DUA PULUH TUJUH

43.2K 2.7K 43
                                    

Happy Reading❤
..............................

"ANNA!" seseorang membuka pintu toilet itu dengan raut wajah terlihat sangat khawatir dan panik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ANNA!" seseorang membuka pintu toilet itu dengan raut wajah terlihat sangat khawatir dan panik.

Seseorang itu berlari mendekati Anna. Ia langsung menggendong tubuh Anna ala bridal style.

"Astaga Anna!" pekik Lina, karna terkejut melihat kondisi Anna.

"Anna!" ucap Reno tak kalah terkejut dengan kondisi Anna.

"To...tolong se..selamatkan anak ki..kita Mas." ucap Anna sedikit terbata. Wajahnya terlihat pucat pasi, dan keringat dingin mulai bercucuran di wajah cantik Anna.

"Bertahan lah Anna. Semuanya akan baik-baik saja." ucap Farhan. Tak dapat dipungkiri, ia juga sama khawatir dan panik. Ia segera membawa Anna keluar dari toilet itu. Banyak karyawan yang menatap Anna dan Farhan dengan berbagai macam pandangan.

Farhan berhenti sejenak disana dan menatap seluruh karyawannya yang berdiam kaku. Ia menatap tajam semua karyawannya itu. Membuat mereka bergetar ketakutan.

"Saya akan mencari tau orang yang mencelakai ISTRI saya! Saya tak akan biarkan hidupnya tenang begitu saja!" ucap Farhan dengan nada tegas dan dinginnya. Farhan juga memperjelas ucapannya bahwa Anna adalah istrinya.

Farhan pun pergi meninggalkan restoran itu bersama Lina dan Reno. Mereka semua tercengang mendengar ucapan Farhan. Mereka baru mengetahui jika Anna adalah istri dari sang pemilik restoran ini. Seseorang berdiri kaku disana, ia merasa sangat ketakutan.

"Sial, gue salah langkah! Aagghh gak seharusnya gue cari perkara! Gue harus gimana ini?" gumamnya. Ia menyesal atas perbuatannya. Ia pasti akan terkena akibatnya, Farhan pastinya tak akan tinggal diam.

Reno mengemudikan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Lina duduk disamping Reno sambil memejamkan matanya, ia pun terus merapalkan doa agar mereka selamat sampai tujuan dan juga Anna yang baik-baik saja.

"Sayang, bertahan lah. Jangan pejamkan mata kamu." ucap Farhan, ia begitu ketakutan sekarang.

"Sa...sakit Mas. To..tolong selamatkan dia."

"Iyaa sayang. Aku yakin dia pasti kuat. Kamu bertahan yaa, sebentar lagi kita sampai." ucap Farhan. Ia memeluk tubuh istrinya. Ia juga mencium seluruh wajah istrinya. Anna menggenggam erat tangan suaminya untuk menyalurkan rasa sakitnya.

"RENO CEPAT!" teriak Farhan.

"Baik Pak." Reno pun mengangguk dan semakin melajukan mobilnya.

Tak lama kemudian, mereka pun sampai di rumah sakit. Farhan dan Reno berteriak memanggil para staf medis. Mereka pun datang membawa brankar, Farhan segera menidurkan Anna di brankar itu. Anna sudah tak sadarkan diri.

Anna dibawa keruang gawat darurat. Farhan ingin ikut masuk, namun petugas medis melarangnya.

"Tolong selamatkan anak dan istri saya dok." pinta Farhan dengan memohon.

Gypsophila (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang