10. About Alex & Diva
Malam itu, mereka mengadakan acara barbeque. Terlihat Diandra dan Milly sibuk membawa bahan mentah yang sudah di bumbui dari dapur ke halaman belakang, samping kolam berenang. Sedangkan Sisy curi-curi pandang dengan Erland yang sedang bermain gitar, Bima hanya geleng-geleng melihat tingkah laku adik semata wayangnya itu.
Diva, Alex, dan Edo ikutan bernyanyi, sedangkan Xavier hanya duduk santai memperhatikan teman-temannya sambil sesekali curi pandang dengan Diandra kala perempuan itu bolak-balik dari dapur. Bima dan Gio menjadi tukang kipas-kipas, sedangkan Rivan mengikuti kegiatan Xavier.
Malam ini, Diva sangat senang kala dia duduk di sebelah Alex sambil bernyanyi. Suara Alex bagus, makin membuat Diva terpana. Namun satu kejadian membuat Diva yang sedang senang itu berubah menjadi bad mood. Alex tertangkap basah memperhatikan Diandra yang sedang sibuk itu. Diva yang tak ingin terlihat cemburu itu buru-buru bangkit dan menuju kamar.
Niat hati menuju kamar, Diva malah tanpa sengaja terpeleset dan tercebur ke kolam berenang. Sontak mereka semua terkejut karena suara air. Alex yang paling panik segera cepat tanggap mengulurkan tangan untuk Diva naik. Tak perlu harus ikut tercebur menolong Diva karena Diva pandai berenang. Dengan malu, Diva menerima uluran tangan Alex dan langsung berlari ke kamar. Diandra dan Milly langsung mengejar Diva.
Pintu kamar yang sengaja dikunci oleh Diva membuat Milly dan Diandra khawatir. Milly mencoba mengetuk pintu kamar yang tidak ada jawaban dari Diva. Tetapi tak lama kemudian Diva membuka pintu kamar dan terkejut melihat Milly dan Diandra. Dia tersenyum sekenanya.
"Kalian berdua ngapain?" tanyanya.
"Lo gak apa-apa kan, Div?"
"Gak apa-apa sih, Mil, tapi gue malu."
"Yaudah gini aja, gue ke bawah ambil makanan, terus kita bertiga makan disini aja. Gimana?"
"Eh, jangan gitu juga, Di, kan disini kita mau ngumpul."
"Tapi masa lo sendirian disini?"
"Gak apa-apa, kalian balik aja gih! Gue gak sanggup ke bawah, malu! Sumpah!"
Diandra teringat akan sebuah ide. Dia menggandeng Milly dan mengajaknya ke bawah, sementara Diva kembali masuk ke kamar.
Tak lama kemudian, seseorang mengetuk pintu kamar Diva.
"Apa sih, Mil? Kan udah gue bilang lo..." ucapan Diva terhenti ketika melihat seseorang yang mengetuk pintu kamarnya itu adalah Alex yang sedang membawa sebuah piring dengan lauk hasil panggangan.
"Makan, Div!"
Diva sungguh canggung sekaligus malu. Tetapi wajah Alex seolah menunjukan kalau kejadian tadi tidak ada.
"Sumpah, gue malu banget, Lex!" katanya salah tingkah. Alex meraih tangan Diva dan mengajaknya ke balkon. Dia menyodorkan piringnya untuk Diva. Diva menerimanya.
"Lo kenapa, Div?"
"Gak apa-apa, Lex, tadi cuma gak sengaja kepeleset."
"Hmmm." Alex bergumam.
Suasana hening. Hanya terdengar suara teman-teman mereka yang sedang di bawah. Suara gitar petikan Erland, suara candaan Milly dan Rivan. Suara sahut-sahutan Xavier, Gio, dan Bima. Suara tertawa Diandra.
"Div!"
"Ya?"
"Gue suka sama lo!"
Cepat dan tiba-tiba. Membuat Diva kembali mencerna apa yang dikatakan Alex barusan. Hatinya tidak karuan. Hati Alex juga. Dia berusaha menebak apa yang akan dikatakan Diva, tapi tidak dapat ditebak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And The Six Prince
Roman pour AdolescentsDiandra, seorang gadis manis, pintar, ramah, senang berteman, dan tidak membeda-bedakan, bertemu dengan enam pria idola kampus karena suatu acara. Apa jadinya ketika masing-masing dari mereka mengenal diandra?