Classmeet hari ini telah usai. Tapi Fiona dan panitia lain belum pulang karena harus membereskan barang sisa pertandingan.
"Mendingan Lo pulang sekarang deh Ra, gue pesenin taksi online ya."
"Gausa fi, gue mau nemenin Lo disini."
"Lo baru sembuh, jangan cape² dong."
"Gue gapapa fi, gue udah sehat tau." Tiara mulai kesal dengan sikap Fiona yang selalu mengkhawatirkannya, itu tidak salah, tapi dia juga sedikit risih kalau Fiona keterlaluan.Setelah itu Alan menghampiri mereka berdua, Tiara yang tadinya kesal seketika tersenyum.
"Hai kak Alan." Sapa Tiara.
"Hai Ra." Jawab kak Alan dengan senyuman.
"Fi, saya mau beli bahan² buat lomba besok, kamu bisa ikut saya ngga, soalnya saya ngga tau gituan."
"Yah.. aku juga ngga tau kak, oh.. ini sama Tiara aja, dia kan biasa ngelukis pasti tau, ya kan Ra." Tiara kaget dengan ucapan Fiona.
'kok gue sih fi.'
'gapapa Ra, biar lebih deket sama kak Alan.'
'tapi fi,..'"Kamu keberatan Ra??"
"Oh.. Ng.. ngga kok kak." Jawab Tiara terbata-bata.
"Beneran?? Kalo kamu keberatan saya bisa ajak yang lain."
"Ngga kak gapapa, mau berangkat sekarang??"
"Iya, yaudah kalo gitu, yuk. Biar nanti ngga kesorean."
"Iya."
"Gue pergi dulu ya fi."
"Iya, bubye."
.
.
***
.
.
"Fiona." Fiona yang daritadi mengangkat kepalanya menghadap keatas dan dilihatnya seseorang yang sangat ia kenal dan saat ini ia rindukan.
"Hani.." Hani tersenyum kemudian berkata
"Gue mau minta maaf fi, ngga seharusnya gue jauhin Lo. Lo ngga salah fi, gue yang kurang ngerti sama keadaan. Gue juga ngga mau persahabatan kita hancur cuma karena cowok, yang belum tentu juga itu jodoh kita. Lo mau kan maafin gue fi." Tanpa menjawab Fiona langsung memeluk Hani, dengan tetesan air yang keluar dari mata indahnya."Ngga mungkin gue ngga maafin Lo Han, gue sedih waktu Lo mulai ngejauh dari gue, gue kangen banget sama Lo Han." Fiona mengatakannya dengan posisi masih memeluk Hani.
"Guys, guys, ada yang berantem diluar." Teriak beni, yang merupakan teman sekelas Fiona dan juga anggota OSIS.
"Siapa yang berantem Ben??" Tanya Fiona yang sudah melepaskan pelukannya dengan Hani.
"Kak Farel sama kak Alex." Mendengar itu, Fiona reflek berlari dan menghampiri mereka berdua, Hani pun mengikutinya.
.
.
***
.
.
Sesampainya di tempat itu, benar saja yang dikatakan beni. Kak Farel dan kak Alex berantem.
"STOP!!" teriak Fiona supaya mereka berhenti. Dan mereka pun berhenti.
"Kalian berdua ada masalah apasih?? Ngga bisa apa diselesaikan dengan cara baik²?? Kayak anak kecil tau ngga."
"Dia yang nyerang gue duluan fi, padahal Lo tau kan gue lagi cedera, tapi nih orang malah nyerang gue dan bilang kalo gue cuma pura-pura cedera supaya bisa Deket sama Lo." Ucap Alex yang kini masih dengan posisi terduduk. Mendengar hal itu, farel menghampiri Alex dan sedikit menarik kerah bajunya untuk berdiri.
"Bangun Lo, bualan apalagi yang mau Lo buat hah??""Kak Farel stop, Lo bisa ngerti keadaan ngga sih kak, dengan Lo kayak gini semakin membuktikan kalo emang Lo yang salah."
"Jadi Lo lebih percaya sama dia, fi." Tanya Farel sambil menunjuk Alex.
"Oke, kalo gitu gue yang pergi." Sambungnya kemudian. Farel pun pergi dari tempat itu.
.
.
***
.
.Fiona
Ra, gue pulang duluan ya. Nanti Lo pulangnya sama kak Alan aja.||Lah.. kok gitu, gaenak dong fi, masa' gue minta dianter sih.
Udah gapapa, kan biar sekalian dia tau rumah Lo, good luck!!|
|Gamau ah,,
Read'sialan di read doang' umpat Tiara lirih.
"Kenapa Ra??"
"Ng.. ngga kak, gapapa."
"Yaudah.. mau makan dulu ngga??"
"Iya, boleh.""Makasi ya Ra, udah bantuin saya."
"Sama-sama kak, saya juga ngga keberatan kok."
"Kak Alan, bukannya besok masih ada lomba olahraga ya, besok finalnya kan. Kok ngadain lomba lain sih."
"Lomba olahraga nya kan outdoor, kalo lomba ini indoor. Jadi bisa dilaksanakan karena berbeda tempat, panitia juga udah dibagi. Cuma, memang dimulai dari besok." Jelas kak Alan
"Kamu sendiri kenapa ngga ikut??" Tanyanya kemudian.
"Ngga ada bakat, hehe."
"Kok gitu.. bukannya tadi kata Fiona kamu jago melukis, kenapa ngga ikut lomba ini aja. Kalo menang kan seru, kalo juga gapapa, buat pengalaman."
"Ikut yah.."
"Emang bisa daftar sekarang??"
"Bisa, nanti saya yang atur. Jadi mau nih."
"Iya deh besok dicoba."
"Nah gitu dong.
.
.
.
Setelah makan..
"Yaudah yuk pulang."
"Yuk."
"Rumah kamu dimana Ra??"
"Loh.. kak Alan mau nganterin sampe rumah??"
"Iya lah.. ini udah sore, Fiona pasti juga udah pulang. Kamu biar saya antar."
.
.
.
"Makasi ya kak, udah dianterin."
"Sama-sama, saya juga mau berterimakasih karena tadi kamu mau ikut. Jadi saya ngga bingung milih bahannya."
"Iya kak sama-sama."
"Yaudah Ra, saya pulang ya."
"Eh iya kak, hati-hati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Related [Completed]
Novela JuvenilSekarang Lo harus pilih salah satu, antara sahabat atau cinta.~ Kenapa gue harus pilih salah satu, kenapa gue ngga bisa memiliki keduanya, gue butuh keduanya.- Lo ngga boleh serakah, Lo ngga mungkin bisa memiliki keduanya secara bersamaan.~ Gue baka...