Chapter 06

51 5 0
                                    

🎼Devano Danendra— Ini Aku.

Vraka memasukan tangannya di saku Hoodienya, sesekali bersiul-siul. Pagi ini, Vraka akan pergi keruangan musik. Ruangan kedua jika, Vraka sedang dilanda bosan atau membebaskan sedikit fikirannya. Yang pertama, sepertinya kalian sudah tau. Yaitu Roftop tentunya.

"Sayang." panggilan manja itu menghentikan langkah santai Vraka. Dan menoleh, lalu tersenyum singkat.

Gadis itu bergelut manja di lengan, Vraka. "Tumben pagi-pagi, udah dateng?"

"Mau keruangan musik,"

"Kamu udah sayang nggak, sama aku?" tanya Indira.

"Kenapa lo nanya, gitu?" tanya Vraka bingung.

Indira mencebik, "Kamu kenapa nggak nembak-nembak, aku sih?" wajar lah Indira bingung! pasalnya, Indira ini sudah dekat dengan Vraka, dari bertukaran pesan, dan pergi jalan-jalan. Tetapi Vraka tidak pernah meminta jadi pacarnya.

"Kalau gue nembak lo, mati dong?" jawab Vraka polos. Polos atau polos?

Indira menepuk lengan Vraka, "Maksud aku bukan gitu ih! kenapa kamu nggak jadiin aku, pacar kamu? Kan kita udah kenal lama, udah deket juga."

Vraka menyambungkan jalannya yang sempat terhenti, dengan posisi Indira yang masih, bergelut manja di lengannya. Vraka tidak menepis tangan Indira atau mengusirnya, membuat orang lain senang itu, pahala bukan? Iyain aja dah!

Indira mendongak, "Kok kamu nggak jawab?"

"Gue harus jawab apa?" tanya Vraka balik.

Indira menghentak-hentakan kakinya, kesal. Ini cowok nggak peka banget. "Kok kamu malah nanya aku sih? Kamu lah, di gantung itu sakit tau nggak!" curhat Indira.

Vraka tersenyum miring, "Siapa yang gantung? dimana dia gantung lo? Di pohon toge?" tanya Vraka bertubi-tubi.

"Auah! Aku ngambek sama kamu," lalu beranjak dari sana sambil menghentak-hentakan kaki, kesal. Meninggalkan Vraka yang sedang menahan tawa. Pagi-pagi, Vraka sudah mendapatkan hiburan saja. Ya! membuat orang kesal, adalah hiburan tersendiri baginya. Baru saja tadi dia bilang membuat orang senang itu mendapatkan pahala, sekarang? dia bilang membuat orang kesal adalah hiburan baginya. Emang dasar aneh.

Vraka  menuju ruang musik yang berada di lantai 2, suasana hatinya dalam keadaan baik sekarang. Memasuki ruangan musik dan langsung meraih gitar, mulai memainkannya. Tenang! itulah yang Vraka rasakan saat ini.

Jangan takut sendiri
Kamu tak kan lagi sepi
Jangan takut kehilangan
Aku beri kekuatan

Belum saatnya menyerah
Tetap di sampingku

Bila saat engkau jatuh
Dan mulai merasa rapuh
Pundakku siap tersandar
Tanganku selalu menggenggam

Belum saatnya menyerah
Tetap di sampingku

Bila saat engkau jatuh
Dan mulai merasa rapuh
Pundakku siap tersandar
Tanganku selalu menggenggam
Ini aku

Bila saat engkau jatuh
Dan mulai merasa rapuh
Pundakku siap tersandar
Tanganku selalu menggenggam

Bahkan saat kau menyakiti
Engkau putuskan untuk pergi
Aku kan tetap menanti
Meski tak akan kembali
Ini aku.

VrakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang