DUA PULUH EMPAT

44.4K 2.9K 72
                                    

Happy Reading❤
...................................

Anna masih saja diam saat Farhan membawa dirinya datang keruangan suaminya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anna masih saja diam saat Farhan membawa dirinya datang keruangan suaminya itu. Ia masih terkejut karna kedatangan Farhan yang tiba-tiba tadi.

Farhan membawa Anna duduk di sofa. Ia memandang Anna dengan tatapan tajamnya. Tentu saja Farhan tengah cemburu, melihat istrinya didekati pria lain. Anna merasa sedikit gugup melihat tatapan Farhan yang sangat menyeramkan menurutnya.

"Mas, jangan liatin aku kayak gitu." cicit Anna. Suaranya sangat kecil, namun Farhan mendengarnya.

Farhan menghela napasnya, ia mencoba untuk mengontrol emosinya karna ia sedang dilanda cemburu. Farhan pun mendekat kearah Anna, ia duduk disamping Anna.

Anna langsung memeluk suaminya. Ntah mengapa, rasanya ia ingin memeluk suaminya. Ia menenggelamkan wajahnya diceruk leher Farhan. Kepalanya masih pusing, mungkin karna ia belum makan, jadi magnya kambuh. Anna pun memejamkan matanya.

"Jangan natap aku kayak gitu lagi, aku takut." ucap Anna dengan lirih. Farhan pun menghela napasnya, ia tak bermaksud begitu. Ia hanya merasa cemburu, ia pun mengusap punggung Anna.

"Maafin aku sayang, aku tidak bermaksud begitu. Hanya saja aku cemburu melihatmu dekat dengan pria lain. Jangan berdekatan dengan pria lain lagi ya." Anna pun mengangguk mendengar ucapan Farhan.

Tiba-tiba Anna berdiri dan berlari ketoilet yang ada didalam ruangan Farhan. Farhan pun menjadi panik, dan mengikuti Anna.

Huueekkk.... Huueekkk.....

Sama seperti tadi, hanya cairan bening yang keluar. Farhan memijit leher belakang Anna. Tubuh Anna pun melemas, ia hampir saja terduduk dilantai jika saja Farhan tak menopangnya.

"Kamu kenapa sayang?" tanya Farhan dengan khawatir. Anna tak sanggup menjawab ucapan Farhan. Ia hanya menggelengkan kepalanya pelan. Farhan pun menggendong tubuh Anna ala bridal style. Farhan membawa Anna kedalam kamar yang ada diruangannya itu. Ia membaringkan Anna dengan perlan-pelan.

"Mas, sini aja. Jangan pergi." ucap Anna dengan lirih. Farhan pun menurut, ia naik keatas ranjang itu. Ia meletakkan kepala Anna dipangkuannya.

"Mas pijitin ya." Anna pun mengangguk. Dengan telaten Farhan memijit kepala Anna. Anna pun menikmati pijitan dikapalanya itu. Rasa pusing di kepalanya sudah lumayan berkurang.

"Kamu kenapa sayang? Wajah kamu pucet banget."

"Sepertinya mag aku kambuh Mas."

"Kamu belum makan siang juga?" Anna pun menggeleng. Farhan menghela napasnya, ingin memarahi Anna tapi ia tak bisa.

"Kamu makan ya? Tadi pagi kamu cuma minum susu aja. Pantesan aja kamu muntah-muntah Na."

"Enggak Mas, kepala aku pusing. Nanti aja makannya."

Gypsophila (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang