Author POV
"Areum?"
Chaera menggelengkan kepalanya. Ia merasa telah salah mengeja nama yang diucapkan Aera sebelum ia pergi dengan kembarannya tadi.
"Tidak mungkin kan?" Gumamnya sendiri.
"Chae, apa yang kau tunggu? Ayo cari. Kita tidak punya banyak waktu lagi"
Tautan tangan Vernon lantas membuatnya tersadar bahwa kali ini ia memiliki waktu yang terbatas.
Chaera dan Vernon berlarian kesana kemari sembari bergandengan tangan. Enggan rasanya bagi Vernon melepaskan tautan tangannya tersebut. Begitupula Chaera yang merasa harus menghargai perasaan Vernon.
"Pintu nomor 4! Itu milikmu kan?" Tunjuk Chaera pada sebuah pintu kayu dengan angka 4 di atasnya.
"Tapi Chae, kita harus temukan pintumu dulu"
Chaera menggelengkan kepalanya cepat. Ia memegang kedua pundak Vernon dan menatapnya lekat.
"Waktu kita tidak banyak. Cepat buka dan masuk. Aku berjanji kita akan bertemu lagi, hm?"
Begitu Chaera ingin pergi, Vernon menahan tangannya dan menakupkan kedua pipinya sebelum mendaratkan sebuah kecupan hangat di dahi gadis itu.
"Aku menyayangimu" gumamnya.
Chaera sempat terkejut karena aksi tiba-tiba Vernon. Namun ia tersenyum dan mencoba meyakinkan Vernon bahwa ia akan baik-baik saja.
Meski tidak bisa membalas perkataannya, Chaera harap Vernon mengerti bahwa ia benar-benar bertekad untuk membuka hati.
"Baiklah. Aku pergi."
"Chae-"
"Vernon, please! Aku sudah berjanji. Apa itu tidak cukup?! Aku mohon. Waktuku tidak banyak!" bentak Chaera karena Vernon lagi-lagi menahannya.
Laki-laki itu lantas menghela napas dan akhirnya membiarkan Chaera pergi meski hatinya merasa berat.
Lebih dari sepuluh menit Chaera mencari pintunya. Tapi ia tak kunjung menemukannya. Ia hanya punya waktu kurang lebih 5 menit lagi.
"Aaakhhhh!!!"
Chaera menjambak rambutnya sendiri untuk menyalurkan rasa frustasinya. Ia hampir menyerah dengan permainan ini.
Tapi saat itu juga ia tak sengaja melihat sebuah pintu pendek yang tak jauh dari tempatnya berada.
Ia langsung mendekati pintu dengan tinggi satu meter itu dan berharap pintu itu terbuka saat ia membukanya.
Dan yah...
Ia berhasil masuk meski harus berjalan bebek karena pintu itu benar-benar sangat pendek.
Betapa terkejutnya ia ketika melihat beberapa pemain lainnya sudah ada di satu ruangan yang terhubung oleh pintu itu.
"CHAERA?!"
Vernon langsung menerjangnya dengan pelukan erat. Vernon tak henti-hentinya memanjatkan puji syukur pada Tuhan karena kedatangan Chaera.
"Kau hampir saja membuatku terkena serangan jantung, Chae." ujar Mingyu sembari mendekatinya
Mingyu mengambil alih Chaera dari pelukan erat Vernon. Meski mendukung Chaera untuk 'move on' tapi Mingyu sedikit tak suka bila Vernon menyentuh Chaera seenaknya seperti itu.
"Apa aku yang terakhir?" Tanya Chaera masih mengatur napasnya.
Mingyu mengangguk. Ia lantas melirik Nara yang sedang meringkuk memeluk lututnya. Tak lupa air mata yang terus meluncur melalui pipinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped [JWW/KMG] (ONHOLD)
Misterio / SuspensoKisah tiga orang bersahabat yang terjebak dalam sebuah mimpi yang tak berujung. Mampukah mereka menemukan jalan keluarnya? Atau, Mampukah mereka menemukan akhir cerita yang bahagia? Karena tidak semua jalan keluar berakhir bahagia. -Myungyu2020-