Nirwana tersembunyi di balik jendela
malam kelam.Tangan tertadah diantara sajadah dan ibadah.
Mengirim rindu yang membisu
kepada-Nya yang Maha Tahu.Kalut yang terdahulu,
menjadi butiran abu.Sentuhan sang Maha Cinta,
Membentuk rahasia tak terduga,
yang terpatri dalam raga.Jam dinding kian berdetak,
Wajahku kian terhentak
oleh air mata yang mengalir tanpa pinta.Kelapangan ribuan keluh dan sesal,
mengalun terpingkal-pingkal.Keadaan fraksi di indera insan.
Kendati laksana semesta di mata Tuhan.
Akara futuristis terpampang,
ketika ku berbilang,
tentang kuasa-Nya yang tangkas
tanpa bekas.Jiwaku mengalun,
bak sehelai daun
yang tetap bertahan
di antara tindihan embun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diorama Kata [Antologi Puisi]
PuisiAntologi prosa yang merupa semesta Pada setiap kalimat Yang menyayat indra. Insan pembaca akan ku ajak ke taman-taman kata. Untuk meringkus nelangsa Pada ujung-ujung peristiwa kelabu di dunia. High Rank 1#mypoem [13-7-2020] 1#Duniasastra [16-7-2020]...