13. Ricky

24 5 0
                                    

"jadi.. mau kemana lagi nih??"
"Terserah,"
"Em.. kemana lagi ya."
.
.
Dari kejauhan Fiona melihat seseorang yang tak asing baginya. Dia mengajak kakaknya untuk menghampiri orang tersebut.

"Yuk kak.." Fiona menarik tangan Ricky
"Eh.. mau kemana."
.
.
"Kak Farel?? Hai.." sapa Fiona pada orang itu.
"Loh.. Fiona, sendiri??" Tanya Farel.
"Ngga.. ini sama kakak."

"Kak, kenalin ini kak Farel, kak Farel ini kakakku."

Sejenak Fiona merasa aneh dengan tatapan mereka satu sama lain,

"Kalian.. kenal??"
"Oh.. ngga," jawab farel.
"Gue farel." Lanjutnya dengan mengulurkan tangan.
"Ricky." Jawab Ricky dan menjabat tangan Farel.

"Yaudah fi, gue duluan ya."
"Oke."

"Yuk pulang,"
"Lah.. lah, kok pulang?? Kemarin katanya mau traktir."
"Udah besok aja." Ucap Ricky yang langsung meninggalkan Fiona.

"Kak, kak iky ih.." Fiona berusaha menyamakan langkahnya dengan Ricky.
"Kakak kenapa sih??"
"..." Tak ada jawaban dari Ricky.
"Kak,"
"Udahlah gue pengen pulang, besok² aja traktirannya."
"Emangnya kenapa??"
"Gue gaenak badan."
"Eh.. kak iky sakit??"
"Gapapa, kita pulang aja yuk."
"Yaudah deh.." jawab Fiona.
.
.
***
.
.
Esoknya..
Fiona turun dari mobil dan mendapati Gibran yang sedang duduk di teras rumahnya.
"Kak Gibran ngapain disini?? Kok gak masuk??"
"Nungguin Lo."
"Lah.. ngapain nungguin gue."
"Ayo ikut gue fi,"
"Kemana??"
"Udah ikut aja." Gibran menarik tangan Fiona dan mengajaknya untuk naik mobil milik Gibran.
"Bentar bentar.. gue belum ganti baju nih."
"Yaudah ganti baju dulu sana, cepetan keburu telat."
"Iya iya."
.
.
***
.
.
"Udah??" Tanya Fiona
"Udah.." jawab Gibran
"Jadi.." Gibran menjawab pertanyaan Fiona dengan matanya yang seakan menunjuk barang yang saat ini ia bawa.
"Ini??" Sambung Fiona lagi
"Iya."
"Video game, jadi kak Gibran nyuruh gue buru² cuma buat ini, gue kira ada hal penting apa."
"Dih.. ini juga hal penting kali. Ini tuh keluaran terbaru dan limited edition, jadi gue harus punya."
"Iya deh, gue mana ngerti."

"karena Lo udah mau nemenin gue, gue traktir deh."
"Nah.. gitu dong, sipp." Ucap Fiona sambil mengacungkan ibu jarinya.
.
.
***
.
.
"Jadi, kakak Lo kenapa??"
"Hah.. eh.. kok tiba² ngomongin kak iky."
"Sebenarnya tadi gue mau ngajakin Ricky, tapi dia kelihatan kayak bete gitu, terus waktu gue nanya kenapa, dia malah marah² ke gue."
"Masa' sih.."
"He'em."

"Gue juga gatau sih.. tapi dari kemarin kak iky emang aneh banget sikapnya."
"Lo gatau apa penyebabnya."
Fiona menjawab Gibran dengan gelengan kepala.

"Padahal kemarin jalan sama gue baik² aja, terus waktu pulang sikapnya udah berubah."
"Waktu jalan sama Lo itu, ada hal yang mungkin bisa merubah mood-nya Ricky ngga??"
"Gue juga gatau, perasaan gaada apa² kok, gue cuma ngenalin temen gue ke kak iky."
"Gitu ya."
"Iya."

"Kak Gibran tau ngga kenapa?? Kak iky kan orangnya tertutup, mungkin aja kalo sama kakak dia mau cerita, kak Gibran kan sahabatnya."
"Lo kan adeknya, Fiona.."
"Tapi kan kak iky biasanya ceritanya sama Lo."
"Yaudah deh, nanti coba gue cari tau."
.
.
.
Tbc..

Related [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang