21. Terungkap

181 26 3
                                    

***

Perhatian! Typo Bertebaran 😀

***

"Aduh, senangnya sekolah lagii!" Ucap Risma antusias.

"Iya nih." Sahut Asti.

"Woyylahh buruan! Bentar lagi upacara. Kek udah libur dua tahun aja, Lo berdua!" Ucap Salwa. Bukan nya masuk barisan, malah berdiri di parkiran.

"Bukan gitu lah,  maksudnya tuh, itu loh, kemaren kan kita udah memberantas kejahatan, jadi-

"Aduh Si Dean kudu di colok matanya! Mentang-mentang lagi pada baris mau upacara, tuh orang sibuk tebar pesona! Emang kudu di samperin tuh bocah." Potong Lani emosi ketika melihat sang pacar sibuk tebar pesona di lapangan, tepatnya di depan siswi kelas sepuluh.

Sisterhood hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan Lani yang dengan berani-dan tak tahu malu nya, dia benar benar pergi menghampiri Dean dan menjewer telinganya. Haduhh, habis sudah harga diri si Dean sebagai ketua Geng paling di takuti seantero sekolah. Bhaha...

"Yayangg Defa......" Teriak Rahmi. Terdengar agak sakit sih di telinga.

"Bukan temen gua!" Bisik Sopi kepada Zahra.

"Sama."

Lihat saja sekarang, si Rahmi pergi nyamperin si Defa. Dengan alay nya pula dia mencubit- memeluk-mencubit-memeluk Defa berkali-kali. Si Defa nya mah cuman diem aja, meratapi nasib. Bhaha... Sekarang Defa menyesal, kenapa coba dirinya menembak Rahmi waktu itu? Fyuhh, apa boleh buat? Nasi sudah menjadi bubur. Ckckck...

"CEK! CEK! EKHEM, OKE. SEMUA SISWA SISWI SMA GRACIA HARAP SEGERA MEMASUKI LAPANGAN, DI KARENAKAN SEBENTAR LAGI UPACARA BENDERA AKAN SEGERA DI MULAI." Intruksi Gian, selaku ketua OSIS.

"Yuk ah gaes!" Ajak Sopi.

Sisterhood memasuki area lapangan bersama sama. Tidak sedikit orang pula yang menyoraki sisterhood dengan berbagai pujian dan makian iri tentunya. Sudah cantik, mempesona pula! Pantas saja banyak yang nyingirin mereka.

"YA, UNTUK 6 SISWI YANG SEDANG BERJALAN MENUJU LAPANGAN, DAN SISWI YANG SEDANG MENJEWER SEORANG SISWA, SERTA SISWI YANG SEDANG CIPIKA-CIPIKI DENGAN SISWA YANG SATU LAGI, HARAP SEGERA BERBARIS SECEPAT NYA. SOALNYA PANAS BANGET CUACANYA, MAKASIH." Intruksi Gian lagi.

"Si Gian nyindir kita ya?" Tanya Zahra.

"Gk bisa di biarin nih!" Emosi Salwa.

Langsung saja, dengan kecepatan super Dede, Salwa berjalan mendekati Gian dan merebut mikrofon itu dari tangannya. Setelah itu, ia menampol Gian menggunakan mikrofon tersebut. Mamposs!!

"Maksud Lo apa hah?!" Tanya Salwa ketus. Tanpa memperdulikan guru-guru yang sedang memandangnya sekarang.

Entah Guru-guru itu memandang Salwa  kagum, atau memandang Salwa karena ingin  menghujat dirinya. Aishh, masa bodo lah!

"Sakit atuh neng!" Ringis Gian. Beuhh tampolan si Salwa memang is the best. Kerasa Ampe jantung. Jadi makin cinta, mwehehe..

Semua murid yang mendengar perkataan Gian barusan sontak tertawa terbahak bahak, bahkan ada yang terjungkal-jungkal. Lagian itu pas banget suara nya, pas si Gian ngomong gitu, mixrofon nya Deket banget Ama mulutnya. Mana cempreng lagi suaranya! Bhahaha...

"Cie..cie... Eneng. Kiw! Kiw!"

"Neng, neng, neng."

"Cie..cie.."

SisterHood (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang