CHAPTER 17

201 56 84
                                    

"Jangan pernah mau memperjuangkan
Orang yang gak mau menghargai lo."


HappyReading🍁🍁

Saat ini Amel sedang di toilet sendiri tanpa Mika. Karena tadi Amel sudah kebelet ingin pipis. Dia pun berlari begitu saja. Setelah selesai membuang hajatnya. Amel berkaca di cermin sekolah. Merapikan pakaian dan rambutnya. Dia pun keluar dari toilet tersebut, baru sampai pintu toilet dia didorong oleh seseorang yang baru memasuki toilet dan ternyata seseorang tersebut membawa dua orang temannya, sudah bisa menebak kan mereka siapa? Yaps, mereka adalah Nasya, Bianca dan Laras.

"Kakak kenapa dorong aku?" Amel bertanya dengan polos.

"LO HARUS JAUHIN ANDRA!!" ucap Nasya to the point dengan penuh penekanan. Bahkan dia tidak menjawab pertanyaan Amel.

"Loh kenapa? Kak Andra nyeremin yah?" tanya Amel polos.

"Dia itu pacar gue," jawab Nasya.

"Kok aku baru tau ya," ucap Amel masih dengan polosnya.

"Dasar Bocah!" celetuk Bianca, yang berada disebelah kanan Nasya.

Amel yang mendengar celetukan Bianca pun menjawab. Tak terima dirinya dikatai Bocah.

"Amel bukan bocah ya Kak, Amel udah gede."

"Ckk, terserah lo yang pasti jauhin Andra. Dia itu milik gue!"

"Tapi Kak Andra gak nyuruh aku buat jauhin dia," jawab Amel polos.

Nasya pun merasa geram melihat tingkah Amel. Dia pun mendorong Amel hingga Amel terjatuh.

"Awas kalo gue liat lo deketin Andra lagi. Liat aja apa yang akan gue lakuin!" peringat Nasya.

"Cabut guys." lanjutnya kepada dua kacungnya. Dia pun pergi keluar toilet. Tak lupa menutup pintunya dengan keras.

Kembali ke Amel. Dia pun bangun. dengan perlahan

"Ih Kakak tadi siapa sih. Amel kan jadi sakit. Mana suruh jauhin Kak Andra lagi. Mana bisa aku," monolognya.

"Apa Amel tanya Mika ya?" monolognya lagi.

Setelah merapikan kembali pakaiannya. Dia pun berjalan berniat kembali ke kelasnya. Untuk menanyakan kepada Mika siapa kakak-kakak tadi.

Setibanya disana dia menghampiri Mika yang sedang bermain ponsel. Dia pun duduk disebelah Mika.

"Mika!" panggil Amel.

"Hmm," jawab Mika.

"Tadi Amel dilabrak tau sama kakak-kakak menor."

Mika yang mendengar ucapan Amel pun langsung menghentikan acara bermain ponselnya.  Meletakkan ponsel tersebut diatas meja.

"Dilabrak?" tanya Mika memastikan, yang hanya di balas anggukan.

"Sama siapa?" tanya Mika lagi.

"Kakak-kakak," jawab Amel polos.

"Iya ciri-cirinya gimana?" Mika bertanya kembali dengan raut penasarannya.

"Kakak tadi kayaknya kakak kelas. Terus pakaian nya ketat. Pake make up tebel sama rambut diwarna. Pokoknya kayak tante-tante." jelas Amel polos.

Itu pasti Si cabe Nasya. "Emang dia ngomong apa?" tanya Mika.

"Katanya jauhin Kak Andra. Terus Amel tanya emang kak Andra nyeremin ya. Terus kakak tadi bilang dia pacarnya Kak Andra. Emang kak Andra udah punya pacar yah?" Amel menjelaskan. Lalu bertanya di akhir kalimatnya.

AMELIANDRA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang