❝ touch her and i'll make your life a living nightmare .❞
A destiny that created for both of them, one with powerful persona , and one just a mere human. The unwanted fate that brought both of them close, till a feeling come up.
Darkness was everyw...
Seorein pusing menghadap Jimin dengan riak muka terkejut .
" sumpahan awak dah musnah ? Sejak bila ? Kenapa awak tak cakap apa-apa ?" Soal Seorein bertalu-talu .
" then how am i supposed to tell you about it ? You still have your curse .. i would felt bad .." ucap Jimin dengan lembut pada Seorein . Seorein mengalihkan pandangannya.
" saya harap , hubungan hyung dengan Lady Seorein berkekalan ." Jihoon bersuara lagi . Dia tunduk pada Seorein. " i'm looking forward to know you , Sister-in-law, " ucap Jihoon sebagai tanda hormat pada Seorein .
" me too ! " Seorein balas dengan teruja . Jimin pula hanya menggulingkan matanya keatas .
" kalau macam tu , saya undur diri dulu . Jumpa lagi , hyung ." Ujar Jihoon pada pasangan itu sebelum mengundurkan diri .
Seorein segera pandang Jimin , " kenapa awak tak suka dia? Dia baik apa ."
Jimin tersenyum sinis .
Tanpa menjawab soalan Seorein dia segera berdiri.
" a..awak nak kemana ?" Seorein menyoal namun Jimin hanya menapak pergi . Gadis itu segera bangun untuk mengejar langkah Jimin.
" Chim tunggu !"
. . .
" nothing to be worried here , your majesty . Please be assured. " ujar Bambam pada Jimin bagi meyakinkan Raja itu .
Minghao dibelakang Bambam turut mengangguk . " We will inform you asap if anything unusual happen ," tambah Minghao lagi .
Akhirnya Jimin mengangguk . Dia menepuk bahu Minghao dan Bambam.
" then , I'll be counting on you guys ."
Bambam dan Minghao mengangguk .
" safe Journey your majesty, lady Seorein ." Minghao dan Bambam tunduk hormat , dikuti dengan pengawal istana serta beberapa orang tentera yang turut serta untuk menghantar Jimin pergi .