Chapter 133

910 94 51
                                    

Ugh… tunggu… baru saja, lelaki itu menyebutkan bahwa ada dua orang yang sedang bertarung dan dia menghajar keduanya karena mereka tidak dapat memutuskan pemenangnya setelah lama. Mungkinkah orang-orang yang dibicarakannya tadi adalah kakak senior pertama dan kedua?

“Adik junor, apa kau melihat satu orang gila lewat?” tatapan dingin Bobby di balik kacamatanya melihat ke arah Luhan dengan penuh penuh tanda tanya.

Luhan tidak bodoh. Orang gila yang dimaksud oleh Bobby pasti orang yang sama dengan yang ada di dalam mobil.

Setelah pertarungan batin yang sengit, Luhan mengangguk.

“Di mana!?”

Bobby dan Hanbin tiba-tiba menjadi waspada sambil berfokus pada Luhan.

“Di sini.” Luhan mengarahkan kepalanya ke arah Hanbin dan Bobby.

“Di mana?” Bobby melihat sekitar.

“Ini, di sini, dua orang gila, tepat di depanku!” Luhan melihat mereka dengan tatapan serius.

“Dasar bocah nakal! Kita bertanya tentang sesuatu yang serius!” Hanbin menegaskan.

“Cepat pulang malam ini. Di sini tidak aman,” Bobby berkata tanpa ekspresi.

Gadis itu menjadi semakin penasaran. Siapa sebenarnya lelaki di dalam mobil dan bagaimana dia bisa berada di radar kakak senior pertama dan kedua?

“Kakak senior kedua, apa yang terjadi?” tanya Luhan.

“Baru saja, aku bermain-main dengan penuh kasih sayang dengan kakak senior pertamamu, ketika tiba-tiba, satu orang gila ikutan dan ingin memberikan kita nasehat. Dia bahkan bertarung dengan kami berdua!”

Hanbin benar-benar jengkel. Apa maksudnya dengan “Bermain-main dengan penuh kasih sayang”?

Ekspresi wajah Luhan menjadi gelap. “Lalu, kalian berdua kalah?”

Apa dia sedang benar-benar bertatapan dengan Hanbin dan Bobby?

Luhan syok. Bobby kalah? Hanbin juga kalah? Bobby dan Hanbin berdua…. Kalah?

Hanbin terlihat sedikit canggung. Dia menepuk kepala Luhan dengan pelan. “Omong kosong! Kakak senior pertamamu kalah, aku tidak!”

“Aku paham.. Tapi, untuk apa kalian membawa banyak orang?” Luhan melihat selusin orang di belakang mereka.

Jika dia bisa benar-benar menang, kenapa dia butuh orang sebanyak ini di belakangnya?

“Mereka… mereka disini untuk mempermudah kita mencari orang itu. Aku tidak punya waktu untuk bercakap-cakap lagi!” Hanbin menyadari bahwa gadis ini menyembunyikan sesuatu yang tidak baik.

......

“Ayo pergi.” Bobby berbalik dan pergi karena mereka telah kehilangan lelaki itu. Dia bahkan tidak melirik Hanbin.

“Hey, mau kemana kau? Kita belum selesai! Kembalikan kartu kreditku!” Hanbin berteriak padanya.

“Adik senior kedua ku tersayang, jika kau lebih banyak berusaha, kakak senior pertamamu ini mungkin tidak akan mencarimu lagi karena sepertinya sesuatu yang menarik telah muncul!”

Hanbin mengingat orang gila itu lagi dan ekspresinya menjadi murung. “ Cepat pergi! Aku bisa menghabisinya dengan mudah hanya dengan sedikit lebih banyak latihan!”

….....

Setelah Bobby dan Hanbin pergi, rasa penasaran Luhan merasuki jiwanya. Siapa sebenarnya lelaki di dalam mobil ini?

Hidden Marriage Pick Up The Son, Get A Free Husband - HunHan VERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang