25. Childish

1.3K 166 0
                                    

25. Childish

Pagi itu, Diandra menyempatkan diri untuk lari pagi. Setelah setengah jam berlari dan tubuhnya sudah penuh keringat, Diandra kembali ke kamarnya untuk mandi.

Dilihatnya Diva sudah wangi dan cantik, Milly yang masih rebahan dengan malas dan bermain handphone, dan Sisy yang masih tertidur pulas.

"Jam berapa nih?" tanya Diandra pada Diva sambil minum air mineral dari botol kemasan.

"Jam tujuh."

"Gak pada sarapan?"

"Itu dia kenapa gue udah wangi pagi-pagi gini, gue janjian sama Alex sarapan bareng di bawah."

"Gila! Bucin banget lo!" sahut Milly.

"Emang lo gak sarapan bareng?" tanya Diva.

"Boro-boro! Kayaknya Rivan masih tidur."

"Semalem kalian balik jam berapa?" tanya Diandra.

"Gue jam sepuluh, Di, gak tahu kalo Diva."

"Gue setengah sebelas kok!"

"Lo kepo ya!" tebak Milly.

"Makanya punya pacar!" Diva menimpali.

"Bingung ya pilih yang mana?"

Diandra cuma tersenyum melihat kedua temannya. "Mau diem atau gue peluk lo berdua?" katanya jahil.

"Jorok banget sih lo!"
"Ih, jijay!"

Setelah Diandra selesai mandi, Diva sudah menghilang, tentu saja sarapan bersama Alex. Sementara Milly masih di tempat semula tanpa bergerak sedikitpun. Wajahnya terlihat sedikit jengkel, mungkin karena menunggu kabar dari Rivan yang belum bangun itu. Sementara Sisy masih tertidur pulas.

Ting... tong...
Suara bel kamar membangunkan Sisy. Sementara Milly langsung meloncat untuk membuka pintu. Diandra hanya menoleh. Dilihatnya empat pria tampan di depan pintu kamar mereka. Xavier, Erland, Bima dan Edo. Tujuan mereka kesini untuk mengajak sarapan, tapi tak ada Rivan. Membuat Milly menutup kembali pintu kamarnya.

"Mampus gue!" ujar Sisy begitu melihat Erland di depan pintu mengajak sarapan sedangkan dirinya belum mandi.

Diandra tersenyum, membuka pintu kamarnya kembali.

"Kalian turun duluan aja. Diva sama Alex udah di bawah, gue mau ganti baju dulu, Milly belum mood sarapan soalnya Rivan belum bangun, Sisy belum mandi."

"Oh, oke."

Keempat pria tampan itu pergi dari kamar setelah Diandra menutup pintu kamarnya.

"Lo beneran nungguin Rivan, Mil?" tanyanya memastikan. Milly mengangguk. Sementara Sisy langsung mandi. "Sy, mau ditungguin atau ke bawah sendiri?"

"Ke bawah sendiri aja, Kak!" teriak Sisy dari kamar mandi.

"Oke, gue duluan ya!"

Diandra keluar dari kamarnya, namun tiba-tiba dia di tarik masuk ke dalam kamar oleh seseorang. Pintu kamarnya langsung di tutup. Pria itu menutup bibir Diandra dengan satu tangannya dan memintanya tidak berteriak.

Diandra melirik pintu penghubung ke kamar sebelah yang di tutup itu. Di kamar sebelah pasti ada Rivan yang masih tidur.

"Kayaknya gue butuh jawaban lu, Di," ucapnya pelan. "Gue gak bisa ngeliat lu terus sama Xavier. Lu gak milih siapa-siapa waktu itu, tapi secara gak langsung kayaknya lu milih dia. Lu gak ngasih gue kesempatan."

Diandra tidak menjawab apapun. Pertama , dia memang tidak tahu jawaban apa yang harus diucapkan. Yang kedua, bibirnya di tutup oleh pria itu.

"Karena lu gak berusaha menjawab, boleh kalo gue cari tau jawabannya?"

Me And The Six PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang