Masih dalam acara liburan mereka.
Malamnya mereka berencana mengadakan bakar bakar didepan penginapan.
Semua sibuk mempersiapkan peralatan.
Hanya dinda yang duduk tenang disana.Zigo dkk yang sangat antusias, menyiapkan semuanya.
Bang jul melihat seyla yang sedang membakar sosis sendirian, lalu mendekatinya.
"Perlu bantuan ga?"Seyla menoleh, jujur saja saat ini jantung seyla berdetak lebih kencang, pasalnya bang jul berada tepat disampingnya, bahkan lengannyapun bersentuhan dengan bang jul.
"I-iya boleh" jawab seyla terbata bata, seyla merutuki mulutnya yang tiba tiba gagao didepan bang jul.
Seyla memukul mukul mulutnya pelan.Bang jul yang mengetahuinya, menghentikan aksi seyla.
"Daripada lo pukul, mending gue cium" ucap bang jul asal, yang membuat seyla jadi salah tingkah."Hah? I-itu.." seyla berucap lagi lagi dengan tergagap
"Udah mateng tuh" bang jul mengalihkan pembicaraannya.
"Kesana yok" ajak bang julDan diangguki oleh seyla.
Saat ini mereka sedang menikmati makanannya, sambil menyanyikan lagu lagu romantis. Dengan danu yang memainkan gitarnya.
Seyla mengusap usap kedua tangannya, dan sesekali meniup niup, seperti orang yang sedang kedinginan.
Bang jul yang melihat itu langsung membuka jaketnya dan menyampirkannya ke bahu seyla.Seyla kaget
"Eh""Pake aja, lagian udah tau malem gini pake kaos tipis, pengen banget ya kalau masuk angin gue kerokin" goda bang jul
"Iissh..apaan sih" elak seyla, tapi dengan rona memerah dipipinya
Bang jul memeluk seyla dari samping, dan mengeratkan pelukannya.
Seyla menoleh mendapati bang jul yang juga sedang menatapnya dengan senyuman manisnya.
"Gini aja, biar ga dingin""Ehem" suara deheman fio mengalihkan pandangan mereka
"Udah jadian belom?" Tanya fio to the point
"Bentar lagi, lo sih ganggu aja, udah sono jauh jauh" usir bang jul
"Brani lo ngusir gue" ucap fio dingin dan menatap tajam bang jul
Yang ditatap hanya nyengir dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Melihat itu fio sadar diri, akhirnya dia meninggalkan bang jul dan seyla, kemudian menghampiri zigo.Setelah kepergian fio, bang jul melihat seyla menguap.
"Lo ngantuk?" Dan diangguki seyla sebagai jawaban"Gue anter kekamar yah" seyla kembali mengangguk.
Setelah pamitan ke yang lain, bang jul mengantar seyla kekamarnya.
"Istirahat gih, gue mau balik lagi kesana" ucap bang jul lalu berbalik"Emm.. makasih ya.." seyla bingung harus memanggil bang jul dengan sebutan apa, soalnya menurut seyla panggilan bang terlalu ketuaan melihat umur bang jul cuma berbeda 1 tahun darinya.
Bang jul yang mengerti langsung berkata
"Panggil aja sayang" ucap bang jul seraya mendekati seyla dan mencium bibir mungil seyla. Perlahan menggerakkan bibirnya, dan melumat bibir seyla, karna seyla hanya diam saja, bang jul menggigit kecil bibir seyla, mau ga mau seyla membuka mulutnya, lidah bang jul menerobos masuk kemulut seyla, dia menekan tengkuk seyla, guna memperdalam ciumannya.Seyla lama kelamaan menikmati permainan bang jul, dan membalas ciuman panas bang jul.
Setelah dirasa kehabisan pasokan udara, bang jul mengakhiri sesi ciumannya, dia mengelap bekas salivanya dibibir seyla.Belom menjauhkan wajahnya daru seyla, bang jul berbisik pelan
"Mulai sekarang kita jadian, gue ga trima penolakan"
Seyla hanya diam. Dia kaget sekaligus mencoba menetralkan detak jantungnya yang sudah tidak bisa dikontrol lagi.Seyla mengangguk pelan.
Bang jul tersenyum, lalu mengecup pucuk rambut seyla lembut.
"Met malem, met bobok" kembali bang jul mengacak rambut seyla sebelum dia benar benar meninggalkan seyla dikamarnya.Seyla menghela napas lega, pasalnya dari tadi dia seperti menahan napas, karna perasaan yang campur aduk berada didekat bang jul.
Sebuah senyum mengembang terlihat dibibir seyla.
Dia yakin malam ini dia tidak akan bisa tidur dengan nyenyak.
Memikirkannya saja sudah begitu senang, apalagi besok kalau ketemu bang jul kembali.Tbc
Haii guys...
Sebelum next part
Please bantu vote and comentThanks you
Sehat selalu untuk kita semua
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken [End]
Teen Fiction"gue keluar dari band, kalo lo bilang gue egois, iya gue emang egois, gue ga pantes jadi temen kalian, gue iri,." fio menjeda ucapannya "gue iri sama nopi yang dengan gampangnya merebut perhatian kalian, apalagi perhatian dari lo" ucap fio yang meny...