Selintas diriku ikut memintas,
pada penuhnya titik beku,
dan jutaan alunan ragu.Mencoba bercakap,
Tetapi sang ragu enggan hirap.Entah, duniaku teramat baku,
Semuanya beku bagaikan batu.Semunya fatamorgana ragu,
tanpa perlu bertutur.
Kau tahu ceritaku yang tersungkur.Hamparan rasa terikrar duka,
hingga berkelut pada dataran fatamorgana.rasaku ini menimpamu,
dan ia zat yang Maha Tahu.
Dan, yang menjanjikan semua ragu.
Di tangan suci-Nya itu.Aku dan kau hanya perlu,
mengundang angan.Dengan melampaui langit,
melalui "Aamiin" dari tangan-tangan sengit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diorama Kata [Antologi Puisi]
PoetryAntologi prosa yang merupa semesta Pada setiap kalimat Yang menyayat indra. Insan pembaca akan ku ajak ke taman-taman kata. Untuk meringkus nelangsa Pada ujung-ujung peristiwa kelabu di dunia. High Rank 1#mypoem [13-7-2020] 1#Duniasastra [16-7-2020]...