15

119 24 33
                                    

Suga membereskan semua barang-barangnya dan akan pulang. Saat Suga sudah selesai mengikat tali sepatu dan beranjak bangkit Suga  terkejut saat ada Jin yang sudah berdiri di depannya dengan kedua tangan yang sudah dilipat di depan dada.

Tatapan tajam nan penuh amarah hadir di pelupuk matanya. Tak bisa dipungkiri Suga disini merasa bingung atas perlakuan Jin padanya. Suga bisa saja emosi jika tidak menarik nafas dan memalingkan pandangan dari wajah Jin. Suga mengatur wajahnya datar, sedatar-datarnya.

"Hai, Jin Hyung." Ujar Suga singkat, cuek plus datar langsung melangkah pergi meninggalkan Jin. Baru saja Suga melenggangkan kakinya berapa langkah.

"Jauhi Yoona." Celetuk Jin.

Jangan tanyakan keadaan Suga, sudah pasti dirinya diam mematung mencerna apa sebenarnya yang ada di balik perkataan Jin. Suga masih memaku di tempat. Sungguh, dirinya tak ada niat untuk berbalik ke arah pemanggil langkahnya terhenti.

"Kenapa Hyung? Kau menyukainya?"

"Aku hanya tidak ingin Yoona sakit hati." Tegas Jin.

Sesaat Suga terkekeh pelan mendengar ucapan Jin. Bagi Suga itu sungguh lucu. Apakah yang dipikirkannya tepat pada sasaran?

Jin mendengar kekehan Suga langsung saja memutarkan tubuhnya 180 derajat. Menatap punggung Suga yang basah karena habis latihan basket.

Suga membalikkan badannya sama halnya seperti Jin. Kedua tangannya terlipat rapi di depan dadanya. Dengan pergerakan lembut Suga menyandarkan punggungnya pada tembok.

"Oh ayolah Hyung. Kau menyukainya bukan?" jeda Suga. " Tapi maaf aku tak bisa memberikannya pada mu."

Bohong, jika Suga tak membuat senyuman khasnya. Semua orang pasti melihat senyuman itu akan bergidik ngeri. Tapi oh ayolah di depan Suga bukan orang yang baru mengenal Suga satu hari dua hari, di depan Suga sudah bertahun tahun mengenal Suga. Jadi sudah tak aneh lagi senyuman khas Suga hadir lagi di matanya.

Jin mulai bermain dengan ucapan Suga. Dirinya berusaha tenang. Tak ingin membuat tempat sesepi ini menjadi gaduh karena ulah Jin dan Suga.

"Oke aku paham, kau hanya menginginkan kepuasan dari mereka, bukan? Hyera yang bernotabe kembaran Hyeri, Hana sepupunya Hyeri dan Eun Hye sahabatnya Hyeri. Tapi, Yoona? Kenapa kau memilihnya? Apa kaitan Hyeri dengannya? Yang bahkan Yoona sendiri saja tidak tahu siapa Hyeri!" Ujar Jin geram. Dirinya merentangkan jari jarinya yang sudah mengepal hebat.

"Sebenarnya apa yang kau mau dari mereka hah?! Perbuatan mu tak akan pernah menjamin Hyeri kembali!!" Imbuh Jin.

Tersulut emosi. Suga pun merasa terpancing dengan intonasi suara yang dipakai Jin. Nafas Suga mulai memburu.

"Hyung! Ini bukan urusan mu! Urus saja hidup mu sendiri. Aku tak membutuhkan bantuan!" Ujar Suga dan pergi meninggalkan Jin.

MUAK. Itulah kata yang tepat untuk Suga saat ini. Dirinya benar-benar muak, semua orang selalu memojokkannya. Tidak keluarga, bahkan sekalipun teman yang dianggap saudara. Semua sama.

Langkah perlahan Suga kini kian menjauh dari Jin. Dalam otaknya masih memikirkan ucapan Jin. Kenapa kau memilihnya? Apa kaitan Hyeri dengannya? Tanpa sadar dirinya menyunggingkan senyumannya. Dengan mata yang tajam melihat ke arah depan.

Aku nyaman dengan Yoona, Hyung. batin Suga.

Jin disana hanya mematung menatap punggung Suga yang kian menjauh. Tangannya mengepal kuat, hingga buku-buku jari pun terlihat memutih. Bohong jika mata Jin tidak setajam silet. Dirinya benar-benar benci atas perlakuan Suga yang seenaknya seperti itu.

LET ME KNOW || SUGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang