Dengan telaten fio mengobati luka diwajah zigo. Sesekali zigo meringis karna ketika fio menekan lukanya dengan kapas yang diberi obat.
"Pelan pelan fi""Sorry, gue ga ahli jadi perawat"
Ucapan fio sontak membuat zigo terkekeh.
"Udah kelar, gue cabut" pamit fioSaat fio hendak berdiri dari duduknya, dengan sigap zigo menarik tangan fio agar kembali duduk.
"Pliss fi, jangan balik kesana""Gue udah janji sama mereka"
"Lo mau apa lagi sih kesana? Mau rayain kemenangan lo? Mau mabok lagi? Hah?" Tanya zigo kesel
"Iya" jawab fio enteng
"Pliss fi, demi gue, jangan kesana lagi ya, kali ini aja."
"Tap-"
Belom selesai menjawab, zigo lebih dulu mengecup bibir mungil fio dengan lembut, zigo bahkan melumatnya, fio terbawa suasana, fio hanya pasrah, fio dan zigo memejamkan mata mencoba menikmati ciuman mereka.
Setelah dirasa mereka sama sama kehabisan pasokan udara, zigo menghentikan ciumannya, tapi belom menjauhkan wajahnya dari wajah fio, sambil memegang pipi fio dengan kedua tangannya"Jangan balik kesana. Pliss" ucap zigo dengan nada memohon
Fio mengangguk pelan.
Lalu fio menjauhkan wajahnya dari zigo.
"Gue cabut" ucap fioZigo mengangguk
"Hati hati"Setelah dari rumah zigo, fio tidak kembali ke markas. Dia sudah memberitahu bang jul lewat pesan, kalau tidak bisa datang.
Entah kenapa fio menuruti kemauan zigo. Fio justru ketempat dimana dia sering menginap disana.Fio datang kerumah kecil yang sederhana, karna tidak mau mengganggu yang punya rumah tidur, fio langsung masuk rumah itu, dan merebahkan dirinya disofa yang berada diruang tamu.
Bukan tidak sopan, tapi memang sudah sedari lama fio dan keluarga kecil itu bersama, saling mengenal, dan fio pun sudah mereka anggap keluarga sendiri, jadi fio memegang kunci duplikat rumah mereka. Karna fio juga yang membelikan rumah untuk mereka.
Skip
Keesokan harinya, saat bangun
"Kak fio" ucap diki yang melihat fio tertidur dikursi ruang tamu."Euugh" erang fio, lalu membuka matanya
"Lo udah bangun" tanya fio dengan suara serak khas orang bangun tidur
"Kak fio kenapa ga bangunin diki, kan biar diki yang tidur disini" ucap diki
Diki itu adik kelas fio, fio dulu pernah nolong diki waktu dipalak preman. Diki itu cowok culun disekolahannya.
Fio tersenyum
"Jam berapa sekarang?" Tanya fioDiki melihat jam dinding
"Jam 6 kak.. kakak mau sekolah?""Enggak deh kayaknya, gue bolos aja, mau nemenin dinda"
Dinda itu adik diki, dinda lumpuh karna kecelakaan yang menimpanya 2 tahun lalu, bersama kedua orang tuanya. Tapi naas, kedua orang tua diki meninggal dalam kecelakaan itu, hanya dinda yang selamat, tapi kaki dinda jadi lumpuh. Diki waktu itu tidak ikut semobil, karna diki sedang berada dirumah neneknya dibandung. Rumah peninggalan ayahnya disita bank, jadinya diki harus menghidupi dinda dan dirinya sendiri, dengan bekerja paruh waktu disebuah cafe terdekat.
Fio yang mendengar cerita diki iba dengannya, tadinya diki dan dinda mengontrak, dan akhirnya fio membelikan rumah untuk diki dan dinda, dia juga yang membantu biaya sekolah 2 anak yatim piatu itu, bukan dengan uang papanya, tapi dengan uang tabungannya. Fio menabung dari kecil, karna fio memang diberi uang saku yang sedikit lebih banyak dari teman temannya mungkin.
Jadi fio menggunakan uang sakunya untuk membantu diki dan dinda. Fio saat ini juga masih menabung untuk biaya operasi dinda. Agar dinda bisa kembali berjalan, dan bisa sekolah seperti anak anak seusianya, saat ini dinda berusia 8 tahun.
Diki hanya mengangguk menjawab ucapan fio.
"Ya udah kakak kekamar aja, dinda juga udah bangun kok, diki siap siap dulu ya kak"Fio mengangguk. Lalu berjalan menuju kamar dinda.
Tak lupa fio memesan makanan lewat online, untuk sarapan mereka.Diki dan dinda senang bisa mengenal fio. Begitu juga dengan fio, dia juga senang bisa membantu diki dan dinda.
Tbc
Haii guys...
Sebelum next part
Please bantu vote and comentThanks you
Sehat selalu untuk kita semua
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken [End]
Teen Fiction"gue keluar dari band, kalo lo bilang gue egois, iya gue emang egois, gue ga pantes jadi temen kalian, gue iri,." fio menjeda ucapannya "gue iri sama nopi yang dengan gampangnya merebut perhatian kalian, apalagi perhatian dari lo" ucap fio yang meny...