15

286 54 3
                                    

Aku pulang dari sana, malas mengganti pakaian. Langsung ingin tidur saja.

"Ibu.. aku rindu.." air mata yang sejak tadi ku tahan kini keluar juga, mengalir deras di pipiku.

Di tempat lain, tepatnya di dorm Park Serim masuk dengan wajah datar.

"Hyung ayo main!"

"Oh Taeyoung? Nanti saja ya hyung lelah."

Taeyoung heran, ada apa dengan Serim? Biasanya dia paling ceria tapi hari ini mukanya ditekuk.

Serim masuk ke dalam kamar dan berbaring di ranjang Hyeongjun.

"Hyung, badanmu besar tolong sadar diri sedikit."

"Hyeongjun~~" rengek Serim.

"Eh ada apa? Hyung terdengar sangat lelah?"

"Hyung salah, harusnya hyung bilang dari awal."

"Oh soal manager?"

"D-dari mana kau tau?"

"Ayolah. Jika Wonjin hyung sudah tau itu tidak akan aman. Sudah bukan rahasia lagi. Seperti tidak tahu Wonjin hyung saja."

"Wonjin tau darimana?"

"Hm...seingatku dia bilang kalau dia mendengarmu berbicara dengan CEO soal project itu.

Ah ternyata aku yang ceroboh begitu pikirnya

"Jangan salahkan dirimu soal ini. Hyung punya pendapat sendiri kenapa tidak mengatakannya kan?"

Serim mengangguk. Ia hanya tidak ingin membuat kesenangan managernya luntur saat tau ia hanya sebentar.

"Beri manager waktu. Aku yakin manager bukan orang yang marah terus-terusan."

"Terima kasih Hyeongjunnie~"

"Sama-sama. Kalau begitu ayo latihan. Sebentar lagi kita akan sibuk perform comeback kita."

"Ayo."

***

Aku tertidur setelah menangis, bukan lagi tentang Serim dan CEO yang merahasiakan project itu dariku tapi aku hanya rindu rumah dan ibuku. Itu saja.

"Ternyata sudah jam 9 malam. Aku jadi lapar."

Aku pergi ke dapur untuk berniat memasak sesuatu tapi aku lupa bahan makanan sudah habis, terpaksa memesan makanan siap saji.

Selagi menunggu aku memeriksa wakesapp.

"Apa anak-anak sudah makan ya?"

Aku ingin menanyakannya tapi aku begitu gengsi untuk menelpon Serim karena biasanya yang kuhubungi untuk menanyakan kabar hanya dia.

"Kalau begitu sekali-kali menelpon Minhee."

Aku menekan panggilan video dan tidak lama Minhee mengangkatnya.

"Halo manager!! Kami sedang bermain mafia game! Apa tidak mau ikut dengan kami?"

Minhee memperlihatkan member yang sedang duduk melingkar di ruang latihan.

"Manager ayo kemari main bersama kami! Kami rindu!"

Memang sudah 2 hari aku tidak bertemu mereka.

"Ini sudah malam kalian kenapa tidak tidur?"

"Kata Jungmo hyung begadang adalah jalan ninjaku!" Semua bertepuk tangan riuh sambil meneriakkan kata andalan mereka "YAAA"

"Kau tahu kak? Serim hyung terus cemberut sepulang bertemu denganmu haha."

"Lihatlah sekarang dia masih menunduk tak ingin diperhatikan."

Benar saja, ia menunduk tak seperti biasanya. Aku jadi merasa bersalah.

"Sampaikan padanya aku minta maaf. Aku sangat kekanakan dan hanya melihat efek negatifnya saja. Maaf ya kak Serim."

Ia mengangkat pandangannya melihat layar hp yang dipegang minhee lalu tersenyum.

"Aku juga minta maaf aku salah."

"Dimaafkan! Oh ya aku mau makan dulu selamat malam!"

"Selamat makan manager, selamat malam juga!"

Panggilan videonya terputus saat kudengar bell pintuku berbunyi. Aku sadar masalah tidak akan selesai jika terus didiamkan. Bagus Na, kau sudah dewasa. Ucapku bangga pada diriku sendiri.

11 : 11 (Cravity)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang