CHAPTER 19

192 59 62
                                    

"Maaf ya kalo nanti An berpaling."

HappyReading🍁🍁

Setelah kejadian kemarin. Amel malah semakin menghindar. Entahlah dia malu jika bertemu Andra. Andra malah semakin merasa kesal. Setiap kali melihat Amel selalu dengan Dirga. Ya Kedekatan Dirga dan Amel semakin mencuat. Membuat warga sekolah berpikir, Amel tidak benar-benar cinta dengan Andra. 'Dia hanya mencari perhatian saja'. Begitulah tanggapan sebagian para warga sekolah. Tetapi sebenarnya Dirga dan Amel hanya sebatas teman. Sebenarnya Dirga mendekati Amel hanya untuk bertanya-tanya tentang Mika. Yap Dirga naksir sama Mika. Bahkan Dirga sudah menganggap Amel sebagai Adiknya karena tingkah Amel yang masih seperti bocah. Amel pun senang ternyata sahabatnya ada yang suka. Tak jarang Dirga sering main ke rumah Amel karena hanya berjarak Lima rumah saja. Dirga pun sudah akrab dengan Galen, dan Galen sudah mengetahui semuanya. Karena Amel sering memberitahukan kepadanya.

Andra sekarang sedang berada di balkon kamarnya dengan gitar yang berada di pangkuannya. Dia sedang memandang langit yang sekarang dipenuhi bintang dan ditemani bulan yang membuat malam ini terlihat begitu indah.

"Lia dimana An kangen?" monolognya.

"Maaf ya kalo nanti An berpaling, dari Lia," lanjutnya. Entahlah sekarang dia sudah jarang mengingat Lia lagi. Setelah ada Amel.

Dia pun menyanyikan sebuah lagu. Diiringi dengan petikan gitar. Dia pun memiilih lagu yang berjudul.

'Jika.'  From Melly Goeslaw.

Suara petikan gitar pun mulai terdengar. Andra pun mulai bernyanyi dengan suara khasnya yang membuat para kaum hawa melting mungkin.

Jika teringat tentang dikau
Jauh dimata dekat dihati
Sempat terpikir tuk kembali
Walau beda akan kujalani.

Tak ada niat untuk selamanya pergi
Jika teringat tentang dikau
Jauh dimata dekat dihati
Apakah sama yang ku rasa.

Ingin jumpa walau ada segan
Tak ada niat untuk berpisah denganmu
Jika memang masih bisa mulutku berbicara.

Santun kata yang ingin terucap
Kan kudengar caci dan puji dirimu padaku
Kita masih muda dalam mencari keputusan.

Maafkan aku ingin kembali
Seumpama ada jalan tuk kembali
Jika teringat tentang dikau
Jauh dimata dekat dihati.

Tak ada niat untuk selamanya pergi
Jika teringat tentang dikau
Jauh dimata dekat dihati
Tak ada niat untuk berpisah denganmu.

Jika memang masih bisa mulutku berbicara
Santun kata yang ingin terucap
Kan kudengar caci dan puji dirimu padaku.

Kita masih muda dalam mencari keputusan
Maafkan aku ingin kembali
Seumpama ada jalan tuk kembali.

Jika memang masih bisa mulutku berbicara
Santun kata yang ingin terucap
Kan kudengar caci dan puji dirimu padaku.

Kita masih muda dalam mencari keputusan
Maafkan aku ingin kembali
Seumpama ada jalan tuk kembali... oh...

Jika memang masih bisa mulutku berbicara
Santun kata yang ingin terucap
Kan kudengar caci dan puji dirimu padaku.

Kita masih muda dalam mencari keputusan
Maafkan aku ingin kembali
Seumpama ada jalan tuk kembali.

Andra pun menyudahi bernyanyi nya lalu berguman. Sembari menutup mata.

"Selamat malam. Lia."
Dia pun memasuki kamarnya. Meletakkan gitarnya di pojok. Menutup kembali pintu balkon. Lalu berjalan kearah kasurnya. Dia merebahkan tubuhnya.  Mulai memejamkan mata.

Skipp

05:45

'Ceklek'

Masuklah Meliana. Mama Andra dia berniat membangunkan Andra.

"Ndra bangun. Kan kamu sekolah," ucap sang Mama. Sembari menguncangkan tubuh Andra.

Andra langsung terbangun. "Iya" jawab Andra. Dengan suara khas bangun tidur.

"Mama tunggu di bawah!"

"Hm."
Andra langsung berjalan menuju kamar mandi dengan handuk yang bertengger dipundak kanannya. Sepuluh menit kemudian. Andra keluar dari kamar mandi dengan mengenakan baju seragam. Dia berjalan kearah cermin. Mengambil dasi dan ikat pinggangnya yang dia simpan di dalam laci nakas yang dekat dengan cermin. Lalu memakainya. Dia pun menggunakan gel agar rambutnya menjadi rapi. Dirasa sudah cukup, dia turun ke bawah. Kearah meja makan, menghampiri Mama dan Papanya yang sudah menunggunya. Papanya yang sedang membaca koran pun memberhentikan aktivitasnya. Setelah melihat putranya sudah rapi. Dia berucap.

"Oke. Kita makan sekarang. "
yang diberi anggukan oleh Anak dan istri tercinta. Azekk.

Semuanya pun makan dengan hikmat tanpa ada yang membuka suara. Setelah selesai makan pun. Andra langsung berpamitan kepada kedua orangtua nya.

"Andra berangkat sekolah dulu. Mah, Pah!" pamitnya sembari menyalimi tangan keduanya.
"Assalamualaikum." salamnya. Lalu pergi ke luar. Menuju garasi.

"Waalaikumsalam," jawab kedua orangtua nya.

Dava dan Meliana yang melihat Andra sudah menghilang pun menggelengkan kepalanya.

"Anak kamu tuh mas. Dingin banget," ucap Meliana.

"Anak kita sayang." ralat Dava.

"Kamu sih dulunya dingin. Jadi gini kan," protes Meliana.

"Namanya juga Ayah sama Anak. Pasti sama lah mah."

"Iyain."

"udah ah. Aku berangkat kerja dulu!" ucapnya berpamitan. Lalu mengecup kening istrinya.

Meliana pun menyalimi tangan suaminya dengan penuh kasih.

"iya. Mas hati-hati." peringat Meliana.
"Iya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."
Tersisalah Meliana sendiri di rumah megah ini. Dia pun membereskan meja makan tersebut..

____________________________
To Be Continue.

HAIHAIHAI!!

GIMANA-GIMANA?? CHAPTER INI SENGAJA PARTNYA ANDRA. DAN UNTUK LAGUNYA SORRY KALO GAK PAS.

Jangan Lupa Voment Oke.

❤❤❤

TERIMA KASIH.

AMELIANDRA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang