Chapter 16 [Special Dirgahayu]

2.5K 249 70
                                    

"Ma, kita ke dokter gigi dong ganti gigi Bang Ian pake gigi anjing, nanti kalo pas lomba makan kerupuk Bang Ian menang dong!" Celoteh Septian.

Sedangkan Lia yang tengah menggendong Adip pun hanya bisa bodo amat terus menggendong Adip agar tertidur pulas.

"Ya mana bisa Bang, rakus itu nggak boleh lho Bang nanti masuk-"

"Masuk angin?"

"Bukan, masuk neraka!" Sela Lia sambil mencubit lengan Septian gemas. Sedangkan Septian hanya mengaduh dan mengerucutkan bibirnya. "Oh iya katanya Bang Ian juga ikutan lomba menggambar tujuh belasan, gambar apa nih?"

Septian melirik Lia, lalu terkikik. "Ehehe, Bang Ian mau gambar teletabis!" Pekiknya sambil memamerkan sebuah kertas dengan gambar salah satu member teletubbies berwarna hijau.

"Lah apa hubungan nya, kambing?" Callio datang menyahut kertas yang berada di tangan Septian dan mengamati gambar yang lebih seperti perkawinan silang antara buto ijo dan hulk, bukan karakter teletubbies yang menggemaskan.

"Ini namanya Dipsi, Lala, Po-cong"

"Kok pocong sih? Ini namanya Po, enak aja di gentayangin mampus!" Callio menunjuk salah satu gambar Septian dengan karakter berwarna merah jambu. "Ini Po nya kenapa jadi pink? Busuk?"

Septian langsung menyambar hasil karya tangan nya sendiri dan menatap sinis Callio. "Suka-suka abang lah! Iri bilang bos! Lagian nanti abang warnain merah si Po nya jadi cabe-cabean, kan member teletabis Bang Ian alim semua, akhi-akhi berpeci!" Sahutnya bangga sambil menepuk salah satu kertas gambar miliknya.

"Ini nggak nyambung sama tema tujuh belasan nya Bang harusnya abang gambar pahlawan kan bisa, ini malah gambar teletabis coba?" Lia menyahut sambil melirik beberapa kertas di pangkuan Septian.

"Kalian ini ngehujat mulu! Udahlah Bang Ian mau siap-siap bertempur!" Sahutnya memotong pertanyaan dari Lia dan segera berdiri membereskan semua hasil mahakarya nya.

Septian menyambar sebuah bandana berwarna merah dan putih, lalu mengambil acak benda berwarna merah. Setelah mendapat apa yang Septian inginkan, yaitu pewarna merah dan putih untuk mewarnai pipi nya agar Indonesia banget gitu!

Jemari mungilnya mulai mengukir warna diatas pipi nya, hanya segaris berbentuk persegi panjang, lalu nanti di bawahnya akan di sambung dengan warna putih yang melambangkan bendera Indonesia. Justru cat yang akan Septian gunakan tumpah tersikut oleh siku nya sendiri.

"Huaa kenapa kamu tumpah di saat Bang Ian lagi mengharumkan bangsa!" Gerutunya sambil menendang botol cat yang sudah berserakan diatas lantai. Ia harus mencari cara, sebagai calon pemenang lomba nomor wahid Septian tidak boleh terlambat, ia segera keluar dari kamar dengan memegang sebuah kuas untuk melukis bendera di pipi nya.

Matanya berbinar tak kala melihat sebuah kaleng cat berwarna putih nangkring di dekat pagar, Septian segera berjongkok dan mencelupkan bulu kuas, setelah terendam oleh warna putih, ia segera melukis agar bendera di pipi nya menjadi lengkap.

"Alhamdulillah jadi bendera Indonesia, tadi kalo gak ada cat putih Bang Ian bisa-bisa gambar bendera Jepang" Gumamnya sambil meninggalkan kaleng cat, namun lagi-lagi langkahnya terhenti, kedua matanya menyipit memperhatikan sebuah tulisan besar yang melingkari kaleng cat.

"Ini cat apa ya? Kok bau-bau dupa..." Hidungnya berkedut mengendus aroma cat yang di hasilkan dari pipi nya. "Ini cat air, cat tembok, cat genteng, cat asbes, nge cat tapi nggak di bales- ehh..."

"Bapak Sultan! Pangeran hendak bertanya, woi bapak!"

Bara yang tengah menutup pintu mobil setelah keluar dari dalam mobil langung menoleh saat seorang tuyul siluman manusia menghampirinya. Ternyata Septian tengah mengangkat kaleng cat dengan kesusahan.

Magic Family [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang