"fi, Han, kantin yuk!! Laper nih." Ajak Tiara
"Iya, bentar."
"Ayo, cepet keburu mati kelaparan gue.."
Tiara langsung narik tangan gue sama Hani buat ke kantin.
.
.
***
.
.
Di kantin..
"Gue denger ada anak baru loh, di kelas 12. Semoga aja cowok." Tiara yang memulai sesi perghibahan kali ini. Yah.. setiap hari emang dia yang mulai sih.
"Emang kenapa kalo cowok?? Bakal Lo deketin??" Tanya Hani.
"Ya nggak lah, kalo cowok ya gapapa, tapi kalo cewek terus dia cantik, misalkan dia sekelas sama kak Alan gimana dong. Gimana kalo kak Alan suka sama dia."
"Ya emang Lo pikir di kelasnya kak Alan nggak ada murid cewek?? Lagian Lo mikir jauh banget sih"
"Iya sih, iya juga ya"
Emang yah ni anak, bucin banget sama tuh ketos satu.Tapi wajar sih.. siapa yang nggak suka sama cowok se-perfect dia. Kak Alan, anak kelas XII-IPA 1. Udah ganteng, pinter, ketua OSIS pula. Wibawanya itu loh..(gebetannya Tiara)
Alan Revolio
"Eh.. itu bukan sih.."
"Siapa??"
"Si anak baru"
Gue sama Hani celingukan nyari orang yang dimaksud Tiara.
"Mana sih Ra.." Hani yang mulai penasaran.
"Yaampun.. itu yang lagi jalan sama kak Alan. Tuh kan bener apa gue bilang. Dia sekelas sama kak Alan, untungnya dia cowok."
"Gapenting banget Ra.. sumpah." Jawab gue ngga peduli.
.
.
***
.
.
Di perpustakaan..
Jadi, tadi tuh ceritanya gue ketiduran waktu jam fisika, dan alhasil gue malah disuruh Bu Leli buat ngambil buku paket fisika di perpus, sendirian.
"Yaelah.. berat banget nih buku, kek beban hidup." Di sepanjang jalan gue balik ke kelas, kerjaan gue cuma ngedumel nggak jelas. Sampai akhirnya..
Brukk.."Ah..maaf"
"Nggak nggak, gue yang salah kok, maaf yah, Lo nggak papa kan??"
"Nggak papa kok."
"Yaudah sini gue bantuin."
"Eh.. nggak usah.. biar gue sendiri aja"
"Udah.. sini"
Dia ngerebut buku paket yang pegang dan bantuin gue berdiri. Tapi gue ngerasa kayak pernah ngeliat dia. Oh iya, dia ini kan cowok yang tadi diomongin sama Tiara. Tapi dia ngapain, sekarang kan masih jam pelajaran, kok malah disini sih.
"gue alex. Lo??" Tanyanya ke gue
"Fiona."
"Oh.. Fiona. Kelas??"
"XI-IPS 1"
"By the way, gue anak baru disini. Gue belum tau banyak tentang sekolah ini, apalagi orang-orang disini. Yah.. mungkin aja kita bisa jadi, teman."
"Iya boleh" iya in aja deh, biar cepet. Lagian dia juga keliatan baik kok.
.
.
***
.
.
Hari-hari selanjutnya...
Setiap gue ke perpus, selalu ketemu sama kak Alex. Gue tuh emang suka banget baca buku, yah.. meskipun bukan buku pengetahuan. Tapi, entah mungkin kak alex itu murid baru atau dia emang bukan orang yang mudah bergaul, gue nggak pernah ngeliat dia bareng sama temen-temennya kecuali kak Alan waktu itu."Kak, gue boleh tanya sesuatu??"
"Apa??"
"Gue nggak pernah ngeliat Lo jalan sama temen-temen Lo?? Ya , gue tau sih Lo anak baru disini, tapi masa' sih Lo ngga coba buat bergaul gitu??"
"Bukannya Lo temen gue yah"
"Iya sih, tapi maksud gue temen-temen lo, temen sekelas kek??"
Dia cuma mengedikkan bahunya dan jawab
"Nggak tau, gue emang bukan tipe orang yang mudah akrab sama orang lain."
"Menurut gue nggak gitu juga kok, kita bahkan segampang itu bisa akrab, mungkin Lo bisa juga sama orang lain."
Dan balasannya cuma anggukan.
.
.
***
.
.
"Fiona!!" Suara teriakan seseorang dari kejauhan.
"kak Alan."
"Hai kak Alan.." Tiara
"Hai Tiara.." balas kak Alan
"Kenapa kak??"
"iya, proposal yang waktu itu udah selesai kan, saya minta datanya ya."
"Oh.. udah kok kak, tapi datanya udah sama kak Nadia, kak Alan minta aja ke kak Nadia.
"Udah di Nadia yah?? Oke deh kalau gitu saya duluan ya."
"Bye kak Alan.." pastinya Tiara
"Bye Tiara.." kak Alan yang murah senyum, dan pasti balas Tiara dengan senyuman dong, ambyar deh sahabatku satu ini."HUWAHHH... YAAMPUN... FI... HAN... HUWAHHH..." Tuh kan.
"Iya iya, oke mendingan sekarang kita ke kelas." Sebelum Tiara teriak-teriak nggak jelas di depan umum."Bahagia banget gue hari ini, bisa ngobrol sama kak Alan." ~Tiara.
"Hello.. tadi, kalian tuh cuma sekedar nyapa, ngobrol dari mana coba."
"Ih.. Lo emang nggak bisa ya Han, ngeliat sahabat Lo bahagia dikit, elah."
"Lagian Lo sih, kalo ketemu tuh ajakin ngobrol, ngomongin yang lain kek. Ini malah setiap ketemu cuma 'hai kak alan' 'hai tiara'. Hilih.." ejek Hani.
"Nyebelin banget sih Lo Han.."
Yah.. gitu deh temen-temen gue yang satu usil, yang satu gampang banget dibikin kesel.
"Udah dong.. jangan berantem mulu, langsung aja baku hantam."
"Lah.. lebih parah dong." Hani
"Hahaha.." simple kan, berantem aja bisa bikin bahagia.
.
.
.Alex Nathaniel
.
.
.Tbc.. Voment guys..
KAMU SEDANG MEMBACA
Related [Completed]
Teen FictionSekarang Lo harus pilih salah satu, antara sahabat atau cinta.~ Kenapa gue harus pilih salah satu, kenapa gue ngga bisa memiliki keduanya, gue butuh keduanya.- Lo ngga boleh serakah, Lo ngga mungkin bisa memiliki keduanya secara bersamaan.~ Gue baka...