Bel pulang berbunyi, Yoona segera membereskan barangnya. Dirinya sudah di tinggalkan oleh Min Jae, ya karena dirinya sudah ditunggu lama oleh yang menjemput. Yoona melangkahkan kakinya ke ambang pintu baru beberapa langkah keluar dari kelas, pundaknya sudah dirangkul oleh sosok yang membuat Yoona bingung dari setiap tindakannya. Jika memang karena mata kenapa dirinya harus memberikan perhatian yang berlebih pada Yoona?
Saat tangan itu merangkul, Yoona sontak berhenti dari langkahnya dan menoleh pada sosok disampingnya. Yang di tatap hanya tersenyum menampilkan gummy smilenya.
Demi apapun jantung Yoona langsung berdegup kencang, dirinya merasa sesak di bagian dadanya. Ingin sekali Yoona mendorong Suga dan berkata 'jangan kau lakukan lebih pada ku. Jika semua ini karena mata Hyeri!'. Sulit, Yoona tidak tahu. Dirinya benar-benar membeku langsung, ketika dekat dengan Suga.
"Akan ku antar kau pulang." Ujar Suga sambil menatap mata Yoona.
Jika sedekat ini bisa-bisa Yoona menimbulkan warna merah dari pipinya. Tidak, dirinya tidak boleh seperti itu lagi. Nanti Suga akan menertawakan dirinya dan pada akhirnya Yoona akan berguling-guling di atas ranjang. Seperti waktu itu.
Dirinya tersenyum kikuk. Jika dipikir-pikir betapa bodohnya Yoona, kenapa dirinya selalu senang berdekatan dengan Suga? yang jelas-jelas dari sudut mata Suga menampilkan bayangan Hyeri bukan Yoona.
Yoona menggerakkan badannya yang bermaksud untuk menghindarkan tangan Suga dari pundaknya setelah sadar Jin melihat itu semua. Tapi Suga tetaplah Suga, dirinya tetap tegar merangkulkan tangannya di pundak Yoona. Justru sekarang makin di pererat.
Takut Yoona bertindak lebih dan berakhir dengan lepas akhirnya Suga menarik tubuh Yoona agar ikut melangkah dengannya menuju tempat parkir.
Suga menyodorkan sebuah helm pada Yoona. "Pakai."
Yoona menerima itu dan langsung memakainya. Ya, karena sudah keseringan atau sudah menjadi kebiasaan berangkat dan pulang bersama akhirnya Suga berakhir membawa dua helm setiap hari.
Dalam perjalanan, seperti biasa Suga selalu memajukan motornya di luar kendali. Yoona benar-benar takut, dalam pikiran Yoona selau berkata 'kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja'
Meskipun sekencang apapun Suga mengendarai motor, Yoona tidak berani memegang tubuh Suga sekalipun itu bajunya.
"Ingin Es krim," Yoona berucap seperti itu setelah melihat pedagang es krim di sisi jalan.
Suga yang mendengar curhatan Yoona yang jatuhnya seperti gumaman tak jelas, secara spontan dirinya menghentikan laju motornya tiba-tiba. Bukan ketersengajaan bahwa Yoona langsung memeluk Suga dari belakang. Jangan salahkan Yoona, salahkan sosok yang di depannya.
"Mi-mian," itulah ucapan yang bisa Yoona lontarkan. Canggung dari diri Yoona semakin bergejolak, alhasil dirinya langsung saja menarik tangannya.
Padahal dulu Yoona memeluk Suga dari belakang biasa saja. Tapi kenapa sekarang terasa begitu canggung? Apa yang membatasinya?
Yoona tidak turun. Dirinya benar-benar malu akan menatap Suga, jadi dirinya tidak mau melepas helm. Suga turun dari motor sambil membuka helmnya dan berakhir manatap Yoona yang masih terduduk manis di atas motornya.
"Kau mau apa?" Tanya Suga, sedangkan Yoona tetap tak mau membuka helmnya. Dirinya masih malu.
"Aku mau pulang saja." Ujar Yoona pada akhirnya setelah membisu selama beberapa detik.
"Sudahlah kau tak usah malu, buka helm mu. Atau aku yang membukakannya?" Tanya Suga, kesal sekali kenapa dirinya selalu membuat Yoona langsung takluk?

KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME KNOW || SUGA
Novela Juvenilkehilanganmu? Aku tak akan tinggal diam. -MSG