10. Better

23 6 0
                                    

"jadi, tadi gimana sama kak Alan." Tanya Fiona.
"Ya gitu deh, hehe." Jawab Tiara dengan senyuman yang tak lepas dari bibirnya. Sekarang mereka sedang berada di kamar Fiona.

"Seneng dong bisa jalan berdua sama kak Alan??"
"Jelaslah.. bahkan tadi dia nganterin gue tanpa gue minta. Kan gaenak kalo misalkan gue minta dianter, eh.. ternyata dia peka."
"Bagus deh kalo gitu." Jawab Fiona.
.
.
"Lo kenapa fi, kok kelihatan khawatir gitu, ada masalah??" Tiara seakan mengerti dengan kondisi Fiona saat ini hanya dengan jawaban Fiona yang seadanya.

"Gapapa Ra, gue baik² aja."
"Lo selalu aja deh, kenapa??"
"Lo lagi seneng kek gini, masa' gue cerita masalah gue sih."
"Harus dong, Lo kan sahabat gue. Ada apa?? Soal Hani?? Tadi gue udah baikan loh sama dia."
"Ngga kok, bukan Hani."
"Jadi??"
"Tadi kak Farel sama kak Alex berantem, kak Alex bilang kalo kak Farel yang nyerang dia duluan. Gue ngga sepenuhnya percaya kok sama kak Alex, tapi ucapan gue bikin kak Farel salah paham dan ngira kalo gue berpihak ke kak Alex. Padahal gue ngga berpihak ke siapapun Ra. Lo tau kan, akhir² ini gue ngejauh dari kak Farel, tapi gue juga ngerasa bersalah karena itu."

"menurut gue, Lo harus minta maaf ke kak Farel. Sebenarnya dari awal gue ngga setuju Lo jauhin kak Farel. Tapi Lo ngelakuin itu karena ngga mau Hani lebih salah faham, jadi gue diem aja. sekarang semuanya udah baik aja², dan hal itu malah diperkeruh dengan salah paham nya kak Farel ini. Satu²nya cara, Lo bicara baik² dan minta maaf sama kak Farel."

"Sebenarnya tadi Hani juga ngomong gitu, tapi gue masih ragu Ra."
.
.
Flashback
Di kantin..
'menurut gue, kak Farel belum tentu salah deh fi.'
'gue juga mikir gitu, terus gue harus gimana dong Han?? Gue merasa bersalah sama kak Farel.'
'kalo gitu minta maaf ke kak Farel, Lo harus cari tau yang sebenarnya. Lo dulu Deket banget kan sama kak Farel, tapi karena gue, kalian jadi jauh.'
'ngga Han, udah gausa bahas itu lagi, kan semuanya udah selesai.'
'Belum fi, Lo harus baikan sama kak Farel, gue tau kalo kalian saling suka, dan gue gapapa.'
'...'
'bicarain baik-baik sama kak Farel yah.'
Flashback end
.
.
"Kalo Hani udah bilang kayak gitu, berarti yaudah gapapa dong."
"Iya sih.. oke, kalo gitu besok gue coba buat bicara sama kak Farel.
.
.
***
.
.
Dari pagi, Fiona sama sekali ngga ketemu Farel, seharusnya hari ini Farel ada pertandingan final, tapi kebetulan Fiona ngga lagi tugas jaga pertandingan basket, jadi dia ngga bisa ketemu sama Farel.

Di kantin..
"Gimana fi, Lo udah bicara sama kak Farel??" Tanya Hani.
"Gue aja daritadi belum ketemu dia."
"Oh gitu.. btw, Tiara kemana sih fi, dari pagi tadi udah ngilang aja."
"Dia ikut lomba melukis."
"HAH!!" Hani yang sedang minum seketika tersedak.
"Pelan² dong Han."
"Uhuk.. uhuk.. demi apa fi, serius Lo."
"Serius lah, kemaren kan dia abis nemenin kak Alan nyari perlengkapan buat lomba tuh, nah.. Tiara yang bantu milih. Pasti dia mau ikut lomba juga karena kak Alan."
"Bucin bener sih emang, terus sekarang dia dimana??"
"Tadi lagi ngobrol sama kak Alan, yaudah gue tinggalin daripada gue yang jadi nyamuk."
Saat mereka berdua asik ngobrol, tiba-tiba Reno datang dengan seseorang.
.
"Fi, daritadi gue cariin ternyata disini."
"Loh, kak Reno ngapain nyariin gue??"
"Sebelumnya kenalin dulu, ini Arya. Dia anak kelas sepuluh." Fiona dan Hani menjabat tangan Arya dan berkenalan dengannya.
"Jadi, gue kesini mau bicarain soal kejadian kemaren." Sambung Reno.
"Gue emang gaada di sana waktu hal itu terjadi, tapi Arya tau semuanya fi, dia ada disana dari awal kejadian bermula. Dia yang bakalan ngejelasin semuanya. Bukannya gue mau ngebela farel atau gimana, tapi gue mau Lo tau yang sebenarnya."
.
.
.
.
Tbc..

Related [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang