31- Fatamorgana Ragu

175 26 2
                                    

Selintas diriku ikut memintas,
pada penuhnya titik beku,
dan jutaan alunan ragu.

Mencoba bercakap,
Tetapi sang ragu enggan hirap.

Entah, duniaku teramat baku,
Semuanya beku bagaikan batu.

Semunya fatamorgana ragu,
tanpa perlu bertutur.
Kau tahu ceritaku yang tersungkur.

Hamparan rasa terikrar duka,
hingga berkelut pada dataran fatamorgana.

rasaku ini menimpamu,
dan ia zat yang Maha Tahu.
Dan, yang menjanjikan semua ragu.
Di tangan suci-Nya itu.

Aku dan kau hanya perlu,
mengundang angan.

Dengan melampaui langit,
melalui "Aamiin" dari tangan-tangan sengit.

Diorama Kata [Antologi Puisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang