bertemu lagi

289 57 1
                                    

Author POV



Kedua belas pemain tersisa mulai bergerak menjauhi mayat-mayat yang tergeletak di aula tersebut.

Setelah ditelusuri, gedung itu benar-benar sebuah pusat perbelanjaan elit yang sudah ditinggalkan atau mungkin tutup sementara. Karena terlihat aneh jika gedung tua itu masih menyimpan barang-barang yang seharusnya sudah dibawa pergi oleh penjualnya. Seperti sengaja ditinggalkan.

"Wahhh! Kasurnya empuk!" Ujar Nara yang tengah mencoba beberapa kasur baru yang terpajang di salah satu toko.

"Bagaimana jika kita tidur disini saja?" Tanya Aera, sang kembaran.

Mereka berdua seakan lupa dengan kejadian yang baru saja mereka alami. Membunuh orang demi hidup dalam mimpi yang terasa nyata ini.

"Ide bagus. Tapi kasurnya hanya ada 5, itupun sudah termasuk kasur single itu." balas Nara

"Aku ingin kasur single!" Ujar Soonyoung

"Eiii... jangan begitu, yang lain juga ingin kasur single" tukas Seokmin

"Yang lain siapa? Bilang saja itu kau" balas Soonyoung sembari memutar bola matanya malas.

Seokmin hanya tersenyum lebar dan mengangguk tak bersalah.

"Sebaiknya kita utamakan para wanita ini" jelas Mingyu menengahi.

"Kalian berlima, pilihlah kasur yang kalian mau terlebih dahulu. Saranku, kalian pilih satu kasur yang sama." Jelas Mingyu ke arah wanita-wanita itu.

Si kembar memilih kasur single dengan pertimbangan tubuh mereka yang kecil, serta agar kasur itu tidak jadi bahan rebutan Soonyoung atau Seokmin lagi.

Sementara Chaera, Hasa, dan Areum memilih untuk tidur di ranjang besar yang terletak di tengah-tengah.

Sisanya para lelaki yang akan memilihnya sendiri.

Saat itu hari mulai petang, beruntungnya para lelaki berhasil mendapatkan lilin dan pemantik untuk menjadi sumber cahaya mereka.

Salah satu diantara mereka mendapatkan senter yang masih berfungsi. Langsung saja laki-laki itu mendekati gadis yang ingin diberikannya senter itu.

"Noona"

Vernon mengganggu sesi mengobrol para gadis.

"Vernon, ada apa?"

"Bisa bicara sebentar?"

Chaera dan Vernon pergi menjauhi gadis-gadis tersebut, tak lupa diiringi oleh siulan jahil si kembar Nara dan Aera.

"Ada apa?" Tanya Chaera saat mereka menemukan tempat yang tepat untuk mengobrol.

"Tadi aku menemukan senter ini. Sengaja aku bawa untukmu. Aku tau kau tidak menyukai kegelapan. Jadi ku harap senter ini bisa menjadi penerangan tambahanmu, noona" jelas Vernon sembari memberikan Chaera senter yang ia bawa.

Chaera tersentuh. Bahkan Vernon mengetahui ketakutannya. Chaera pikir, Vernon benar-benar menyukainya.

"Terimakasih banyak, Vernon. Aku tak tahu harus membalas kebaikanmu dengan apa lagi. Kau begitu banyak membantuku" balas gadis itu.

Vernon tersenyum.

"Cukup dengan bertahan hidup, noona. Biarkan aku yang melindungimu. Karena aku rela mengorbankan apapun untuk melindungimu disini." Ucap Vernon serius

"Vernon, kau... sebegitu mengagumiku ya?" Tanya Chaera begitu tersanjung.

"Ini bukan lagi rasa kagum, noona. Ini perasaan tulusku padamu. Mungkin aku sudah lama jatuh cinta padamu. Tapi baru berani menyatakannya sekarang. Di dunia mimpi ini. Terlihat seperti pengecut, tapi perasaanku benar-benar tulus."

Trapped [JWW/KMG] (ONHOLD) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang