Chapter 1 part 2

11.9K 185 11
                                    

"Tobias Currey" gumamnya tenang 

Tanpa sadar mataku membelalak mendengar nama itu disebut. Dewi batinku seketika berlompatan sambil menari indah saat mengetahui calon bos atas diriku adalah sosok tampan yang telah menggetarkan hatiku lebih dari apapun dan memporak porandakan kewarasanku saat pertama kali bersentuhan dengannya. 

"Anda yakin baik-baik saja?" suaranya menjadi cemas namun tetap saja menggoda. Tangannya mulai bergerak mendekati wajahku dan - entah apakah karena insting - aku mundur menjauhinya. Wajahnya terlihat sedikit mengeras namun segera diatur dengan sebuah kedipan mata dan ekspresinya sudah kembali seperti sebelumnya -tenang dan stabil - seperti tidak terjadi apa-apa. 

"Saya baik-baik saja" ujarku yang hanya berupa bisikan dan tetap berusaha mencoba menyusun kembali rasa percaya diri yang sebelumnya roboh dengan segala maskulinitas yang dimiliki laki-laki itu. 

"Ikut aku kalau begitu. Anda tentu kemari atas utusan dari pimpinan anda" suaranya mendominasi tanpa ada sebuah pernyataan seperti terbentuk dalam ucapannya yaitu 'aku tidak dapat dibantah!' Wajahnya menatapku masih seperti menilaiku dan tentu hal ini menambah rasa kegugupan dan sukses membuatku terintimidasi. 

Aku mengangguk kaku di hadapannya karena aku merasa begitu canggung. Sepertinya aku sangat membutuhkan perawatan untuk belajar tidak merasa kalah di depan Tobias. 

"Aku ingin kau selalu menjawabku!" suaranya perintahnya lembut namun tegas dan penuh keposesifan. 

"Yes, sir" gumamku dalam artikulasi yang nyaris tanpa membuka mulut. 

Dia mulai berjalan di sepanjang koridor lantai 30 dengan penuh keanggunan, arogansi dan seperti sosok malaikat mampu memicu gairahku - sial - aku mengutuk dalam hati. Langkahnya mantap, tatapannya lurus. Semua karyawan yang melintasiny6a terkejut sekaligus terpana melihat sang bos berjalan. Sesekali Tobias mengangguk kaku saat beberapa karyawannya menyapa. Hanya mengangguk tanpa ada seulas senyum di bibirnya! Aku mendengus sinis menatapnya namun rasa sinis yang timbul memacu pikiran lain dalam benakku yaitu kekaguman, gairah, seks, ranjang, bibir yang menawan, tubuh tanpa baju yang menempel, rambut yang berantakan, remasan tangan pada.... 

Alice!!!!! Hentikan! Bawah sadar membentak keras dengan hal-hal busuk yang baru saja terlintas. 

Aku haus sentuhan pikiran bodoh! Aku menantang pikiran bawah sadar itu. 

Tapi bukan berarti juga aku akan menjadi wanita murahan! Ucapku sinis pada pikiran bawah sadar. 

Aku kembali ke dunia setelah bergelut melawan pikiran bawah sadar dan menatap punggung Tobias yang sudah melangkah jauh di depan. Dia begitu tidak peduli melihatku yang berkesusahan mengimbangi langkahnya yang panjang. 

Aku memutar mata sebal dan mengalihkan pandanganku ke pemndangan kota London di lantai puncak gedung Currey Fortune Corp. Dari sini aku mampu melihat keindahan London yang tersohor seperti jam besar Big Bang dan sungai Thames yang jernih. Gedung-gedung pencakar langit lainnya seperti 'minder' bila dibandingkan dengan bangunan CFC yang mewah, megah dan artistik. 

"Miss Keith" panggil suara seksi itu sekali lagi. Aku buru-buru menoleh pada asal suara yang memanggilku dan itu adalah suara Tobias yang sekarang sudah menghentikan langkahnya dan berdiri di sebuah pintu kaca hitam. Aku memperlebar langkahku untuk segera mencapai Tobias. Sejenak aku memberanikan diri memandangnya dan aku berani bersumpah seulas senyum baru saja tersungging di bibirnya yang ingin sekali aku kulum namun beberapa saat yang lalu telah hilang berganti dengan tatapan tajam dan menusuk ke dalam mataku. 

Dia membukakan pintu yang terbuat dari kaca hitam pekat dan pegangan baja silver mengkilat sehingga ruangan yang ada di dalamnya sama sekali tidak kelihatan. Dia mempersilakanku masuk ke sebuah ruangan yang begitu mewah dan elegan dan sepertinya ini adalah kantor Tobias itu dengan sebuah tulisan bertulisakan CEO CFC tercetak di sebuah kaca bening di atas meja persegi panjang yang terbuat dari aspek kaca dan tiang kaki terbuat dari baja hitam. Dominasi warna yang menghiasi kantor ini berwarna elegan seperti hitam, putih dan coklat gelap. Temboknya terdiri dari kaca hitam mengkilat. Sofanya berbentuk L dan berwarna putih terletak di sudut berlawanan dengan pintu masuk kantor. Ada sebuah lemari yang cukup besar dengan arsip yang juga cukup banyak. 

Aku membalikkan tubuhku hendak mengucapkan terimakasih pada Tobias karena mempersilakanku masuk namun sedetik aku menyaksikan karyawan yang ada di belakang Tobias saling berkasak-kusuk. Tobias seperti biasa, tidak peduli dengan kasak-kusuk itu dan menutup pintu itu dan sekarang sudah berada di depanku begitu dekat. 

"Mari kita bicara soal pekerjaan, Miss Keith" desahnya begitu dekat dengan telingaku. Tengkukku bergidik mendengar suaranya yang lembut dan sarat akan seksualitas. Aku mengutuk pelan pada pemikiran ini dalam hati. Secepat kilat dia meraih tanganku dan menggenggam erat serta membawaku ke sofa yang ada di sudut kantornya. Aku menahan pekikanku saat dia membawaku - seperti menyeretku - menuju sofa itu. 

"Duduklah, Miss Keith" itu bukanlah penawaran. Itu terdengar seperti - lagi-lagi - perintah yang tidak mampu diabaikan dari seorang yang benar-benar berkuasa, Tobias Currey. Aku menelan ludahku dan mendudukkan diri. Tobias juga duduk tepat di sampingku. Kakinya menyilang dan telunjuknya menyentuh ujung hidung dan matanya menelusur setiap inchi tubuhku. 

"Anda diterima" ucapnya tanpa ragu. 

Keningku berkerut dan - bodohnya aku - mulutku sedikit terbuka mendengarnya yang benar-benar tanpa basa-basi. 

Hey, wanita bodoh! Kau ini agen level S tapi lihat dirimu sekarang! You're an idiot! Bawah sadar mencaci. 

"Tapi sir..." 

"Apa anda tidak mendengarkanku, Miss Keith? Anda diterima menjadi bodyguard pribadiku" ucapnya mimiknya penuh ambisi dan tidak terbantahkan. 

"Pribadi?" suaraku tercekat dan aku benar-benar membutuhkan udara lebih banyak sekarang. 

Dia mengangguk dan senyum yang berupa seringai menghiasi wajahnya.

______________________________________________________________

Maaf kalau uploadnya cuma sedikit... Mingu2 ini author sedang kelimpungan membagi waktu karena anak2 sedang uas *demam usa melanda*

Author tetep berharap para reader seneng dan mendukung author yg sedikit somplak ini  'O'/

Sekali lagi... jejaknya yaa...

Kalau suka boleh lhoo tekan tombol vote... hihihihihi...

Double Me AgentWhere stories live. Discover now