Ia lagi asik menyetem gitar kesayangannya dan wendy sedang mencari lagu yang ingin mereka bawakan saat festival kampus.
“kayaknya gue harus beli senar lagi deh, udah karatan gini”
“jarang lo mainin ya?”
“iya, ini gitar legend, gue pake kalo ada acara doang” jelas seulgi
“terus gimana?”
“yaudah gue beli dulu deh di toko musik depan”
“iyalah masa di apotek” canda wendy
Seulgi menghiraukan ucapan wendy dan langsung keluar dari ruang musik itu.
“KACANG! KACANG!”
“TELUR! TELUR!” sahut seulgi dari luar dan mereka tertawa tanpa diketahui satu sama lain.
Seulgi berjalan ke parkiran sambil membawa tas berisi gitar di punggungnya.
Ia secara tak sengaja bertemu dengan tzuyu yang lagi menyalakan motornya.
“kenapa? Gak bisa nyala?”
“e-eh seulgi..emm iya ini tiba-tiba kok gak bisa nyala ya” jawab tzuyu sambil terus berusaha menyalakan motornya
“coba sini gue”
Tzuyu langsung bergeser ke sebelah kanan dan seulgi langsung menyalakan motornya tetapi hasilnya juga nihil.
“lo mau balik?” Tanya seulgi
“enggak, aku mau beli perlengkapan buat festival kampus”
Tzuyu termasuk salah satu panitia festival kampus minggu depan.
“oh yaudah sama gue aja, gue juga sekalian mau beli senar buat gitar”
Tzuyu sadar dan melihat seulgi membawa gitar di punggungnya.
“gak ngerepotin?” Tanya tzuyu malu-malu
“santai aja, sama-sama balik kesini lagi kan? Udah ayo”
Seulgi meninggalkan tzuyu yang masih mematung disana.
“tzu buruan!” teriak seulgi yang sudah berada di atas motornya
“eh iya gi!” jawab tzuyu sambil berlari kecil menghampiri seulgi
*****
Irene POV
Seulgi dimana sih
Irene membuka handphonenya lalu memberi pesan kepada seseorang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Irene mendengus kesal karena pesannya tak kunjung dibalas oleh seulgi. Irene terus menyusuri gedung fisip dan terlintas pikirannya buat ke ruang musik.
