29- Arah

179 55 9
                                    

Simpul tanah mencetak jejak,
yang menjadi acuan,
mengejar target impian.

Menghindar dari ruang sunyi,
melangkah pada remang cahaya.

Mengikuti arah pasti,
meninggalkan kenangan yang mati.

Narasi hati berpadu angan,
ikut mengambil peran.

Memilih sambutan nyata,
di antara, indera yang bertata,
dan duka yang menderita.

Sungguh,
alunan kebahagiaan berteduh,
pada diri yang kian runtuh.

Arah menunjukkan ratapan,
bahwa cerita akan berlanjut,
dan masa kehidupan selalu terikat.

diri pun akan berpindah tempat,
menjadi sosok yang lebih kuat.

Bertahan di antara duka,
dan menghadap pada nirwana.

Diorama Kata [Antologi Puisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang