Happy reading.
Vraka mengoyangkan pinggulnya, dan tangan di sisi pinggang. Sikapnya ini membuat 4 orang cowok yang berada di belakangnya, naik pitam. Vraka ini selalu bisa membuat orang naik darah, Vraka sesekali menoleh kebelakang tetap dengan posisi menyunging, dengan tatapan mengejek. Tetapi tidak berlangsung lama, Vraka langsung terjatuh tengkurap ditanah. Di sebabkan salah satu dari mereka menendang bokongnya.
"Aduh, Anjir. Lo nafsu banget sama bokong gue kayak nya!" ujar Vraka, seraya berdiri dan melipat tangannya didada, menaikan dagu angkuh.
"Nafsu ngehabisin lo, sih iya!"
Vraka mundur, "Takut." dengan wajah yang di buat-buat.
"Hajar?!"
Mereka berempat, mengejar Vraka yang sudah terlebih dahulu berlari, dengan sesekali mengoyangkan pinggulnya. Sepertinya cowok satu ini tidak memiliki rasa takut, terbukti dari Vraka hanya sendiri, tetapi musuhnya itu berempat. Dan Vraka dengan santainya membuat mereka naik pitam, karena Vraka berlari dengan sesekali mengoyangkan pinggulnya, mengejek.
"Anjing gue, cepet banget larinya." teriak Vraka.
"Banci lo, VRAKA."
Vraka tertawa, kekuatan larinya bertambah. Disaat, dia sudah berada dekat dengan motornya, yang berdiri indah di ujung sana.
"Nye-nye-nye." ujar Vraka, mengejek.
Vraka melompat, naik keatas motornya dan langsung menjalankan motornya, dengan kencang. Vraka menoleh kebelakang, mengangkat tanganya dan melambai sok akrab.
"Dah, sayang. Nanti kita main kejar-kejaran lagi ya." teriak Vraka, dan terbahak keras.
Meninggalkan empat orang lelaki yang berada di belakangnya, yang sedang mengatur nafas. Liat saja nanti! cowok satu itu akan mendapatkan pelajaran, sikapnya memang sangat menyebalkan.
Vraka yang sudah berada jauh dari mereka, tersenyum miring. "Gue lo lawan. Seneng gue, liat muka kesel mereka."
Vraka tertawa keras, karena ucapannya sendiri. Sehingga pengendara jalanan lainnya, menoleh kearahnya. Karena tawa Vraka yang sangat keras itu, persis seperti orang gila. Tetapi tidak meyakinkan sih, kalau Vraka gila, cowok yang bermotor ninja hitam itu. Memiliki paras yang tampan, tetapi ketawa-ketawa sendiri. Dijalan pula.
Vraka menoleh kearah pengendara lain yang berada disampingnya, tepatnya Vraka berada di lampu merah. Vraka heran mengapa semua orang melihat kearah-nya?
"Mungkin, gue terlalu ganteng!" ujarnya, penuh percaya diri.
Dipublikasikan pada:
31 Agustus 2020
Pukul 22.38.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vraka
Teen Fiction- Dan akhirnya, selalu ada batas untuk setiap perjalanan. Selalu ada kata selesai, untuk setiap yang dimulai -