Hidden Marriage Pick Up The Son, Get A Free Husband - HunHan VERS

Chapter 159

Di lapangan latihan tembak, meski hanya beberapa bulan, Luhan hampir tidak bisa mengenali Dooyoung ketika mereka bertemu.

Bukan hanya penampilannya yang telah berubah. Aura yang dipancarkannya benar-benar baru. Dia mengobrol dengan teman-temannya, ekspresinya tampak yakin.

Sepertinya dia telah berubah total dan tidak melakukan perubahan setengah-setengah.

Luhan mengenakan gaun merah Spirit custom-made dengan sepasang sepatu hak tinggi perak diamante. Dia melepas kacamata hitamnya dan memperlihatkan wajahnya yang cantik.

Hari ini bukan hari libur, jadi tidak banyak orang yang pergi ke lapangan latihan tembak. Bahkan sebagai seorang selebriti, dia tidak perlu menyembunyikan kalau dia bersenang-senang di lapangan tembak, jadi Luhan tidak repot-repot menyamar.

Bagaimanapun, Luhan masih menarik perhatian, itu karena penampilan luarnya dan bukan identitasnya sebagai seorang selebriti.

Penampilan pakaian pria Luhan jauh lebih populer daripada pakaian wanitanya, terutama di kalangan gadis-gadis. Sebagian besar orang di lapangan tembak adalah lelaki, jadi tidak semua orang bisa mengenalinya dalam pakaian wanita kecuali untuk beberapa penggemar.

“Wow! Ada si cantik! Super cantik!”

“Di mana ?! Di mana dia?”

“Bukankah itu selebriti Luhan?”

“Luhan yang mana?”

“Pemeran utama wanita ‘Dream Chaser’. Dia terlihat seperti itu dalam pakaian wanitanya!”

“Mengapa seorang selebriti datang ke sini? Apa dia suka menembak?”

…

Dooyoung mendengar gosip di sekitarnya dan dia berbalik ke arah pintu masuk.

Pemuda itu meluangkan waktu untuk mengenali siapa wanita cantik dengan aura yang kuat itu. Dia melambaikan tangannya dengan penuh semangat. “Luhan Noona, ! Kemarilah!”

Dooyoung telah mendapatkan cukup banyak teman baru-baru ini dan mereka semua menghampirinya.

“Hei! Kapan kau mengenal kecantikan seperti itu?”

“Dan selebritis top itu!”

“Perkenalkan kepada kami!”

“Apa dia pacar barumu?”

…

Dooyoung sedikit tersipu ketika dia menyikut pemuda di belakangnya. “Apa yang kau bicarakan? Apa kau tidak mendengar aku memanggilnya ‘Noona’? Dia adalah teman baik kakakku! Dia memiliki keterampilan menembak tingkat atas! Dia ahli yang aku bicarakan sebelumnya!”

“Apa— Dooyoung kau bercanda? Ahli yang kau sebutkan itu adalah dia?”

“Kau bercanda, kan? Mustahil! Si cantik itu bisa benar-benar menembak?”

“Aku pikir itu akan menjadi wanita yang sangat tangguh …”

…

Luhan mendengar percakapan mereka dari jauh dan merasa geli.

“Luhan Noona! Kau akhirnya di sini! Biarkan para idiot ini melihat apa yang sebenarnya disebut keahlian menembak!” Dooyoung mendatanginya dengan penuh semangat.

Luhan mengambil pistol dan mencoba beberapa tembakan percobaan, yang sudah cukup untuk mengesankan para pemuda. Segera, mereka semua mulai memanggilnya “Noona” juga.

Ketika Dooyoung melihat ekspresi kaget dari teman-temannya, dia merasa lebih bangga daripada ketika memuji dirinya sendiri.

Semakin banyak orang datang, jadi Dooyoung membawa Luhan ke tempat yang lebih tenang.