27.

4.3K 441 12
                                    

Irene POV

“EGI!!”

“SEULGI!!”

“ASSALAMUALAIKUM EGI!”

Terdengar suara teriakan-teriakan teman seulgi dari luar dan seulgi langsung bergegas ke depan.

“besanan dari mana nih?” ledek seulgi

“dari lobang buaya!” sahut sehun dan mereka semua tertawa

“ayo masuk-masuk” ajak seulgi

“ibu negara udah disini pasti daritadi” ledek joy ke Irene dan ia hanya tertawa

“iyalah pasti, orang spesial” timpal wendy

Mereka semua berkumpul dihalaman belakang rumah seulgi yang kebetulan lumayan besar dan cukup untuk menampung mereka semua.

“ayah bunda mana gi?” tanya chanyeol

“lagi dikamar, bentar lagi juga keluar”

“wah ngapain tuh?” sahut sehun dengan muka mesumnya

“bikin adek buat egi”  timpal kai

Mereka semua tertawa sedangkan seulgi hanya menatap malas ke arah kai.

“wah udah rame banget” sahut ayahnya yang baru datang dan mereka semua menoleh

“ayah!” kai menyapa

“hai kai” ayah menghampiri mereka “maaf ya sekedarnya aja ini” ujar ayahnya seulgi

“ini banyak banget om” sahut jennie

“iya udah lebih dari cukup ini mah” timpal solar sambil tertawa

“ya bagus deh kalo gitu, ayah panggil bunda dulu ya” jawab ayahnya dan pergi dari sana

“ayah lo masih muda banget gi” ujar rose

Seulgi menoleh “iya, mereka nikah muda trus pas hamil gue juga mereka masih muda. Jadi ya gue umur segini mereka juga masih muda di seumurannya” jelas seulgi

“bokap lo cakep gi!” sahut joy

“kamu suka om-om?!” tanya wendy yang menatap tajam ke arah pacarnya itu

“itu tuh bukan om-om, tapi sugar daddy

Irene memukul bahu joy “hus! Ngawur lo!” tegur Irene sedangkan seulgi hanya tertawa melihat mereka

“hai tante!” sapa jisoo yang melihat bunda seulgi datang

Mereka semua menoleh ke bunda “hai semuanya” sapa bunda seulgi

“hai bunda” sapa chanyeol

Bunda seulgi tersenyum lalu menghampiri mereka “ayo dimakan gausah malu, dihabisin ya”

“tenang aja itu mah bun, kita udah bawa vacum cleaner kok” sahut kai sambil menepuk-nepuk bahu sehun

Sehun menatap sinis ke kai “apa maksud lo?!”

“yelah galak bener lo”

Sehun hanya memutar bola matanya malas.

Bunda menggelengkan kepalanya “kalian dari dulu dimana-mana selalu berantem ya”

“emang bun, kayak bocah” sahut seulgi sambil tertawa

Kai dan sehun menatap tajam ke arahnya.

“kenapa?” tanya seulgi

“gak ada kita hidup lo hambar gi”  ujar sehun

Memang benar, dari kecil seulgi menghabiskan waktu bersama mereka. Suka duka sudah mereka lewati bersama. Semua tingkah konyol mereka yang membuat seulgi tertawa dan merasa bahagia di hidup ini.

kita? | seulreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang