Akhirnya hari ini tiba juga, hari olimpiade. Dari semalem Chan udah bawel banget, entah berapa kali dia terus ngingetin Minho buat bangunin dia lebih awal. Lebih dari sepuluh kali ada kali ya, Minho sampe kesel. Padahal dia udah jawab iya.
Chan kira Minho udah pikun apa? Sampe diulang berkali-kali. Bahkan sebelum tidur aja masih diulang, Percayalah, Minho pengen banget lempar gelas yang lagi dia pegang ke Chan. Untung sayang, untung tunangan ya Ho?
Paginya Minho bangunin jam 05.20, Chan ngumpulin nyawa 10 menit soalnya. Udah hapal banget Minho tuh sama kebiasaan Chan. Yang ikut olimpiade siapa, yang bangun duluan siapa. Minho kemudian ke dapur untuk bikin sarapan buat Chan.
Berhubung Chan ketua klub, jadi dia yang kebagian jemput para member klub satu-satu. Habis jemput semua langsung OTW ke stadium tempat lomba buat pemasanan, persiapan segala macem. Minho matanya masih merem melek waktu antar Chan sampai ke pintu ke depan.
"Mas pergi dulu ya sayang? Makasih udah bangunin mas, udah siapin sarapan. Habis ini kamu tidur lagi ya? Kalau mau nonton nanti mas kebagian lomba jam 09.00. Lanjut sampai jam 13.00 baru pulang kalau menang"
Chan mengelus surai Minho yang masih ngantuk-ngantuk. "Mas pergi ya? Dadah" pamit Chan, Chan kemudian membalikan badannya berniat membuka pintu dan langsung pergi menjemput anggota lainnya.
Tapi belum juga buka pintu, gerakannya langsung terhenti saat merasakan tarikan pelan di ujung bajunya. "Kenapa dek?" tanya Chan sambil kembali membalikkan badannya menatap sang tunangan.
"Morning kiss nya adek manaaa~?" rengek Minho manja setengah tidur. Ini sisi Minho yang Chan suka bangeeet. Minho kalau masih ngantuk ngantuk nggak ada kata tsundere sama sekali, apa yang dia mau pasti dia bilang. Chan terkekeh lalu menarik tunangan manisnya mendekat.
Membawa pemuda manis itu ke ciuman yang cukup lama. Keduanya bahkan sempat saling melumat pelan bibir satu sama lain sebelum akhirnya melepas tautan. Habis selesai ciuman, Minho malah meluk leher Chan, kepalanya dia senderin di bahu lebar Chan.
"Hei, kalau kamu peluk gini kapan mas bisa berangkatnya sayang?" tanya Chan sambil terkekeh. Ngomongnya doang gitu, tapi tangannya gerak bales pelukkan Minho, mengelus punggung dan rambut yang lebih muda dengan lembut membuat Minho tambah ngantuk.
"Biar" sahut Minho pelan. "Mas gendong sampai kamar aja ya?" Chan yang memang dasarnya bucin ya gini. Mau pergi aja kagak jadi-jadi, paling nanti di amuk Jungkook gara-gara lama jemputnya. Soalnya Jungkook rumahnya paling jauh, jadi jemputnya paling akhir.
Minho cuma ngangguk aja, udah terlalu ngantuk dia. Chan kemudian langsung gendong Minho bridal style Minho udah kelewat ngantuk banget sampai pelukannya di leher Chan aja nggak lepas sama sekali.
Setelah tidurin Minho di atas ranjang dan menyelimuti demuda manis itu, Chan menyempatkan untuk mengecup dahi Minho sebentar, "Mas berangkat adek sayang" bisik Chan pelan.
Ineffable
Minho kembali bangun dari tidurnya setelah satu setengah jam, jam udah nunjukin pukul 07.15. Minho langsung bangun terus mandi, setelah sarapan dan buat bekal untuk nanti, Minho langsung panggil Kai. Supir pribadi dia sama Chan.
Minho kemudian berangkat nyusul Chan ke stadion, tapi sebelumnya dia jemput Felix dulu di rumah keluarga Bang. Calon adek iparnya itu mau nonton tunangannya ikutan lomba juga. "Pagi kak Minho~" sapa Felix riang sambil naik ke atas mobil Minho.
"Pagi Lix, nggak ada yang ketinggalan kan?" tanya Minho sambil mengalihkan atensinya dari hp miliknya. "Nggak ada kak, udah semua kok" jawab Felix. Minho mengganguk mengerti lalu meminta Kai untuk segera melajukan mobil ke stadium.
.
.
.
Pertandingan sudah dimulai sejak 15 menit yang lalu. Sorak sorai semangat dari pendukung kedua pihak memenuhi stadium sampai-sampai Minho kesulitan berbicara pada Felix yang duduk di sampingnya. Minho tersenyum bangga setiap melihat Chan mencetak angka.
Usaha latihan keras klub Chan terbayar, mereka menang dengan skor unggul 5 poin dari tim lawan dan berhasil maju ke babak berikutnya. Pertandingan berikutnya akan diadakan jam 11. 20 nanti, sedangkan sekarang baru jam 10.20.
Jadi Minho sama Felix langsung ke ruang ganti pemain. Mereka diperbolehkan masuk karena mengaku sebagai manager klub. Keduanya masuk dan memberikan selamat kepada para anggota dan memuji semuanya atas kerja keras mereka.
"Kak Changbiiiin~!!"
"Jangan deket-deket dulu dek. Kakak bau keringat" cegat Changbin saat tunangannya mendekat ke dia. "Idih kakak keringatan udah biasa kali. Biasanya pulang nge-gym juga langsung nempelin adek" sahut Felix nggak terima.
"Ya kan itu di rumah sayang, ini kan diluar. Nanti kamu ikutan bau keringat kakak nggak mau" balas Changbin lagi. "Gitu aja teruus, dunia terasa milik berdua doang emang kalian" ledek Bambam. "Ho'oh yang lainnya cuma nyamuk yang numpang hidup ya?" timpal Eunwoo.
"Btw, kalau soal dunia milik berdua. Yang di sono juga noh" sahut Jungkook sambil menunjuk Chan dan Minho dengan dagunya. Yang lainnya langsung pada noleh arah Chan sama Minho. Minho lagi nyuapin Chan makan siang.
Sementara Chan lagi telponan sama mamanya. Tadi dia baru mau makan tau-tau mama Bang telepon, Minho yang hafal kalau mama Bang sekali telpon bakal lama mutusin buat suapin Chan. Kalau Chan kagak makan Minho takut dia pingsan sumpah :")
Tapi kalau tunggu mama Bang selesai telepon yang ada kagak sempet istirahat buat cerna makanan dulu, yang ada sakit perut nanti Chan. "Aduh, duh silau silau. Aku nggak bisa berkata-kata silau banget" ucap Yeonjun sambil nutup-nutupin mata dia pakai tangan dramatis.
"I'm jombloh, I can not relate :)" ucap Bambam sambil balik badan dan angkat tangan. "Aduh panas, aku keluar cari angin ya?" Eunwoo sama Jungkook berdiri terus keluar ruangan. Changlix mah, bodo amat mereka.
Mereka kan nggak jomblo kayak yang lainnya :D
---------------------------------------------
Author's note: Hai, maaf ya kalau jadi slow up dan nggak seru. Akhir - akhir ini lagi buntu, sebagai ganti book ini, kalian bisa loh baca book sebelah yang judulnya "Kingdom" disitu pairnya juga Banginho.
Ada pair lain juga kayak Hyunsung, Seungbin sama Jeonglix <3
Nih buat kalian yang nungguin bonus
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable ✓
Fanfiction[[ B A N G I N H O ]] [ E N D ] [Unrevised] ✨ Ineffable ✨ ~ Tidak bisa diungkapkan dalam kata-kata Kehidupan Minho dengan Chan yang sudah ditunangkan sejak SMA dan berlanjut sampai mereka dipaksa untuk menikah muda oleh papa Bang. Bang_Youngmi's...