Chapter 7

1.1K 103 15
                                    

Happy Reading

.
.
.
.
.
.


Xiao Zhan sedang berada di taman dengan anak-anak yang mengikuti acara paskah. Ia mengambil telur yang sudah sengaja disembunyikan di sekeliling taman. Telur yang ia dapat disimpan di dalam keranjang yang telah ia bawa.

Hari ini Xiao Zhan senang karena Wang Yibo bisa bertemu dengan ayahnya. Ia memang sudah mengantakan pada ayahnya terkait hubungannya dengan Wang Yibo.

Tuan Xiao awalnya menyetujui hubungan anaknya dengan Wang Yibo. Tapi Tuan Xiao menyelidiki asal usul keluarga Wang Yibo. Setelah ia mengetahui asal usul keluarga Wang Yibo ia tak menyetujui hubungan mereka.

Tetapi Tuan Xiao tidak langsung mengatakannya kalau ia tidak menyetujui hubungan mereka.

Saat di taman Xiao Zhan melihat mobil yang di kendarai Wang Yibo pergi menjauhi halaman rumahnya. Xiao Zhan terkejut melihat kepergian Wang Yibo secara tiba-tiba. Xiao Zhan curiga pasti terjadi sesuatu antara Wang Yibo dan ayahnya.

Sore harinya, Wang Yibo pergi ke menara air tempat favoritnya untuk menyendiri. Ia menyandarkan dirinya pada menara air dengan tubuh yang mulai lunglai. Dihadapannya perlahan matahari mulai menyembunyikan cahaya dibalik awan yang membumbung tinggi.

Cahaya jingga menghiasi sore itu dengan malu-malu. Segurat cahaya jingga melukiskan keindahan langit kala senja menjemput.

Tanpa sepengetahuan dari Wang Yibo sore itu juga Xiao Zhan menghampiri kekasihnya di menara air. Xiao Zhan sudah sangat paham dengan kekasihnya. Apabila sang kekasih sedang ada masalah ia butuh waktu sendiri. Menara air menjadi saksi bisu tempat favorit Wang Yibo untuk menyendiri.

Xiao Zhan menghampiri Wang Yibo dan mengucapkan rasa bersalahnya.

"Aku minta maaf Yibo. Ayahku bersikap brengsek" ucap Xiao Zhan dengan penuh rasa penyesalan.

"Ayahmu ada benarnya Zhan. Kehidupan yang lebih baik menunggumu. Kau akan melakukan sesuatu yang luar biasa. Aku tidak ingin jadi penghambatmu Zhan", Wang Yibo memberi penjelasan pada Xiao Zhan.

"Yibo, apa kau akan menerima segala resiko untukku?" tanya Xiao Zhan.

"Akan ku lakukan apapun untukmu Zhan"

"Kumohon Yibo, biarkan aku mencintaimu seperti ini"

"Baiklah"

Wang Yibo mengahampiri Xiao Zhan dan memeluk Xiao Zhan.

Cup~

Mereka saling berciuman saling menyalurkan kekuatan untuk saling menguatkan.

"Berapa uang yang ditawarkan ayah padamu?"

"Tidak ada uang yang cukup di dunia untuk memisahkan hubungan kita. Jika ayahmu bersikap seperti itu, aku harus memikirkannya dahulu"

"Kau menyebalkan Yibo"

Mereka masih berciuman tidak peduli sekarang mereka berada di atas menara air. Suasana yang cukup syahdu kala sang Surya perlahan menghilang dengan meninggalkan semburat warna jingga di birunya langit sore itu.

Wang Yibo meraih pinggang Xiao Zhan merapatkan diri pada tubuhnya. Xiao Zhan mengalungkan tangannya di leher Wang Yibo.

Ciuman semakin dalam dan semakin intens. Tak ada keraguan lagi diantara hubungan mereka. Mungkin kalau mereka berciuman di kamar Xiao Zhan sudah digarap Wang Yibo saat ini juga.

Present times...

Hari ini Wang Yibo dan Xiao Zhan melakukan perjalanan ke Pondok Jing Shi. Pondok ini menjadi saksi bisu kisah cinta mereka berdua. Mereka ke sana mengendarai salah satu mobil Tuan Chan.

Best of Me (Yizhan) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang