Tenang di sana ya Pa!
Oca sayang Papa🖤
Hai gaes👋🏻
Aku kembali membawa update-an buat kalian🤩
Gimana buat part sebelumnya?
Semoga kalian suka baca cerita Rosa(and)Bryan ya🖤Jangan lupa Vote, komen, dan share cerita ini ke temen temen kalian🙏
[Budayakan Follow baru baca]
Selamat Membaca 🖤✨
***
Seorang yang berbadan kekar dan sangat ideal itu, menghampiri Rosa. Berniat untuk menenangkan Rosa. Dia adalah....
***
Dia adalah Bryan Yatha. Bryan yang tadinya berdiri di tempat teman temannya sekarang sudah berada tepat di samping Rosa.
"Ros, Lo harus relain papa Lo. Kalau Lo gini terus, papa Lo bakal gak tenang di sana."Bryan berusaha menenangkan Rosa yang sejak tadi menangis tak henti hentinya.
Sahabat sahabat Rosa pun ikut menenangkannya. Rosa tidak mendengarkan mereka sama sekali. Rosa hanya tertuju kepada jenazah papanya.
"Permisi neng. Kami harus menguburkan bapak Bisma secepatnya. Karena cuaca yang sangat tidak bersahabat."ucap salah satu warga yang membantu mereka menguburkan papanya.
"Ros, Lo harus kuat. Lo gak boleh kayak gini terus Ros. Kita selalu ada buat Lo Ros. Lo gak boleh larut dalam kesedihan."ucap Sella.
"Iya Ros. Lo harus ikhlasin om Bisma"sahut Zanna.
"Lo gak sendiri Ros. Kita bakal nyemangatin Lo Ros."disambung oleh Clarissa.
Namun itu semua tidak membuat Rosa jadi tenang. Rosa sama sekali tidak mendengar perkataan teman temannya."Ros! Jangan kayak anak kecil yang cengeng."ucapan Bryan berhasil membuat Rosa terdiam. Bukan terdiam untuk papanya, melainkan terdiam karena ucapan Bryan yang sangat membuat Rosa marah.
"Apa Lo bilang?Gue kayak anak kecil? Lo kira gue seneng kayak gini? Lo kira gue mau papa gue meninggal? Lo bisa gak sih ngertiin perasaan gue sekarang? Gue sedih yan. Gue juga gak mau kejadian kayak gini terjadi sama gue."Rosa yang tadinya menangis kini membuka mulutnya untuk berbicara kepada Bryan.
"Lo kira dengan Lo nangis, Lo bisa balikin papa Lo lagi?"kata kata Bryan mampu membuat gadis itu terdiam seribu bahasa.
"Gue, temen temen Lo, mama Lo, semua yang ada disini gak suka juga kejadian ini terjadi Ros. Ini udah takdir."ucap Bryan dengan lembut kepada Rosa.
"Jadi tolong biarin warga sini nguburin papa Lo. Biar papa Lo juga tenang di sana Ros."sambungnya lagi yang membuat Rosa mundur beberapa langkah membiarkan warga menguburkan papanya dengan layak.
"Lo gak perlu sedih, ada gue Ros."Bryan berusaha menyakinkan Rosa.
Mendengar ucapan Bryan, Rosa langsung melihat Bryan dengan mata yang berbinar.
"Yan, makasih udah buat gue sadar kalau ini semua takdir."ucap Rosa."Terimakasih buat temen temen Lo yang udah nyemangatin Lo juga."balas Bryan
"Makasih banyak temen temen dan semua yang ada disini. Kalian udah mau liat gue juga semangati gue."ucap Rosa kepada semua orang yang ada di pemakaman itu.Setelah penguburan, Rosa mengucapkan sebuah kalimat terakhir untuk papanya.
"Tenang di sana ya Pa. Oca sayang Papa."kalimat yang membuat Rosa mengikhlaskan papanya pergi dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosa(and)Bryan [ON GOING]
Teen Fiction[⚠️BELUM DI REVISI! DI REVISI SETELAH TAMAT⚠️] [Follow Baru Baca] Rosa Agatha Beatrix, seorang remaja cantik pindahan dari SMA Cendrawasih yang jutek, cuek, namun baik hati. Remaja? Ya dia Remaja cantik yang sekarang duduk di Sekolah Menengah Atas t...