27- Figuran

201 57 2
                                    

Narasi abadi,
tumbuh di halaman hati.
Sang figuran yang merasuk sanubari.

Meringkih pada lembaran elegi,
menyesap dinding waktu,
mengetuk hatiku.

Kau adalah akara
di balik butir kata,
kendati, menjernih
saat jiwaku mengidap perih.

Sosok figuran,
yang lalu dan menghanyutkan.

Membawaku pada jeritan
cerita rapi, bersusun kenangan.

Sungguh sopan,
kau mengirimkan rentetan,
alunan kisah dari sang puan.

Kau tidak seperti figuran,
namun, pemeran utama.
Yang memberikan perlakuan berharga.

Selayaknya senja yang memiliki
panorama bak pelita.

Walaupun, sang waktu, tak memberi kehidupan yang lama.

Diorama Kata [Antologi Puisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang