21.

3.3K 448 6
                                    

Irene POV

Sudah hampir 1 jam Irene menemani seulgi berkeliling di mall ini.

“kamu mau kemana sih gi?”

Seulgi menggeleng “gatau, gue gabut aja”

Untung sayang

“aku laper…” Irene menatap seulgi dengan puppy eyes-nya

Seulgi tersenyum “yaudah yuk cari makan” seulgi menggandeng tangannya sambil bercanda gurau

“untuk berapa orang kak?” Tanya pelayan yang melihat mereka datang

“dua orang aja” ujar seulgi

“mari ikut saya”

Irene dan seulgi mengikuti arahan pelayan dan mereka duduk untuk memesan makanan.

Selama mereka menunggu makanannya datang, seulgi memotret Irene secara diam-diam lalu mengunggahnya ke sosial media.

Irene melihat seulgi tertawa sambil melihat ponselnya “kamu ngapain sih gi?”

Seulgi menatap Irene masih tertawa lalu menggelengkan kepalanya “gak gapapa” lalu ia menyimpan ponselnya ke saku

Irene menatap seulgi curiga “chatan sama cewe ya?!”

“hah enggak!” panik seulgi

Irene menatap sinis ke arah seulgi lalu membuka ponsel miliknya.

Irene menatap sinis ke arah seulgi lalu membuka ponsel miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“IH KAMU FOTOIN AKU DIEM-DIEM YA??!” teriak Irene

Seulgi panik karena Irene berteriak hingga orang di sekitarnya menoleh ke arah mereka “sssttt bacot banget sih lo!”

“ya lagian kamu pake segala fotoin aku”

“orang tetep cantik” ujar seulgi tanpa sadar

Irene tersipu karena dipuji cantik oleh seulgi.

Duh jantung gue

Pelayan pun datang mengantarkan makanan mereka

“wahhh” mata Irene berbinar saat melihat banyak makanan di depannya

“selamat makan rene, dihabisin ya”

Irene mengangkat kepalanya menatap seulgi lalu tersenyum “selamat makan juga egiii”

~~~

“ahh kenyangnya” ujar seulgi lalu ia bersandar di kursinya

Irene tersenyum melihat tingkahnya “habis ini mau kemana lagi?”

Seulgi menatap lama ke arahnya “rahasia” sambil tersenyum

“kamu gak nyulik aku kan?”

“kalo gue culik juga lo mau-mau aja kan” seulgi tersenyum jahil

kita? | seulreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang