Part 6

13.1K 510 3
                                    

Happy readingg......
Vote dulu yok....
Makasihh





Hari senin adalah neraka bagi kebanyakan siswa siswi di Indonesia, karena tidak rela hari berganti secepat itu dan menghabiskan hari liburnya, juga harus rela berdiri menahan terik matahari selama berjam-jam untuk melaksanakan upacara bendera.

Banyak murid murid SMA Bhakti Nusantara yang berdiri paling belakang barisan meminggir untuk berdiri di pinggir lapangan ada pula yang duduk karena tidak kelihatan oleh para guru dari depan. Banyak pohon pohon yang melindungi tempat itu dari sinar matahari, sehingga menjadikan tempat itu tempat berteduh. Liasya juga termasuk dari mereka, dia berdiri sambil mengarahkan kipas angin mini nya ke wajah cantiknya. tidak mau wajahnya merah akibat sengatan matahari.

Sementara Vira, berdiri paling depan bersama Tagama, mereka tampak serasi. Keduanya merupakan juara 1 umum pada jurusan masing-masing.

Vira tiba-tiba merasakan pusing, kakinya tidak dapat menopang tubuhnya, semuanya serasa berputar dan pada akhirnya dia tumbang. Tagama dengan sigap menopang tubuh Vira, laki-laki itu tampak panik dan langsung mengangkat tubuh Vira membawanya ke UKS.

Suasana menjadi riuh akibat kejadian itu, kemudian perlahan mereda ketika tubuh Tagama sudah hilang dibalik koridor kelas. Namun masih ada meninggalkan suara-suara kecil.  Banyak orang yang berbisik-bisik dan juga menatap ke arah Liasya. Sungguh Liasya jengkel dibuatnya, orang-orang ini terlalu berisik dan sangat kampungan menurutnya.

Di UKS, Tagama terus menggenggam telapak tangan Vira menautkan jari mereka. Tagama sangat khawatir dengan keadaan Vira yang belum juga sadarkan diri. Hanya mereka berdua yang ada di tempat itu, karena Tagama yang mengusir mereka ketika selesai mengurus Vira tadi.

Setelah menunggu selama 20 menit akhirnya Vira sadar juga, dan Tagama langsung menyodorkan air putih kepada wanita itu.

"Lo belum pulih total kenapa maksain ikut upacara sih? " Tanya Tagama kesal bercampur khawatir.

"Aku udah sembuh kok,  mungkin karna nggak sarapan aja tadi pagi."

"Kenapa nggak sarapan emangnya, udah tau baru sembuh dari demam."

"Tadi nggak sempat Taga. Maaf." Vira menundukkan wajahnya karena merasa bersalah telah membuat Tagama khawatir.

Tagama menarik tubuh Vira dan menenggelamkannya di dada bidangnya. Tagama mengusap rambut panjang hitam Vira. "Lain kali sarapan yah Vir, jangan buat gue khawatir lagi. Pokoknya harus jaga kesehatan."

Vira mengangguk dalam dekapan Tagama, dan Tagama pun mulai menyuapi bubur ayam yang dibelikan anak PMR yang bertugas atas perintah Tagama.

Setelah merasa baikan, Vira dan Tagama kembali ke kelas masing masing, tidak mau ketinggalan banyak materi pelajaran, karena minggu depan mereka akan mengikuti olimpiade.

Liasya  duduk di depan hari ini karena bu Mia yang meyuruhnya karena tempat duduk Liasya berada pokok paling belakang. Bu Mia sedikit tidak menyukai Liasya karena dia sering tidur, bermain ponsel, bahkan membolos ketika dia mengajar.

Vira mengetuk pintu dan masuk ke dalam kelas ketika sudah diperbolehkan duduk oleh bu Mia. Liasya yang melihat kedatangan Vira dan hendak lewat dari sampingnya, menjulurkan kakinya ke luar meja hendak membuat Vira tersandung, namun Kai yang berada tepat di depan Liasya menendang kursi yang sedang diduduki Liasya karena mengetahui otak licik Liasya, membuatnya tersentak dan menarik kembali kakinya ke kolong meja, Vira pun lewat dengan aman, dan duduk tepat disamping meja Liasya.

Liasya menatap marah dan tajam ke belakang. Namun Kai hanya menatap datar Liasya.

Kai hanya menatap sekilas ke arah Liasya dan kembali fokus mendengarkan penjelasan dari Bu Mia

"Anjing." Balas Liasya pelan namun Kai masih dapat dengan jelas mendengarnya dari gerakan bibir gadis itu.  Kai tidak memperdulikan Liasya lagi, yang penting Vira sudah duduk aman.


                                ~~~~~~~~

Hari ini siswa siswi SMA Bhakti Nusantara yang akan mengikuti olimpiade di SMA KARTINI dikumpulkan dilapangan untuk berdoa sebelum keberangkatan mereka, supaya mereka bisa mendapatkan hasil yang memuaskan, setelah selesai barulah mereka menaiki kendaraan masing-masing, bagi yang tidak memiliki kendaraan mereka menaiki mobil para guru yang ikut serta menemani mereka ke SMA KARTINI.

Vira yang tidak mau ribut dengan Liasya, memilih menaiki mobil saja daripada ikut dengan Tagama menaiki mobil lelaki itu. Liasya tidak ikut dalam olimpiade yang diadakan, tetapi karena perintah dari ibu Tagama, kepala sekolah tidak bisa melarang, karena masih sayang dengan jabatannya. Ya, orangtua Tagama adalah pemilih yayasan sekolah Bhakti Nusantara.


"Ngapain sih lo harus ikut segala?" Protes Tagama setelah Liasya menaiki mobilnya dan segera melajukan kendaraannya itu.  Tagama sangat kesal, rencananya mau berangkat berduaan dengan Vira gagal, karena Mamanya melarang Liasya membawa mobil sendiri, dia ingin Liasya pergi bersama dirinya. Vira juga tidak mau berangkat bersama dirinya karena takut dengan Liasya.

Liasya hanya menatap datar wajah Tagama. "Mama lo yang nyuruh."

"Tapi lo bisa nolak, lagian lo nggak bakalan ngapa-ngapain disana, lo itu bego, nggak bakalan bisa ikut olimpiade, yang ada lo nyusahin." Ucap Tagama mengungkapkan isi hatinya kepada Liasya.

Liasya yang mendengar hinaan dari Tagama hanya bisa meremas sisi rok seragamnya dan memalingkan wajahnya kearah jendela menatap keluar.

Setiap hari dia selalu menerima hinaan orang-orang. walaupun Liasya tampaknya selalu bersikap datar menanggapi hinaan tersebut, namun jauh dilubuk hatinya, dia sangat terluka. Tidak bisakah orang-orang mengerti perasaannya? Segitu hinakah dia dimata orang-orang?

Tapi Liasya adalah wanita dengan sejuta topeng, dia menutupi semua rasa sakitnya dengan sikap dingin dan kasarnya.

Tagama tidak melihat kearah Liasya, dia fokus menyetir dengan menggenggam stir mobilnya dengan kencang, untuk meluapkan amarahnya. Dia ingin sekali menendang Liasya dari mobilnya dan terjatuh di jalanan. Mungkin hal itu sangat menyenangkan. Tapi untuk hari ini dia tidak akan berani, karena banyak orang yang tau kalau dia yang membawa Liasya saat ini.

Untuk lain hari sepertinya bisa dicoba, jika Liasya coba-coba ingin menaiki mobilnya dan mengganggu kebersamaan dirinya dan juga Vira.





MAKASIH SUDAH MAMPIR🤗

PAPAII











TAGAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang