"Aku hanya bercanda!" seru Amber kaget setengah mati, mendengar pengakuan sahabatnya itu.
"Nadamu tidak seperti bercanda," balas Ghea dengan nada kesalnya. Ghea hanya memberitahu bahwa dirinya ditiduri om om untuk mendapatkan uang. Ghea tidak pernah membeberkan hal mengenai aktris porno, sebab tentu saja ia malu, meskipun itu untuk Amber.
"Astaga Ghea," gumam Amber sambil memijat dahinya sendiri. Beruntung hari itu, Ghea dan Amber selesai kelas di waktu bersamaan hingga memudahkan keduanya untuk menghabiskan waktu bersama.
"Lagipula mengapa kau sampai semarah itu?" tanya Ghea kebingungan melihat Amber yang tampak geram sekali.
"Siapa yang tidak marah melihat sahabatnya menjual dirinya sendiri," balas Amber lagi dengan nada kesalnya sambil memakak sandwich-nya dengan rakus. Keduanya kini tengah berada di meja taman yang masih berada dalam lingkup universitas mereka.
"Oh ayolah, setidaknya aku mendapat uang," balas Ghea sambil memutar bola matanya malas. "Kau sendiri memangnya tidak lelah menjaga keperawananmu itu?"
"Ya, aku akan melepasnya pada orang yang aku sayangi, bukan pada om om," balas Amber lagi sambil mendengus.
Amber sangatlah cantik. Matanya indah, rambutnya pirang menawan dan tubuhnya pun berlekuk. Banyak yang mengejar Amber, bahkan yang tampan dan kaya sekali pun, namun tidak ada yang pernah diterima oleh Amber. Gadis itu cantik, namun sangat menutup diri dari hubungan.
"Lagipula, Ghea, aku sudah menawarkan bantuan uang, kau terus menolaknya," gerutu Amber lagi.
Ghea meraih sandwich Amber dan menggigitnya sambil menatap danau buatan di sebelahnya. Ghea menggidikkan bahunya tidak peduli.
"Aku bisa mencari uang dengan caraku sendiri. Lagipula pengalaman pertamaku tidak buruk," balas Ghea acuh tak acuh.
Ghea serius saat mengatakan pengalaman pertamanya tidak buruk dan malah menyenangkan. Gabriel ternyata pria yang lembut dan baik di luar kesinisan dan sifat dinginnya. Pria itu tidur bersamanya di hotel dengan memeluknya erat. Lalu, ketika bangun, Ghea tidak menemukan pria itu di sisinya, melainkan hanya nampan yang penuh dengan makanan dan pil kontrasepsi untuknya. Tidak ada catatan, tidak ada pesan, hanya ada amplop berisi uang yang sangat banyak, cukup membayar tagihan sewanya selama setahun.
Amber memutar bola matanya malas. "Terserah kau saja," balas Amber lagi.
Gabriel uring uringan hari itu. Saking uring uringannya, ia menjadi lebih pemarah dan perfeksionis. Entah berapa kali take yang harus diambil saat syuting film pertama, sampai membuat sang pemeran wanita masuk angin, karena terus terusan telanjang. Pasti ada saja yang salah di mata Gabriel. Entah itu desahan yang tidak memikat, pemeran pria yang tak kunjung ereksi dan berbagai masalah lainnya, membuat Gabriel panas. Belum lagi, fakta bahwa Ghea akan bermain film hari ini yang artinya gadis itu akan bercinta dengan pria lain selain dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND THE SCENE
RomansaWarning: Explicit content, rough sex and bdsm. It's a semi porn story, so yeah... Ghea Tinsley berada di ujung tanduk. Ia harus membayar segala keperluan dan bahkan biaya pengobatan adiknya. Ia pun terancam putus kuliah, hanya karena masalah keuang...