Di kantin.
"Hai geng." Kak Farel sama kak Reno yang tiba² duduk dimeja kami.
"Wah enak nih kayaknya, bagi dong." Kak Farel yang ngerebut somay milik Tiara. Langsung aja satu pukulan mendarat di lengan kak Farel.
"Kebiasaan.. gue lagi makan, Bambang."
"Lah.. Lo makan Bambang?? Ini somay Tiara.. bukan Bambang." Jawab kak Farel dengan ketidak jelasannya.
"Ngomong sama orang bego mah.. gabakal kelar. Tolong dong, siapapun usir orang udik ini dari sini." Dan dimulailah sesi perdebatan diantara mereka. Dan ngga lama setelah itu.."Hai.. boleh gabung ngga?? Meja lain penuh nih."
"Oh.. kak Alex, iya boleh kak, duduk aja"
Kelihatan banget kak Farel ngga suka kak Alex duduk disini. Tiba² dia gebrak meja, dan berdiri kemudian ninggalin kantin.
"Emm.. kayaknya ada yang ngga nyaman karena gue disini, kalo gitu gue ke tempat lain aja deh." Kak Alex.
"Eh.. gausah kak, kak Alex disini aja, biae gue yang bicara sama kak Farel." Gue beranjak dari tempat duduk gue buat ngejar kak Farel.
.
.
***
.
.
"Lo sadar ngga sih, kalo yang Lo lakuin itu salah kak??" Tanya gue yang langsung duduk disebelah kak Farel
"Gue ngga ngelakuin hal yang salah."
"Lo sadar ngga sih, yang Lo lakuin itu bisa ngebuat orang lain ngga nyaman, terutama kak Alex."
"Emang gue peduli sama Alex. gue kan juga udah bilang jauhin dia."
"Sebenarnya kalian ada masalah apa sih??"
"Lo ngga perlu tau. Lo cuma perlu jauhin dia."
"Lo nyuruh gue jauhin dia, tapi ngga mau nyebutin alasannya, ya gue ngga bakalan ngelakuin itu lah."
"Lo susah banget sih fi dibilangin, dia tuh ngga baik buat Lo."
"Dia baik kok sama gue, lagian kalo misalkan bener dia ngga baik buat gue, kenapa Lo yang susah?? Kenapa Lo harus peduli sama gue??"
"KARENA GUE SAYANG SAMA LO. jelas kan." Disitu gue kaget, karena ini pertama kalinya kak Farel kelihatan semarah itu, lebih kagetnya lagi dengan ucapannya barusan.Dan waktu gue nengok ke belakang ternyata disitu ada Tiara dan Hani.
*Jadi tadi...
"Gue mau nyusulin Fiona dulu deh." Hani
"Eh.. gue ikut." Tiara
Dan jadilah mereka disini nguping pembicaraan gue sama kak Farel, termasuk ucapannya kak Farel tentang perasaannya ke gue.Hani pergi ninggalin Tiara ditempat, gue ngejar Hani buat jelasin kalo semuanya salah paham.
"Fi, Lo mau kemana?? Fiona hey." Kak Farel"Kenapa sih Ra?? Gue salah??" Kak Farel yang masih belum mengerti dengan keadaan.
"Hani suka sama Lo kak, pokoknya Lo nanti harus tanggung jawab kalo ada apa²." Tiara ninggalin kak Farel yang masih belum bisa mencerna perkataan Tiara.
.
.
***
.
.
Di kamar mandi...
"Han.. buka dong, ini salah paham, gue ngga ada apa² kok sama kak Farel."
"Tolong tinggalin gue disini fi."
"Han, Lo jangan gini dong." Gue yang masih berusaha ngebujuk Hani.
"Selama ini gue udah ngerasa kalo Lo juga suka sama kak Farel, dan gue pikir itu cuma asumsi gue aja, tapi ternyata bener. Gue gapapa kok kalo Lo juga suka sama kak Farel, gue cuma mau Lo jujur fi. Sekarang gue kecewa sama Lo."
"Tapi kan tadi yang bilang suka kak Farel, bukan gue. Han tolong dong.. jangan kayak gini."
"Sekarang gue cuma butuh waktu sendiri, tolong Lo tinggalin gue fi.""Pergi aja yuk fi, mungkin Hani emang butuh waktu sendiri deh." Ucap Tiara yang daritadi udah ada disitu. Akhirnya gue sama Tiara pergi.
.
.
***
.
.
Di kelas..
"Gimana nih Ra??"
"Lo tenang dong fi, ini bukan salah Lo, dan Hani juga pasti bakalan ngerti, cuma butuh waktu aja." Ucapan Tiara sedikit meringankan beban pikiran gue, tapi tetep aja gue masih kepikiran.Hari-hari selanjutnya.. Hani selalu ngejauh dari gue, dan gue yang juga otomatis ngejauh dari kak Farel. emang gue yang salah, harusnya gue jujur dari awal. Tapi gue sendiri juga masih bingung sama perasaan gue.
.
.
.
Voment guys..
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
Related [Completed]
Ficção AdolescenteSekarang Lo harus pilih salah satu, antara sahabat atau cinta.~ Kenapa gue harus pilih salah satu, kenapa gue ngga bisa memiliki keduanya, gue butuh keduanya.- Lo ngga boleh serakah, Lo ngga mungkin bisa memiliki keduanya secara bersamaan.~ Gue baka...