DUA BELAS

57.3K 3.3K 56
                                    

Happy Reading❤
.......................................

Happy Reading❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nanti kalau ada temen Bunda yang masuk kesini kalian diem aja ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nanti kalau ada temen Bunda yang masuk kesini kalian diem aja ya. Kalian duduk sendiri, jangan duduk di pangkuan Ayah." ucap Anna, ketika mereka masih asik menonton televisi.
Farhan mendengus tak suka.

"Emang kenapa Bun?" tanya Erik.

"Iyaa, kenapa emangnya Bun, kan kami masih ingin dekat dengan Ayah. Lagi pula Ayah Farhan kan Ayah kita." sahut Eza. Ella dan Erik mengangguk setuju tentang ucapan Eza.

"Kata Ayah ini restoran milik Ayah Bun." ucap Ella.

"Bunda kan bekerja disini sayang. Disini gak ada yang tau kalau Bunda sama kalian itu istri dan anak-anaknya Ayah. Turuti saja ucapan Bunda ya, hanya sebentar." Ella, Eza, dan Erik pun mengangguk patuh.

"Kenapa harus begitu?" dengus Farahan, ia merasa tak setuju tentang itu.

"Kita sudah membahasnya tadi pagi Mas. Hanya untuk sementara." Anna tersenyum kepada suaminya, kemudian ia bersandar pada bahu Farhan. Triple E masih asik menonton kartun. Anna mencium pipi suaminya agar tak marah padanya.

"Bisa banget kamu ya bikin aku luluh." bisik Farhan, ia mencubit pelan hidung Anna. Anna hanya tersenyum manis menanggapi ucapan Farhan. Ia bergelanyut manja dilengan suaminya.

Tokk.... Tokk... Tokk....

Anna dan triple E pun duduk sendiri-sendiri seolah tak kenal Farhan. Mereka menunduk, triple E itu memang pintar berakting. Jangan ragukan mereka, apalagi Erik, diam-diam ia sering menonton sinetron. Ia juga sering menonton azab. Sedangkan Farhan menunjukkan wajah datarnya seolah sedang mengintrogasi Anna dan anak-anaknya.

Setelah mereka mendengar kata masuk, kedua pelayan itu pun segera masuk kedalam membawa beberapa menu makan dan minuman.

"Tolong kalian letakkan dimeja sini." ucap Farhan dengan raut wajah datar.
Raut wajah datar Farhan membuat kedua pelayan itu sedikit gugup. 

"Baik Pak." mereka pun meletakkan makanan dan minuman itu di atas meja yang sudah ditunjuk Farhan tadi. Melihat Anna masih disini, mereka pun berpikir negatif tentang rekan kerjanya itu. Mereka berpikir Anna akan di keluarkan dari tempat kerjanya. Kebenaran tentang Anna yang sudah memiliki anak sudah menyebar luas di kalangan rekan kerjanya.

Gypsophila (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang