Bram dan rika masih menunggu nopi yang masih terbaring dirumah sakit.
Setiap hari nopi selalu menanyakan soal fio, dan hanya diberi janji janji oleh mamanya untuk bertemu fio.
Seperti saat ini, nopi kembali merengek ingin bertemu dengan fio
"Ma. Kapan fio kesini?" Tanya nopiRika mengusap wajahnya gusar
"Iya sayang, nanti biar papa jemput fio ya" kata bram menyauti"Jangan lama lama pa, nopi pengen ketemu sama fio, nopi pengen minta maaf sama dia"
"Iya sayang, papa pergi dulu ya" pamit bram dan diangguki nopi
Setelah bram keluar dari ruangan itu, bram bergegas menuju parkiran menaiki mobilnya dan melaju kesuatu tempat.
Skip
Saat ini bram sedang berada dimakam istrinya dulu, siska mama fio.
"Sayang, maafin aku ya, karna keegoisanku membuatmu dan anak kita jadi terluka.." ucap bram sambil menangis"Andai dulu aku ga egois, pasti kita akan hidup bahagia" tangis bram pecah, dia sangat menyesal telah melakukan kesalahan yang sangat fatal.
Namun penyesalan seperti apapun tidak akan bisa membuat istrinya kembali hidup bukan?Tanpa bram sadari, sedari tadi fio dan zigo melihatnya dari kejauhan.
Fio menangis, zigo memeluk fio dari samping dan mengelus lengan fio.
Fio menoleh kearah zigo, seakan memberi isyarat.
Dan zigo pun mengangguk.Fio mendekati bram yang masih menunduk dan menangis didepan makam mama nya.
Fio menyentuh pelan pundak bram, membuat sang empu menoleh
"Fio" ucap bram lirihBram langsung bersujud dikaki fio, sambil menangis sesegukan
"Maafin papa nak, maafin papa..hiks hiks"Fio yang tidak tega langsung, menyuruh bram berdiri dan tanpa aba aba fio langsung memeluk erat papanya.
Pelukan yang dirindukannya beberapa tahun yang lalu.***
Nopi terus saja meracau, menunggu kedatangan papanya bersama fio. Saat pintu ruangan terbuka, dia sangat berharap itu papa dan kakaknya fio, tapi lagi lagi dilihatnya yang datang bukan papanya tapi dokter yang memeriksa keadaannya.
Nopi kecewa. Saat dokter sudah keluar ruangan, nopi membaringkan tubuhnya menyamping, membelakangi pintu masuk.
Ceklek
Suara pintu kembali dibuka, nopi tidak berniat membalikkan badannya, karna dia yakin yang datang kalau bukan suster membawakan makanan, ya palingan juga tukang bersih bersih.
"Sayang" panggil bram
Mendengar suara bram, nopi langsung membalikkan badannya, dia sangat senang bram sudah kembali, dia mengedarkan pandangannya, tidak ada fio disana. Nopi memasang muka kecewa.
Rika yang mengetahui hanya bisa pasrah, dia sudah yakin kalau bram akan gagal membawa fio kesini.
"Gimana kabar lo?" Tanya fio dari arah belakangNopi yang mendengar suara fio langsung mendongak dan tersenyum lebar. Nopi merentangkan kedua tangannya. Fio yang mengerti segera menghampiri nopi dan memeluknya.
"Maafin gue fi, gue bener bener menyesal"Fio mengangguk dalam pelukannya.
Puas memeluk nopi, fio beralih menatap rika yang sedari tadi menunduk dan menangis.
Fio menghampiri rika, rika tersentak kala tangan fio memegang pundaknya lembut.Tanpa aba aba, rika langsung mendudukan dirinya seraya berjongkok dihadapan fio memohon maaf.
"Maafin tante nak, maaf" ucap rika sambil menangis sesegukanFio menyuruh rika berdiri lalu memeluknya erat. Fio lagi lagi mengangguk dalam pelukannya.
***
Saat ini fio sedang berada dipantai menikmati angin sore, dia sangat lega, hatinya terasa terisi kembali, semua yang dia harapkan sedikit demi sedikit mulai terkabul.
"Fi" panggil zigo"Jadinya gimana?" Tanya zigo
"Apanya?" Fio balik bertanya
"Jadi jadian ga?" Tanya zigo
"Hah? Lo pikir siluman?" Canda fio
"Diih fiooo" teriak zigo kesal sambil mencubit hidung mancung fio
"Aduh duh sakit zigooo..isssh" ucap fio seraya menampik kasar tangan zigo
Zigo terkekeh melihat hidung fio memerah akibat ulahnya.
Zigo mendekat, mengikis jarak antara mereka, lalu mencium lembut hidung fio, kemudian mengelusnya.
Fio yang diperlakukan seperti itu hanya diam, dan tersenyum manis.
"Fi..ternyata senyum lo manis juga, baru tau gue" goda zigoFio yang sadar dengan cepat merubah raut wajahnya kembali datar.
Tbc
Haii guys...
Sebelum next part
Please bantu vote and comentThanks you
Sehat selalu untuk kita semua

KAMU SEDANG MEMBACA
Broken [End]
Teen Fiction"gue keluar dari band, kalo lo bilang gue egois, iya gue emang egois, gue ga pantes jadi temen kalian, gue iri,." fio menjeda ucapannya "gue iri sama nopi yang dengan gampangnya merebut perhatian kalian, apalagi perhatian dari lo" ucap fio yang meny...