"Kalian mau membawaku kemana sih?" Aku bertanya karena pada realitanya mataku ditutup dengan kain.
"Sabar Manager sebentar lagi sampai."
Jungmo, si tinggi yang menuntunku ke sebuah ruangan.
"Manager, sudah sampai!"
Aku membuka kain penutup matanya dan pemandangan di depan membuatku takjub.
Ruang latihan mereka sulap sedemikian rupa ada balon juga banner besar yang tertempel.
"We love you managernim~"
"Kalian.." aku tidak sanggup melanjutkan kalimatku karena menahan tangis.
"A..a.. test.. ini Ham Wonjin." Suara itu berasal dari video yang di tampilkan projector.
"Managernim~ ingat tidak saat pertama kita ketemu? Kau menyemangatiku dan membuatku lebih percaya diri seperti sekarang. Aku menyayangimu."
Tidak aku tidak kuat.. air mataku sudah menetes.
"Managernim~" itu Allen.
"Dulu sebelum bertemu manager, aku sangat cuek. Setelah bertemu manager aku jadi lebih bisa membuka diri.semua nasihat manager akan selalu melekat di ingatanku. Terima kasih"
"Manager! Atau ku panggil nana saja ya? Ah masa bodoh. Aku sangat berterima kasih karena sudah menjadi manager kami hampir sebulan. Ayo bertemu sebagai fans dan idola."
"Buna, ini Seongmin dan Hyeongjun!! Kami sangat senang saat manager datang. Hyeongjun juga walaupun dia awalnya tidak terbiasa tapi dia sangat menyukai manager."
"Ya ahn seongmin! Memang aku begitu? Ah buna manager maaf waktu di awal aku sangat takut padamu bahkan tidak tahu bahwa kau sebaik itu, menjaga kami dan terus menemani kami sampai sekarang. Ayo bertemu lagi ya, harus!"
"Ini Taeyoung hehe. Tidak akan panjang lebar tapi aku berterima kasih manager waktu itu mengurusku saat aku sakit padahal aku selalu menatapmu tidak suka. Aku sayang manager."
"Hai manager! Kami Minimogubin! Karena durasi jadi kami membuat tim. Untuk manager dari jungmo, manager yang terbaik! Jjang!"
"Manager aku sangat senang waktu waktu terakhir kita sangat berharga, sebelum comeback manager mengajak kami jalan lalu kami mendapat trophy juga intinya aku sayang managernim." -Minhee
"Manager ingat? Saat memberikan minuman herbal padaku? Aku sangat berterima kasih akan hal itu karena suaraku bisa stabil berkat minuman buatanmu. Aku juga meminumnya bersama Wonjin dan yang lainnya."
Disana jungmo terlihat menunjukkan ekspresi ingin muntah.
"Minumannya terlalu sehat. Aku tidak suka!"
"Akan kupaksa kau meminumnya! Eh masih terekam!"
Aku tertawa melihatnya astaga anak-anak ini.
"We love you manager!!!"
Itu adalah penutup dari videonya. Tidak usah ditanya mungkin ruangan ini sudah banjir karena air mataku.
"Manager kami punya hadiah, tidak banyak tapi ini kami buat untuk manager."
Wonjin memberiku sebuah kotak berukuran sedang, aku membukanya dan ya isinya ada album terbaru mereka juga album pertama, ada kaos berhiaskan tanda tangan. Gantungan kunci, foto kami bersama dan seperti tiket.
"Ini apa?"
"Itu tiket gratis masuk fansign kami! Manager wajib datang ya?"
"Aku juga punya hadiah untuk kalian di kamar masing-masing nanti dibuka ya?"
"Aku sayang kalian semua."
"Sudah jam 11:11..."
" Manager ayo berharap."
Sesuai yang mereka suruh, aku membuat harapan. Mataku terpejam rasa sedihku semakin bertambah.
"Aku ingin pulang ke rumah menjadi Nana seperti biasanya dan bertemu ibu."
Aku membuka mata perlahan dan benar saja aku kembali di kamarku yang bernuansa biru, duduk di atas ranjang milikku sendiri.
Tangisku kembali pecah setelah tidak melihat Cravity lagi dihadapanku saat ini. Aku... pasti merindukan kalian.