku.
"Syukurlah kau sudah bangun. Ini eomma bawakan sup pengarmu" tutur ibu sembari meletakan semangkuk sup panas di atas nakas.
"Sup pengar? Aku tidak mabuk, eomma." Balasku
"Lalu jika tidak mabuk, mana mungkin kau diantar pulang oleh kakaknya Wonwoo dalam keadaan tidak sadarkan diri? Ckck sudahlah, eomma tidak akan marah jika kau minum, tapi tetap harus berhati-hati. Untung saja nak Woohyun sangat baik hingga mau membantu ibu menggendongmu kesini" tutur ibu panjang lebar.
Aku mengerutkan dahiku bingung. Sepertinya, ibu salah paham. Tapi jika dipikir-pikir memang agak aneh.
Jika Woohyun benar-benar membangunkanku, harusnya aku bangun. Karena aku bukan tipe orang yang sulit untuk dibangunkan.
"Eomma, apa Woohyun oppa yang bilang kalau aku mabuk?" Tanyaku
Ibu menggeleng, "ibu pikir kau mabuk. Karena dia hanya mengatakan jika kau tertidur di mobilnya, dan tak tega membangunkanmu." jelas Ibu.
Barulah aku bisa bernapas lega, ternyata tidak ada yang aneh. Dia memamg tidak membangunkanku, maka dari itu aku bisa bangun di ranjang dengan pakaian kemarin. Aku saja yang terlalu menaruh curiga pada orang baik seperti Woohyun.
To be continue~
Walaupun gak kasi comment or feedback, aku benar-benar berharap kalian enjoy bacanya. Klik vote juga gak bayar kok :"(
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped [JWW/KMG] (ONHOLD)
Mystery / ThrillerKisah tiga orang bersahabat yang terjebak dalam sebuah mimpi yang tak berujung. Mampukah mereka menemukan jalan keluarnya? Atau, Mampukah mereka menemukan akhir cerita yang bahagia? Karena tidak semua jalan keluar berakhir bahagia. -Myungyu2020-