****Huaaaa gays! Gmna udh rindu sisterhood blom? Maaf ya, aku up nya lama, soalnya ada sedikit masalah. Wkwk
Jangan lupa vote dan spam komen ya ✨
Selamat membaca🤗
*****
5. Perasaan apa ini?
"Ngeselin banget sih." Kesal Asti. Kalau tau begini, dia tidak akan cape-cape untuk kesini.
"Muka Lo kok pucet?" Tanya Rifki, yang sekarang tengah memperhatikan wajah nya.
"Ah masa sii?" Asti juga bingung, mungkin karena ia tadi berjalan ke perpustakaan yang jaraknya lumayan jauh dari kelas dia. Mungkin juga karena ia belum memakan apa-apa dari pagi.
"Lo belum makan?"
"Apanih? Jangan modus kamu." Ucap Asti curiga.
"Geer."
"Tunggu disini, jangan kemana mana." Ucap Rifki kembali.
"Mau kemana kamu?"
Seperti biasa, pertanyaan Asti tidak di hiraukan oleh Rifki. Selang beberapa menit kemudian Rifki pun kembali ke perpustakaan dengan membawa dua botol air. teh botol, dan air putih biasa. Serta dengan satu roti.
"Nih makan dulu, gw tau Lo belum makan apa-apa." Ucap Rifki, dengan menyodorkan satu buah roti dan satu botol air putih. kemudian kembali duduk ke bangkunya tadi.
Asti tidak bisa berkata apa apa, ini kali keduanya Rifki berbuat seperti ini. Ada secuil rasa aneh yang muncul dalam hatinya, tetapi dia membuang jauh rasa itu.
"Kenapa bengong?" Tanya Rifki, lalu membuka teh botol nya, dan meminumnya.
"Kamu pasti mau modus kan? Ngaku gak?"
"Udah di bilangin jangan geer."
"Iket rambut Lo," ucap Rifki, sembari menyodorkan sebuah ikat rambut bergambar domba.
Asti menatap Rifki dengan curiga. Kenapa dia tiba-tiba berbuat seperti ini? Apa ada udang di balik batu? Tapi emang gerah juga sih, Asti pun mengambil ikat rambut itu, kemudian mengikatkannya pada rambutnya.
"Cepet makan rotinya. Muka Lo pucet banget, kek vampir."
"Dih, iya iya." Sahut Asti.
"Berhubung Lo belum hafal rumus tentang aljabar, tugas Lo gw tambah deh, sekalian hafalin logaritma."
Asti yang sedang minum pun langsung tersedak. Bisa-bisanya. "Apa-apa? Aku enggak salah denger kan?"
"Telinga Lo masih berfungsi dengan baik kan?"
Dengan kesal, Asti pun meninggalkan Rifki sendirian di perpustakaan.
"MAKASIH." Ucap Asti ketus. Tak lupa juga ia membawa minuman dan rotinya. Terlihat pula senyum smirk di wajah Rifki.
***
"Waduh, ni anak ke toilet kok pulang nya bawa makanan. Minta dongg," ucap Rahmi.
"Eh enggak ya, makasi." Sahut Asti.
"Tau gak? Tadi pak Majid datang kesini," ucap Salwa.
"Terus terus? Pak Majid tau gak kalo aku gaada di kelas?" Tanya Asti kaget.
"Yakali ketahuan, semua nya aman, Sisterhood gituloh." Sahut Sopi bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SisterHood (On Going)
Romance(SEDANG DI REVISI, DAN DI ROMBAK ULANG. JADI MOHON MAAF BILA CERITA NYA KURANG NYAMBUNG/ TIDAK SESUAI DENGAN PART NYA) [update sesuai mood🌚] . . . "HEH KALIAN! PERGI SEKARANG DARI SANA!" Teriak pak Majid sambil membawa gergaji dan kapak yang di acu...