16. try to fix it

9 5 0
                                    

"sebenarnya gue sedih farel dikeluarin dari sekolah, karena gimanapun juga dia teman gue. tapi dia emang salah sih."

"Jadi sampe sekarang mereka belum baikan??"

"Belum, kayaknya ketemu sama Lo waktu itu pertemuan pertama mereka setelah sekian lama deh."

"Terus sekarang si cewe itu kemana?? Yahh.. Secara ga langsung kan dia yang buat kak iky sama kak Farel kayak gitu."

"Kalo gue pribadi sih, ga nyalahin Erina, karena itu juga bukan salah dia, farel yang kurang bisa ngontrol emosinya."

Fiona menganggukkan kepalanya setelah itu kembali bertanya.

"Terus, Jessica itu siapa??"

"Ga penting dia mah.. cuma biang gosip sekolah, tapi dia juga suka sama farel."

Fiona cuma ber'oh'ria

"Jadi sekarang Lo mau gimana??" Tanya Gibran kemudian.

"Apa lagi, ya buat mereka baikan lah.."

Gibran menyunggingkan senyumnya.

"Oke sipp.. gue pasti bakalan bantuin lo."
.
.
***
.
.
"Oh.. jadi gitu," ucap Tiara.

"Iya gitu.. tapi gue masih ga- Eh!! Kok dihabisin sih Ra." Fiona merebut bungkusan camilan yang ada di tangan Tiara.

"Hehe.. gaberasa fi, abisnya seru dengerin Lo cerita." Jawabnya cengengesan.

Fiona berdecak melihat kelakuan sahabatnya itu.
.
.
***
.
.
"Tiara mana??" Tanya Hani saat Fiona baru datang dari kamar mandi.

Btw, mereka lagi di kantin.

"Jadi petugas PMR."

"Lah.. tumbenan dia mau jadi begituan."

"Bucin mah bisa apa."

"Oh.. kak Alan yang nyuruh??"

"He'em, siapa lagi."

Fiona melihat farel melewati meja nya tanpa menyapa, farel tidak biasanya seperti itu. Kalo diingat², farel memang terlihat menjauh dari fiona semenjak waktu itu.

'apa dia sengaja ya ngehindar dari gue'
'bodo ah.. gue harus bicara sama dia.'

Fiona berdiri dari duduknya ingin ngejar farel, tapi tiba-tiba Hani menarik tangannya.

"Lo mau kemana??"

"Gue ada urusan bentar."

"Eh.. gue mau nanya dulu, kemaren gue lihat Lo pulang dijemput cowo, dia siapa??"

"Aduh.. nanti aja deh, nanti gue cerita."

Fiona melepaskan tangannya dari genggaman Hani sebelum akhirnya berlari meninggalkan Hani dengan ekspresi bingungnya.

"Lah.. dia kenapa sih."
.
.
***
.
.
"Kak Farel!!"

"Eh.. Fiona, h-hai."

"Bisa bicara sebentar??"

"Ehm.. gue.."

"Gue tau Lo lagi ga sibuk."
.
.
.
"Lo ngejauh ya dari gue??"

"Ng-nggak kok."

"Kak, sampe kapan Lo mau lari dari masalah. Lo gamau semuanya selesai??"

"..." Tak ada jawaban dari farel.

"Lo rela persahabatan Lo rusak gitu aja??"
.
.
"Gue takut.. gimana kalo misalkan Ricky gamau maafin gue, terlalu banyak kesalahan yang udah gue buat, kemarin gue liat Gibran didepan sekolah, gue yakin dia udah cerita semua tentang gue. Setelah denger itu semua, apa pandangan Lo tentang gue ga berubah?? Gue ga sebaik yang Lo kira."

"Gue ga peduli, gue kenal Lo bukan dari orang lain, dan nilai diri Lo kayak gimana itu juga dengan cara gue sendiri."

"Lo yakin Ricky mau maafin gue??"

"Yakin!! Seenggaknya Lo coba minta maaf. Gue bakal bantuin Lo."
.
.
.
.
Tbc..

Related [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang