Ngambek

661 86 23
                                    

"Deeeek, udahan dong ngambeknya. Kan mas udah nggak kerja lagi nih"

"Bodo"

Chan daritadi udah susah payah bujuk Minho biar nggak ngambek lagi. Tapi Minhonya masih ngambek sampai sekarang, pemuda manis itu meluk Felix yang datang sekitar 40 menit yang lalu sama Changbin dari waktu Felix baru datang sampai sekarang.

Felix yang notabenenya memang suka meluk, meluk mah nggak masalah kayak gini. Lagian pelukan Minho itu nyaman, hangat kayak lagi dipeluk mama. Jadi kan kalau Felix kangen mama Bang tinggal peluk Minho. Mama Bang sering ikut papa Bang pergi sih :( kan Felix suka kangen jadinya.

Mama Bang udah pulang 5 menit sebelum Felix dan Changbin datang omong-omong. "Sabar ya kak Chan" hibur Changbin sambil menepuk-nepuk pundak Chan. "Au ah, Bin. Capek bilangnya" Chan kemudian langsung pergi gitu aja keluar dari ruang keluarga ke kamar dia sama Minho.

"Lah? Ini kenapa jadi ngambek-ngambekan gini dua-duanya? Begimana ini, Lix?"

Felix mengangkat bahu, Minho masih meluk dia dari samping. "Kak Minho, kak Channya ngambek tuh" lapor Felix pada yang lebih tua di sampingnya. "Bodo, biarin aja" sahut Minho acuh tak acuh. Padahal dalam hati udah kayak mau nangis.



Ineffable



Felix sama Changbin udah tidur di kamar tamu, sekarang tinggal Minho sama Chan yang masih diem-dieman di kamar mereka. Tapi Chan masih nurut, dia nggak ngerjain berkas perusahaan apapun, dia main hp dari tadi.

Sementara Minho juga diem aja sambil nonton drama yang di tayangin di TV. Mereka berdua rebahannya ujung sama ujung. Minho diujung kanan, Chan di ujung kiri.

"Nggak mau tau aku kesel sama kamu!!"

"Jangan gitu dong, sayang. Aku minta maaf ok? Jangan gini terus bisa kan?"

"Apa? Kenapa? Kamu capek? Muak sama aku?! Iya?! Yaudah ayo putus aja!! Batalin aja pertunangan ini!!"

"OK FINE!! KITA BATALIN AJA!! Asal kamu tau aja, sebelum dijodohin sama kamu. Aku udah banyak dijodohin sama cewek lain. Jangan marah kalau nanti kamu lihat aku jalan sama yang lain dalam waktu dekat. KAMU SENDIRI YANG MINTA PUTUS!!"

Duh, Minho jadi kesel :) Ini drama kenapa adegannya gini amat ya. Pasangan di drama itu memang sering berantem, pemeran perempuannya sering banget ngambek dan pemeran cowoknya selalu berusaha sabar biar pemeran perempuannya nggak ngambek lagi.

Minho matiin TV setelah dramanya selesai, itu tadi ep terakhir. Akhirnya pemeran cowoknya nikah sama cewek lain yang dijodohin. Sementara pemeran ceweknya nyesel dan nggak berhasil nemu pasangan yang mau nerima dia apa adanya dengan sifatnya. Ceweknya berakhir single seumur hidup :)

Minho terdiam beberapa saat sebelum menoleh ke arah Chan. Chan masih diam rebahan sambil main hp, Chan main hpnya sambil senyum-senyum tapi. Kayak lagi chattingan gitu, tapi nggak keliatan lagi chattingan sama siapa.

Minho jadi was was kan :( Gara gara drama tadi nih, ngeselin dramanya bikin Minho takut aja. "Mas" panggil Minho setelah memberanikan diri. Chan diam, dia masih sibuk senyum-senyum sambil chattingan entah sama siapa.

"Mas" Panggilan kedua, Chan masih nggak merespon. Minho jadi makin takut :(, "Mas!!" panggilan ketiga, Chan masih nggak mau menjawab. Dia udah nggak senyum-senyum, tapi masih sibuk chattingan.

"M-mas...."

Setelah itu hening, Minho nyerah manggil Chan lagi. Nggak dijawab-jawab, Chan juga masih nyuekin Minho. Selang 3 menit, bahu Minho mulai bergetar, kedua tangannya terangkat menutup mukanya. Minho nangis, dia mulai terisak.

"Hiks...hiks"

"Kenapa nangis?" Chan akhirnya buka suara, dia bertanya dengan datar. Handphone miliknya dia matiin dan letakkan di atas nakas. Badannya dia miringkan menghadap ke Minho yang lagi nangis.

"Minho, mas tanya dijawab"

"HUUEEEEEEEEEEEEEEE!!"

Chan akhirnya melunak, Minho nangisnya kejer banget. Langsung saja dia tarik Minho masuk ke dalam pelukannya, membiarkan yang lebih muda nangis di dadanya.

"M-mas jangan cuekin a-adek!! hiks...adek nggak sukaaaa huaaaaaaaa!!"

Chan terkekeh pelan, "Kalau nggak mau mas cuekin ya jangan cuekin mas, adek" sahut Chan sambil mengelus kepala belakang Minho. "Ya kan adek ngambek! Mana ada ngambek tapi ngomong terus!!"

Iya juga :v

"Yaudah, lain kali nggak usah pakai ngambek. Kalau mau marah marah aja"

"Hueeeeeee"

"Udah udah, jangan nangis lagi"




Ineffable




"Udah baikan nih ceritanya?" tanya Changbin saat melihat Chan membawa Minho turun dengan cara menggendong. "Ya...gitu deh. Tapi dia jadi nggak mau lepas" jawab Chan. Chan kemudian duduk di sofa dengan Minho dipangkuannya. Sejak semalem Minho nggak mau lepas sama sekali dari Chan.

Cuma waktu mau ke kamar mandi doang mau lepas, sisanya boro-boro mau lepas. "Iiih, Felix juga mau peluk :(" protes Felix saat melihat Minho sedang memeluk Chan. "Sini, sama kakak" ucap Changbin sambil menepuk-nepuk pahanya. Felix dengan senang hati langsung duduk di atas pangkuan Changbin terus meluk sang tunangan.

Jadi ini posisinya Chan dikanan, Changbin di kiri. Minho dipangkuan Chan ngehadap ke kiri, sedangkan Felix di pangkuan Changbin ngehadap ke kanan. Jadi itu dua pemuda manis duduknya hadap-hadapan.

Felix sama Minho awalnya cuma tatap-tatapan. Tapi lama-lama mereka berdua jadi mainin Jari satu sama lain. Gemes :"))), Chan sama Changbin yang lihat berasa punya anak. "Jadi berasa lagi jagain anak kecil dah" ucap Changbin sambil menatap Chan.

"Welp, they are my babies"

"What, no. Felix is mine" sahut Changbin nggak terima. "Not yet, Mr. Seo. He's still a Bang" Chan menggeleng menanggapi ucapan Changbin. "Yea, but soon he will be Seo" balas Changbin sambil tersenyum miring.








-------------------------------------------------------

Author's note: Hai semuanya, aku mau nanya nih. Kalian puas nggak sih sebenarnya sama book ini? yang buat kalian suka book ini itu apa? Satu lagi, menurut kalian aku lebih baik tetap ngasih 'bonus' atau lebih baik berhenti?

Bonus hari ini

Bonus hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ineffable ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang