Chapter 14

990 107 10
                                        

Happy Reading

.
.
.
.
.
.

Sebulan sudah terlewati perlahan kesedihan Xiao Zhan mulai berkurang. Kesibukan telah mengikiskan rasa sedih atas meninggalnya sang suami. Jin Ling mulai menyiapkan diri untuk ujian kelulusan SMA nya.

Jin Ling juga mengikuti beberapa bimbingan belajar untuk persiapan kelulusan SMA dan masuk universitas. Ia akan tetap kuliah dan mengembangkan bakatnya dalam olahraga renang. Karena ia sudah menyukai olahraga berenang sejak kecil.

Wang Yibo juga mulai akrab dengan Jin Ling. Tapi ia masih ragu akankah Jin Ling menerima nanti sebagai ayah sambungnya. Pikiran itu masih saja menghantui Wang Yibo.

Wang Yibo sudah dua kali mengajak Xiao Zhan untuk menikah. Tapi Xiao Zhan belum bilang pada sang putra. Xiao Zhan takut Jin Lin tak bisa menerima Wang Yibo. Mereka memiliki ketakutan yang sama akan hal itu.

Wang Yibo paham dengan situasi yang dihadapi oleh Xiao Zhan. Sekarang Xiao Zhan memiliki Jin Ling, ia tak bisa mengambil keputusan sendiri. Ia harus minta persetujuan dulu dari sang putra kesayangannya.

Ujian kelulusan sudah dimulai Jin Ling sudah sangat siap untuk menghadapinya. Dari belajar mandiri, belajar di tempat bimbingan belajar dan tidak lupa doa dari sang ibu.

Xiao Zhan dengan setia tanpa harus diminta ia akan selalu mendoakan dan mendukung Jin Ling. Ujian kelulusan dilaksanakan selama 2 minggu terdiri dari satu minggu ujian tertulis dan satu minggu ujian praktek.

Tak lupa Wang Yibo juga mendoakan calon anak sambungnya itu. Ia sudah menganggap Jin Ling seperti anaknya sendiri.

Tanpa terasa semua ujian untuk kelulusan SMA sudah Jin Ling lewati. Ia tinggal menunggu hasil dan selanjutnya persiapan ujian masuk universitas.

Sore itu Xiao Zhan dan Jin Ling sedang duduk di gazebo halam belakang. Sambil menikmati momen senja kala itu mereka saling bercengkrama. Sekarang mereka tinggal berdua biasanya ada sang ayah yang akan menemani mereka duduk di gazebo.

"Kau masih semangat sayang?", Xiao Zhan memulai percakapan.

"Yaa maa, masih ada ujian masuk universitas yang harus aku lalui"

"Kau sudah memutuskan akan kuliah dimana dan mengambil jurusan apa A-Ling?"

"Sejujurnya aku masih bingung maa. Aku ingin kuliah yang masih satu jurusan dengan bakatku tapi aku juga ingin menjadi seorang pebisnis. Aku ingin membantu mama dalam menjalankan perusahaan peninggalan papa maa" , ucap jujur Jin Ling.

"Kau tak perlu memikirkan perusahaan papamu ini. Mama bisa menanganinya sayang. Kau bisa kuliah di tempat yang kau inginkan dan sesuai dengan bakatmu. Mama tak ingin menjadi penghalang untuk masa depanmu sayang", Xiao Zhan berusaha memberi pengertian pada sang anak.

"Tapi aku tak mau mama terlalu lelah dengan menghandle segala urusan perusahaan maa. Karena hanya mama yang aku miliki sekarang. Aku tak mau mama kecapean terus mama sakit terus... "

"Ssttt..." , Xiao Zhan memotong ucapan sang anak.

"Mama akan baik-baik saja sayang, mama akan menemanimu hingga kau menjadi orang sukses dan kau menikah dengan orang yang kau sayangi kelak hingga kau memberikan cucu untuk mama. Mama janji akan menjaga kesehatan hhmm" , ucap Xiao Zhan sambil memeluk sang anak. Jin Ling pun membalas pelukan sang mama.

"Aku sayang mama, aku tak ingin kehilangan mama kau segalanya untukku maa" , ucap Jin Ling dalam isakannya.

Xiao Zhan berusaha menenangkan Jin Ling dengan memberikan ucapan yang meyakinkan Jin Ling kalau semuanya akan baik-baik saja. Xiao Zhan dengan lembut mengusap-usap kepala Jin Ling.

Best of Me (Yizhan) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang