“Jangan pernah menyia-nyiakan orang yang benar-benar tulus cinta sama lo.”
HappyReading🍁🍁
Kini Andra dkk tengah berada disebuah cafa. Yaitu D’Cafe. Cafe yang bertemakan vintage. Cafe di sini terbilang cukup ramai. Lebih tepatnya banyak remaja yang selalu ke D’Cafe ini. Karena tempatnya yang Instragramable, nyaman, dan bersih membuat siapa saja pasti akan betah.
Seperti halnya Andra dkk. Asal kalian tau D’Cafe ini adalah cafe milik Dimas.Mereka bertiga itu tidak pernah sekalipun merokok, ke club malam, bahkan minum. Karena bagi mereka tidak ada gunanya. 'yang ada malah merusak tubuh.' Begitulah ucapan mereka jika ada yang bertanya sedemikian.
“Lo sebenernya ada perasaan gak sih sama si bocah?” Bagas tiba-tiba bertanya kepada Andra.
“Si bocah siapa?” tanya Dimas.
“Itu loh dedek gemes. Si Amel,” jawab Bagas.
“Engga." Sekarang giliran Andra yang menjawab.
“Oh kirain. Tapi kayaknya dia cinta sama lo Ndra,” ucap Dimas. Yang di angguki oleh Bagas tanda setuju.
“Biarin,” balas Andra singkat.
“Jangan gitulah Ndra,” ucap Bagas.
“Kalau mau. Yaudah buat lo aja Gas,” sahut Andra.
“Ya kalo dia mau. Gue sih ayo aja,” ucap Bagas enteng.
“Sok aja,” balas Andra.
“Inget Ndra jangan pernah menyia-nyiakan orang yang benar-benar tulus cinta dan sayang sama lo. “ Giliran Dimas yang berucap dengan serius.
“Nah bener tuh kata Dimas.” Bagas berceletuk. Setuju dengan perkataan Dimas.
Andra hanya diam saja mendengar ucapan Dimas.
🌵🌵🌵
Di tempat berbeda, tepatnya di kediaman Amel. Kini keluarga Amel tengah berbincang ringan.
“Adek udah punya pacar belum?” tanya Bunda. Dengan nada menggoda.
“Apaan sih bunda,” jawab Amel malu-malu.
“Kalo Abang. Udah punya pacar belum?” Bunda bertanya lagi yang kali ini ditujukan kepada Galen.
“Belum Bun, Abang mau fokus dulu belajar dan ngejar cita-cita," jawab Galen tegas.
Sekarang giliran Ayah yang berbicara. “Ayah gak larang kalian untuk pacaran. Tapi Abang sama Adek harus tau batasan!” peringatnya.
“Siap Yah,”
“Siap.”
Ucap kedua kakak beradik tersebut serempak.
“Yaudah Adek ke kamar dulu ya. “
“Abang juga.”
“Yaudah sana istirahat.”
“Good Night, Ayah, Bunda,” ucap Amel mencium pipi kedua orangtuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMELIANDRA [COMPLETED]
Novela Juvenil[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Tidak Ada Deskripsi. Penasaran? Kuy Mampir. WARNING!! Belum revisi, typo bertebaran, ada kata kasar. Don't Copy My Story ©delindanae, 2020