Chapter 9 : Papa

88 55 25
                                    

Secepat Itukah Engkau Pergi Pa?
~Rosa

Hai semua👋🏻
Apa kabar? Semoga kita semua sehat selalu dan dalam lindungan-Nya. Aminnn🙏

Gimana buat cerita di part sebelumnya?
Mudah mudahan kalian suka baca cerita aku🙏

Seperti biasa, jangan lupa Vote, komen, and share cerita ini ke temen temen kalian yah🖤

[Budayakan Follow baru baca]✨

Selamat Membaca🖤✨

***

"Jadi, kita nggak ngerjain tugas nih?"tanya Zanna berusaha membuat keadaan menjadi lebih baik.
"Buset dah. Kita meneliti tumbuhan apa yah?"tanya Sella kepada ketiga teman temannya yaitu Rosa, Clarissa, dan Zanna.

***

Setelah mereka berpikir tumbuhan apa yang harus diteliti, akhirnya mereka memutuskan untuk meneliti bunga mawar.

Mereka pun mencari bunga mawar tersebut. Mereka pergi ke taman bunga sekolah tepatnya di belakang kelas 10 MIPA 4. Saat Clarissa ingin memetik bunga mawar tersebut, ada seekor tawon menyengat tangan Clarissa.

"Bgsd! Sakit banget tangan gue. Hwaaaa..."rintihnya.
"Lo kenape?"tanya Zanna.
"Ahahaha, tuh tangan kok bisa bengkak Sa?"ucap Sella sambil tertawa melihat tangan Clarissa bengkak.
"Tangan gue digigit Tawon. Sakit banget."tangis Clarissa.
"Ya udah sini gue bantu obati."ucap Rosa kepada Clarissa.
"Ikut gue ke UKS. Disitu ada obat anti nyeri. Lo berdua tetep disini buat tugas kita. Nanti gue susul setelah bantuin Clarissa. Oke" perintah Rosa.
"Siap bosquu"ucap Zanna dengan semangat.

Rosa dan Clarissa pun berjalan menuju UKS. Tiba tiba Clarissa pingsan. Racun tawon yang membuat Clarissa jadi pingsan. Rosa pun dengan sigap meminta tolong ke orang orang yang berada disekitarnya untuk mengangkat Clarissa dan membawanya ke UKS.

Setelah Clarisa dibawa ke UKS, ada salah satu cowok berbicara kepada Rosa.

"Hai kak. Kenalin aku Gibran Rainer. Aku dari kelas 10 MIPA 4. Kak Clarissa kenapa ya kak?"ucap Gibran dengan peduli.

"Hai juga Gibran. Itu tadi si Clarissa digigit tawon. Terus bengkak deh tangannya.pas gue mau bawa dia ke UKS, tiba tiba dia pingsan."jelas Rosa kepada Gibran.

"Eh, btw kamu udah kenal deket ya sama Clarissa?sambung Rosa.
"Nggak kak. Saya kenal kak Clarissa waktu anak anak kelas 10 MOS kak. Kebetulan banget kak Clarissa pembimbing kami."jelas Gibran kepada Rosa.
"Oo... Gitu"ucap Rosa.

Setelah Clarissa diberi obat anti nyeri, Clarissa pun akhirnya sadar diri. Clarissa sangat lemas sekali. Dia bahkan tidak sanggup duduk. Namun Clarissa mencoba ingin duduk  di atas ranjangnya.

"Udah Sa Lo tiduran aja, gak papa kok."ucap Rosa kepada Clarissa.
"Yaudah deh"balasnya.

Clarissa heran melihat Gibran yang mengkhawatirkan dirinya. Dia rada rada ingat wajahnya namun lupa namanya.

"Gue kayak pernah lihat muka Lo deh. Tapi dimana yah?"tanya Clarissa sambil berpikir keras mengingat ingat wajah Gibran.
"Hehehe... Masa kakak lupa. Saya Gibran Rainer kak, salah satu anak MOS yang kakak didik waktu itu."jelas Gibran mengingatkan Clarissa tentang hal itu.

Rosa(and)Bryan [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang