24- Naluri

183 53 17
                                    

Beribu dekade,
Terikat pada imaji rasa,
yang mengitari nelangsa dunia.

Terjebak sudah,
setelah menjelajah
udara yang kian memecah.
mendesaukan lirih tangis pada wajah.

Sesal kian membara,
pada jiwa yang memburu
sejuta waktu.

Inskripsi pikiran tertanam abadi,
kendati ilham diri enggan terpatri.

Segala naluri bagaikan instrumental,
mengintimidasi perlahan mimpi-mimpi.

Hidup itu netral.
Namun, yang singgah tanpa jemu
menjadi sambutan duka.

Kelak, diri terbiasa merenung
pada ratapan mendung.

Pikiran jengah berbica,
jiwa tak ingin kembali
menjadi sosok yang perasa.

duduk termangu di pojok angkasa,
adalah solusi hebat diantaranya.

Diorama Kata [Antologi Puisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang