Chapter 5

1.5K 137 13
                                    

Happy Reading

.
.
.
.
.

Tuan Chan mulai menceritakan kisahnya saat ia bertugas di medan peperangan kala itu.

"Aku tak pernah percaya pada hal seperti itu. Tetapi aku akan memberi tahu seseuatu. Saat masa perang, aku dulu di Angkatan Laut. Aku mengemudikan kapal penghancur. Saat aku di teluk Lianwu, kami terkena serangan musuh membuatku terlempar dari geladak. Tulang belakangku patah. Di laut aku terombang-ambing di air seperti gabus. Semua di sekitarku hancur. Kemudian aku mulai bernyanyi. Bagaimana caraku menggambarkan masalahku? Apa yang aku lakukan? Aku sempat berpikir aku tak akan kembali lagi. Tapi aku percaya aku akan pulang aku akan kembali dan aku tahu aku akan menggenggam tangan istriku lagi. Setahun kemudian, kami membuat pondok Jingshi di Gusu. Suatu hari aku keluar dan Fei bernyanyi di taman. Apa yang aku lakukan? Dia melihat ekspresiku dan aku menceritakan kisahku padanya. Lalu ia kembali bercerita padaku. Sepertinya saat itu, ia punya mimpi. Mimpi saat aku bernyanyi untuknya. Kau ingin menebak judul lagu itual apa? Entah kalian menganggapnya bagaimana, tetapi aku berhasil pulang" cerita Tuan Chang.

Tuan Chan kembali meneguk minumannya sebotol beer yang menemaninya kala menceritakan sebuah kisah untuk pasangan dua sejoli ini.

Wang Yibo dan Xiao Zhan mendengarkan dengan seksama kisah yang di ceritakan olah Tuan Chan. Xiao Zhan bertopang dagu sambil memandang ke arah Tuan Chan sedangkan Wang Yibo memandang ke arah Tuan Chan juga mereka menjadi pendengar yang baik untuk kisah tuan Chan.

Wang Yibo masuk ke dalam rumah dan menemukan alat pemutar piringan hitam di ruang keluarga. Kemudian ia menyetel musik dari piringan hitam itu.

Wang Yibo berjalan menghampiri Xiao Zhan yang masih duduk di sofa ruang keluarga. Tangan Wang Yibo terulur untk Xiao Zhan. Wang Yibo mengajak Xiao Zhan untuk berdansa bersamanya sambil menikmati alunan lagu dari piringan hitam.

"Apa kau mau berdansa bersama ku Zhan?"

"Apa kau bisa berdansa Yibo?" tanya Xiao Zhan ragu-ragu.

"Tidak" jawab Wang Yibo datar.

"Tapi kurasa sebentar lagi aku akan berlajar darimu Zhan" imbuh Wang Yibo.

Xiao Zhan berdiri menerima uluran tangan Wang Yibo dan selanjutnya mereka mulai berdansa.

"Kau ada benarnya Yibo" jawab Xiao Zhan.

Mereka mulai berdansa, gerakan Wang Yibo masih sangat kaku. Dengan hati-hati Wang Yibo mengayunkan kakinya seirama dengan alunan musik.

"Jangan menginjak kakiku Yibo" ujar Xiao Zhan.

"Akan kucoba tak menginjak kakimu Zhan" jawab Wang Yibo pandangannya beralih ke bawah ke arah kakinya.

"Hai, lihat aku Yibo" ujar Xiao Zhan sambil mengalihkan tatapan Wang Yibo ke depan wajahnya.

Wang Yibo dan Xiao Zhan sangat menikmati momen pertama berdansa mereka. Wajah mereka saling berdekatan dan menempel satu sama lain.

Perlahan Wang Yibo mencium pipi Xiao Zhan. Kemudian mencium ke bawah telinga. Xiao Zhan menikmati sensasi geli yang Wang Yibo berikan padanya. Xiao Zhan juga mulai mencium pipi Wang Yibo.

Best of Me (Yizhan) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang